tag:blogger.com,1999:blog-26207521347075530012024-02-19T22:36:36.988+07:00Komunitas Anak NyasarMENEMBUS BATAS, MENITI LANGKAH, MENGUKIR KENANGAN,
MENGUCAP SYUKUR PADA SANG PENCIPTAAna Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.comBlogger203125tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-89903505088264827882019-08-31T11:12:00.000+07:002019-10-05T11:15:32.454+07:00The History Museum of Java; Jendela Mengenal Bumi Nusantara<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">"Pecahan sejarah itu tersebar lepas di seluruh penjuru dunia. Jejak-jejaknya sangat samar dan memiliki arti yang beragam. Kadang kita tidak menyadari bahwa dari serpihan kecil kehidupan itu akan membuka pintu sebuah peradaban baru yang lebih menawan, melawan fakta dan kenyataan yang selama ini kita pegang."</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">AIANA, 26 Agustus 2019 </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh9xksIRScaAdcaix7ku1aSMPe7fd2UJtGmek9-KQBBLjs5PBrqXRGDnpYhpI_p9PXfrnz8H3rTLDyS3iixrZ9L2Sq9o1FkKegsyySrLFzHbAJtWDrGK-tdnPWovPALHEkHlsdo12Gr8I/s1600/MHJ+%252810%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="876" data-original-width="1314" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh9xksIRScaAdcaix7ku1aSMPe7fd2UJtGmek9-KQBBLjs5PBrqXRGDnpYhpI_p9PXfrnz8H3rTLDyS3iixrZ9L2Sq9o1FkKegsyySrLFzHbAJtWDrGK-tdnPWovPALHEkHlsdo12Gr8I/s640/MHJ+%252810%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>View</i> malam hari, saya tahu kalau saya foto itu jadinya <i>backlight </i>ya.</span></span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sudah pukul 16.00 WIB. Saya juga sempat meragu apakah perjalanan saya kali ini akan berbuah dengan cerita manis yang bermanfaat atau tidak. Akhirnya keraguan itu kami pangkas dengan selangkah keyakinan yang membawa kami membelah Kota Jogja. Dari Kabupaten Sleman ke Kabupaten Bantul. Tujuan saya adalah The History Museum of Java yang ada Jl. Parangtritis Km 5.5 ( Pyramid Cafe) Tarudan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta </span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Satu jam kemudian, tepat pukul lima, saat pintu tiket akan ditutup, kami berhasil mendapatkan tiket masuk ke museum dengan estimasi perjalanan selama satu jam. Saya pikir mungkin cukup lah ya. Setidaknya mengobati rasa ingin tahu saya untuk masuk ke museum ini. Tiket masuk yang saya beli senilai Rp 30.000,- (awalnya ingin jadi koleksi namun nantinya kandas karena diminta petugas). Tiket yang termasuk mahal untuk museum yang ada di Jogja, untuk internasional senilai Rp 50.000,-.. Mungkin nomor dua setelah Museum Ullen Sentalu? Entahlah. Saya hanya berharap nilai itu worth dengan apa yang akan saya dapatkan.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPVPO-FsXXwLJ1Q2S60B1D9xEAvGgAoKp2kVw6W6gDm0sj5EivJ_QBlafIsGTG-wt7c488KjIrocmEzr87NUtYBKoWBUxVTqFxwSqFUvBxSWC3qMhNDIpIlCZ7jvd0ZuEnNf1e-VDkzpc/s1600/MHJ+%25285%2529.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1200" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPVPO-FsXXwLJ1Q2S60B1D9xEAvGgAoKp2kVw6W6gDm0sj5EivJ_QBlafIsGTG-wt7c488KjIrocmEzr87NUtYBKoWBUxVTqFxwSqFUvBxSWC3qMhNDIpIlCZ7jvd0ZuEnNf1e-VDkzpc/s640/MHJ+%25285%2529.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana Ruang Koleksi yang bersih, ehm sepertinya saya foto disini tapi kok tidak ada ya. hehe</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<a name='more'></a><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Secara garis besar, museum ini, seperti namanya yaitu sejarah jawa, berisi tentang sejarah yang ada di Pulau Jawa mulai dari jaman pra-sejarah sampai yang paling terkini. Museum ini terbagi dalam berbagai kurun waktu, mulai dari pra sejarah, masuknya peradaban Hindu-Budha, kerajaan Hindu Budha, dan Kerajaan Islam sampai sekarang. Pembagian ini nantinya tidak terlepas dengan penjajahan yang dilakukan oleh Belanda, Inggris, Jepang. Budaya dan kesenian yang mengikuti peradabannya dan juga sejarah raja-raja jawa sampai dengan Sultan Hamengkubuwana ke X. </span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAnbFgbiswK-WSB0_1frSf-bSgD0R2TUO0fAck30BS7XqlzWzTakGvo18VrJF0e2zzV4cD29cULRBo4PHF-JvYxGbrvQnKzeH_cFXPWN6Xy7sW_iWxZVgXqjVxJYtd89B_kNPGiEeqZq0/s1600/MHJ+w.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1061" data-original-width="1397" height="484" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAnbFgbiswK-WSB0_1frSf-bSgD0R2TUO0fAck30BS7XqlzWzTakGvo18VrJF0e2zzV4cD29cULRBo4PHF-JvYxGbrvQnKzeH_cFXPWN6Xy7sW_iWxZVgXqjVxJYtd89B_kNPGiEeqZq0/s640/MHJ+w.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Merupkan peninggalan dari masa HIndu-Budha. Kiri: Arca Dewa Wisnu, diperkirakan dari abad ke 9, Central Java. Kanan: Koleksi Keris dan tempat untuk meletakkannya.</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
Jika hanya dideskirpkan sebatas itu museum ini sangat lumrah sekali kan? Banyak museum di Jogja atau di luar itu yang menceritakan sejarah-sejarah ini. Lalu apa bedanya? Apa yang menarik? Saya kembalikan lagi ke judulnya, bahwa museum ini menyajikan sebuah catatan yang diringkas sedemikian rupa agar ruang yang sempit itu memberikan banyak informasi. Informasi inilah yang nantinya akan membuka banyak pintu untuk lebih mendalami sejarah. Sejarah Jawa, Sejarah Indonesia, Sejarah Nusantara. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah yang membuat saya penasaran? </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUImqb_KnYzla5rrnnhJr5gQSViVgeGasfYnLuPkY4lC68epoN_Fk7FMTvTeQK76CbWBcAuOnzeoHwx5eB6-iS-4aeAxV1iRqUYsR8kgbOOjpmMOZ5iwW0pUflWRk7A8J5U2Q81mebKis/s1600/MHJ+%25281%2529.JPG" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUImqb_KnYzla5rrnnhJr5gQSViVgeGasfYnLuPkY4lC68epoN_Fk7FMTvTeQK76CbWBcAuOnzeoHwx5eB6-iS-4aeAxV1iRqUYsR8kgbOOjpmMOZ5iwW0pUflWRk7A8J5U2Q81mebKis/s400/MHJ+%25281%2529.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sudah sering lihat kan ya? Surya Majapahit, dari abad ke 15</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jawabannya adalah, Pertama, koleksinya. Museum ini masih berasosiasi dengan D’Topeng Kindom Foundation yang ada di Malang. Kalian tahu kan Museum Angkut, atau Jawa Timur Park? Nah museum ini dikelola oleh suatu yayasan sebesar itu. Hal ini membuat saya penasaran bagaimana koleksi dan pengelolaan yang ada di museum. Dan….benar saja! Untuk kategori tempat yang dikatakan museum, museum ini sangat mumpuni dalam segi koleksi. Koleksi yang ditampilkan di museum ini bisa mewakili setiap fase era perkembangan Jawa dari yang paling awal sampai akhir. Selain dari segi koleksi, alur dan juga penataan penggunaan ruang di museum kedepannya juga saya kira akan sangat menarik mengingatnya adanya studio 3D untuk berswa-foto dan studio 4D yang dirancang seperti Museum Angkut hanya saja nanti ruang yang ditampilkan adalah Kampung Mataram. Sebagai catatan di sini, kelengkapan yang saya maksud adalah dalam hal periodesasinya. Kalau untuk koleksi untuk mewakili semua kerajaan pada masa itu museum ini masih fokus pada kerajaan besar-besar atau yang berjaya di masanya. Jelaskan ya, kejayaan ini yang menyebabkan peninggalannya banyak dan tersebar luas. Walaupun di galeri saya tidak ada, namun ada koleksi pada masa islam yang luar biasa di museum ini. Yaitu berbagai peralatan rumah tangga yang hampir seluruh bagiannya diukir dengan bahasa arab. Katanya sih digunakan untuk keperluan sehari-hari, tapi kalau saya kok sayang ya. Hehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="771" data-original-width="1155" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGDBimGv4NBkibzWFemr1CMyXZbdEAg0evLb4ifHjSEZ7WVHxaC1rAN-3rdv-duC7_9GqHazEZzVlfuxfmrywcRyLOxRf-7BtUdiqOCu3_bjBxFulesydicZIUANHLcH3ptIWTQ3myhB4/s640/MHJ+%252811%2529.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini Lentera Minyak (lampu zaman dahulu) diperkirakan abad 18-19 dari Cirebon. Sudah masuk peradaban Islam. Kanan kiri lentera ini adalah Buraq (tunggangan Nabi Muhammad ketika Isra Miraj) yang dianggap dapat menjaga nyala api.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf9JryX-Ulo91bsWjxn1fdsgMzI9pkiWH9zxggt2UoNno2UKTJIlkOHGFXnTN2s1W1MDIJAx1TpRWI-xauNoPtNl2x5z6k8HF1e4YXpR1rsBMr4WDEx7wJKzvcVWfB_4YLGRQ0qAuxzz8/s1600/MHJ+%25282%2529.JPG" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1200" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf9JryX-Ulo91bsWjxn1fdsgMzI9pkiWH9zxggt2UoNno2UKTJIlkOHGFXnTN2s1W1MDIJAx1TpRWI-xauNoPtNl2x5z6k8HF1e4YXpR1rsBMr4WDEx7wJKzvcVWfB_4YLGRQ0qAuxzz8/s640/MHJ+%25282%2529.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Alquran ini ditulis tangan dan masih menggunakan serat kayu sebagai medianya.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua, adanya teknologi Augmented Reality (AR) . Apa yang suka bermain game tahu tentang ini? AR ini lebih praktis daripada Virtual Reality (VR) yang membutuhkan peralatan khusus. Kalau AR di museum ini hanya perlu mendownload aplikasi dan nantinya pengunjung dapat melihat visualisasi dari board informasi. Ini sangat menarik karena pengambarannya akan bergerak dan juga dapat dilihat dalam wujud 3D/4D. Kendalanya hanya saja kalau pengunjung tidak memiliki data atau kapasitas penyimpanan yang cukup untuk mendownload aplikasi ini sehingga akan lebih baik apabila ada semacam gadget yang bisa digunakan untuk umum.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkdwwTmaugX8-AEOunZF-LIW_Ytu5Sx4k8xHOnoheQ3OPwXImjVbY9FczAQyHMcP4dksTvnF_i7x0SezrxepJsjgTR2pRJcGcQrYoANagCpyrt729zrSq6LGR5GSWQmKhyqSatu6gj8RY/s1600/mhj.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="651" data-original-width="1024" height="404" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkdwwTmaugX8-AEOunZF-LIW_Ytu5Sx4k8xHOnoheQ3OPwXImjVbY9FczAQyHMcP4dksTvnF_i7x0SezrxepJsjgTR2pRJcGcQrYoANagCpyrt729zrSq6LGR5GSWQmKhyqSatu6gj8RY/s640/mhj.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambaran AR diperagakan oleh Bupati Bantul. Photo milik History of Java Museum</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Estimasi saya ternyata salah, satu jam bagi saya sangat tidak cukup untuk berkunjung ke museum ini. Museum ini buka setiap hari dari jam 09.00-18.00 dan saya datang pukul 17.00. Terlalu banyak informasi yang harus saya baca. Memang rasa penasaran saya tentang museum ini terpenuhi, tapi jika tentang informasinya, justru membuat rasa penasaran saya berlipat ganda dan ingin rasanya saya kembali ke sana. Kunjungan di museum ini dipandu oleh guide yang siap menjawab pertanyaan dari kunjungan. Awalnya sebelum masuk nanti akan diberikan informasi terkait dengan tata tertip, aplikasi yang didownload, dan juga menyaksikan video terkait dengan pembentukan Pulau Jawa. Setelahnya baru masuk ke ruang koleksi yang berujung di ruangan 3D dan 4D. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Museum ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas termasuk adanya cafeteria/kantin yang satu tempat dengan lokasi museum, spot foto yang menarik, dan lingkungan yang luas. Saya melihat di web resminya (<a href="https://historyofjavamuseum.com/" target="_blank">KLIK DI SINI</a>) dan melihat adanya agenda bulanan di yang membuktikan bahwa museum ini memang dikelola dengan baik untuk menarik masyarakat ke museum. Pas saya ke sana (Agutsus 2019) ada event bahwa untuk pengunjung di atas 65 tahun gratis dan yang berulang tahun bulan agustus hanya membayar 10.000. Sialnya! Saya membaca itu ketika saya keluar dari museum. Entah kebodohan lain apa yang saya lakukan selain saya datangnya kemalaman. Oh iya, foto saya juga tidak banyak karena terlalu fokus dengan isi museumnya. Hiks! </div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUv6Yk6RjztbF_AIqZPDEeAMQgJ0gbg11GwnvTUbQFxOVlHvR0DT7R0lDdJ8dfVJ436twGkl1rAI8WZyqjCoOeWFi5h9U2DqMbbxyPM-rWRJIjB61mDiuJlEyDuy3E5X3P9cizkeZbTSc/s1600/MHJ2+%25283%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1037" data-original-width="1430" height="464" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUv6Yk6RjztbF_AIqZPDEeAMQgJ0gbg11GwnvTUbQFxOVlHvR0DT7R0lDdJ8dfVJ436twGkl1rAI8WZyqjCoOeWFi5h9U2DqMbbxyPM-rWRJIjB61mDiuJlEyDuy3E5X3P9cizkeZbTSc/s640/MHJ2+%25283%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Oleh-oleh saya yang paling berharga: foto tiket, karena tiketnya sudah diberikan di pintu masuk.hiks</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perjalanan yang sangat singkat jika dibandingkan dengan isi sejarahnya yang panjang. Pengen balik aja rasanya ke sana. Bagi saya tidak ada alasan untuk tidak mempelajari sejarah sekalipun tidak ada pelajaran/mata kuliah. Sejarah itu yang membentuk jati diri kita, jati diri bangsa. Benar begitu? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana? Apa sobat museum tertarik? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mari berkunjung ke Museum </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salam Sahabat Museum! Museum di Hatiku!<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiuSg4T_k16RPGZyR6c4e3GNcqLLeFh8CxkFwBDYQJFPRbGISZq_9MbT4X6cRgIqYtfH8kH1tiSQk_2IeQGqa6d2_YWyGLKMmYuYLH3AgHqyKaLWd_1Thu2aDtzKU964jfca9Ekx85lxs/s1600/fhfd.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiuSg4T_k16RPGZyR6c4e3GNcqLLeFh8CxkFwBDYQJFPRbGISZq_9MbT4X6cRgIqYtfH8kH1tiSQk_2IeQGqa6d2_YWyGLKMmYuYLH3AgHqyKaLWd_1Thu2aDtzKU964jfca9Ekx85lxs/s640/fhfd.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kegiatan di galeri 4D Kampung Mataram, foto ini dari web History of Java Museum. </td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC40lDCu7g8apToyBDmb2ZLqxlpK31YyHLmemuCV571NeE6slowiQxROnOI1dMSreKy1PcxUq_9DNmLCtdN2y8Z56wmjp9mLEQWFRpPrs3R5a86JE7iRqj8cpFHF7dW7LMV5iDrjhJkm4/s1600/MHJ+%25286%2529.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1069" data-original-width="1579" height="432" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC40lDCu7g8apToyBDmb2ZLqxlpK31YyHLmemuCV571NeE6slowiQxROnOI1dMSreKy1PcxUq_9DNmLCtdN2y8Z56wmjp9mLEQWFRpPrs3R5a86JE7iRqj8cpFHF7dW7LMV5iDrjhJkm4/s640/MHJ+%25286%2529.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini di galeri 3D sama (gambar) gajah.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3DkwZrmUxMXF1Nz8HK9tO489Jt3S11BszF5aRS28SaGHx3vhDkW7vSnBkz-Kz16BXG5-UXCTcp9OxL4gQDnVOZJ8u3oGpQa5Tzv2gxfjJshrrqeYrvzF6pCgyekzfwjhD_AnbqSW3nnc/s1600/MHJ+%25289%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="983" data-original-width="1406" height="446" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3DkwZrmUxMXF1Nz8HK9tO489Jt3S11BszF5aRS28SaGHx3vhDkW7vSnBkz-Kz16BXG5-UXCTcp9OxL4gQDnVOZJ8u3oGpQa5Tzv2gxfjJshrrqeYrvzF6pCgyekzfwjhD_AnbqSW3nnc/s640/MHJ+%25289%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Walaupun fotonya nggak pas nggak apa-apa, soalnya ini kucing favorit saya, nggak mungkin saya buru, Jadi jangan punah ya Nak.</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-84290346555772589702019-08-23T11:46:00.004+07:002019-08-23T12:52:02.401+07:00Museum Sejarah Purbakala Pleret; Menapaki Jejak Mataram Islam Era Susuhunan Amangkurat I<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span lang="IN">“Saya berdiri di antara dunia fantasi. Bukan
lapis surau atau rumah masa kini, tapi istana </span>Mataram Islam <span lang="IN">yang megah dulu gagah berdiri. Kepala
saya mendongak menatap langit, melihat kesombogan sang tirani. Tapi kaki saya
perih, meniti puing-puing kemegahan yang dibangun dengan hati yang telah mati.”</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>AIANA</b><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><br /></b></span></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD5i-sJuewGwqj5VrDVufsE56IRPrNMnKBh1ASe-66NJJmGXm0n4fUGkzZF8PnymhL8ohGhQ4o4C57Ik0MqMe2qRUhljIeEw9R_cPssHKWqSYKpjPQpLdXsc8Cqr2yc-7YUqGDR1N7nq8/s1600/IMG_3759.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1095" data-original-width="1460" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD5i-sJuewGwqj5VrDVufsE56IRPrNMnKBh1ASe-66NJJmGXm0n4fUGkzZF8PnymhL8ohGhQ4o4C57Ik0MqMe2qRUhljIeEw9R_cPssHKWqSYKpjPQpLdXsc8Cqr2yc-7YUqGDR1N7nq8/s640/IMG_3759.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Rupa Museum Sejarah Purbakala Pleret, hihihi. nggak kelihatan padahal</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Hai hai hai...<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Apakah prolognya terlalu menyedihkan? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span lang="IN">Tapi itulah yang pertama kali saya ingat
ketika mendengar Pleret, Kedaton Pleret. Mungkin belum</span><span style="mso-ansi-language: EN-US;"> banyak</span><span lang="IN"> teman-teman </span><span style="mso-ansi-language: EN-US;">yang </span><span lang="IN">tahu tentang satu
fakta ini. Selain Kota Gede, ada salah satu keraton lagi yang sebenarnya pernah
ada di Jogja. Yaitu Keraton</span><span style="mso-ansi-language: EN-US;">/Kedaton</span><span lang="IN"> Pleret,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lokasinya berada di wilayah
Pleret, Imogiri, Bantul.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Lalu ada di
mana tepatnya? Hmm, sayangnya kita tidak dapat melihat bangunan kraton di
lokasinya saat ini, namun semua bukti itu mengintip kita dari di dalam tanah,
menunggu untuk ditemukan. M</span><span style="mso-ansi-language: EN-US;">enunggu
untuk berbicara tentang cerita-cerita besarnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJyQD1JVNz2TGxYvnSg5H9R7SZOFHus2AnT9aSyU0pnYKPPhz-xxVvhju_c-z-Sqb-IhB5NVSg0Ccwj1ycr48b7MX7mMPNvab5Nid6EgHTzXM05v2PpCZqd2v3RkxjFCo0CA-0l_B12MY/s1600/ggg.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="671" data-original-width="1122" height="382" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJyQD1JVNz2TGxYvnSg5H9R7SZOFHus2AnT9aSyU0pnYKPPhz-xxVvhju_c-z-Sqb-IhB5NVSg0Ccwj1ycr48b7MX7mMPNvab5Nid6EgHTzXM05v2PpCZqd2v3RkxjFCo0CA-0l_B12MY/s640/ggg.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Peta Kuno Keraton Pleret</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span lang="IN">Istana ini merupakan istanah ke-tiga,
sebelumnya Kota Gede, Kerta, </span><span style="mso-ansi-language: EN-US;">lalu
berpindahlah ke</span><span lang="IN"> Pleret. Istana ini yang digunakan oleh Susuhunan Amangkurat I</span><span style="mso-ansi-language: EN-US;"> mulai tahun
1647</span><span lang="IN">. Amangkurat I ini terkenal dengan sifa</span><span style="mso-ansi-language: EN-US;">t</span><span lang="IN">nya yang zalim. Susuhunan ini
memiliki banyak sekali catatan kelam baik dari peristiwa eksekusi ulama,
terbunuhnya adiknya sendiri yaitu Pangeran Alit, pembunuhan atas mertuanya yaitu
Pangeran Pekik, dan usaha pembunuhan lain-lainnya bahkan anaknya sendiri. Masa
pemerintahan Amangkurat I (1646-1677) juga penuh dengan pemberontakan dari
berbagai kalangan hingga pembrontakan yang terakhir dari Raden Trunajaya (menantu
Panembahan Rama alias Raden Kajoran</span>) dari Madura yang menyebakan
kerajaan ini mengalami kehancurannya dan setelah itu hancur (sengaja
dihancukan) oleh Belanda pada saat Perang Jawa agar tidak digunakan oleh Pangeran
Diponergoro. Jadi, <span style="mso-ansi-language: EN-US;">saat kita
datang ke Pleret, kita tidak akan menemukan bangunan istana megah itu lagi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Museum Sejarah Purbakala Pleret dibangun di jantung wilayah Pleret, bisa diakses melalui jalan Imogiri Timur kemudian masuk ke kiri ke arah Wonokromo kurang lebih 1KM. Museum ini dibuka tahun 2014 dengan urgensi utamanya adalah untuk dijadikan wadah informasi edukasi tentang Situs Pleret ataupun berbagai sejarah yang ditemukan di sekitarnya. Museum Pleret di buka setiap hari dari 08.00-15.30 kecuali Jumat 08.00-14.30. Museum hanya libur ketika Hari Libur Nasional.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="clear: right; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFcHOuk94s6yBjfdC-Rc8YgzM9aYbqWjpn9bh4rega9O0Oar_f_q02LT-SBzlSKnT_QfXmf4K8G3Ug9xi8gwxKDCqGp9-8PPVhal_QC_LkU7dsPp8BlxZu7WqtLNvq9Qsp1FiRsIjZFMQ/s1600/IMG_3744.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1095" data-original-width="1460" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFcHOuk94s6yBjfdC-Rc8YgzM9aYbqWjpn9bh4rega9O0Oar_f_q02LT-SBzlSKnT_QfXmf4K8G3Ug9xi8gwxKDCqGp9-8PPVhal_QC_LkU7dsPp8BlxZu7WqtLNvq9Qsp1FiRsIjZFMQ/s640/IMG_3744.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Ini sumur gumulingnya, sumber airnya masih banyak digunakan untuk <br />berbagai keperluan jamasan pusaka atau sekedar mencari berkah. </b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Menariknya museum ini,
tidak hanya koleksi yang ada di museum yang dapat kita nikmati tapi juga ada situs
yang dapat kita lihat secara langsung. Tidak jauh dari museum ini berada, kita
dapat melihat sisa dari Keraton Pleret yaitu Sumur Gumuling, Situs Masjid Agung
Kauman Pleret, Pohon randu alas, hasil-hasil eskavasi yang sengaja dibuka
sebagai bukti sejarah seperti Situs Kedaton RT 1 yang diperkirakan Bangsal Srimanganti, Situs Kedaton Rt 4 yang merupakan saluran air, dan temuan Situs Kedaton RT 6 merupakan fondasi benteng cepuri sisi timur Keraton Pleret. Wilayah Pleret juga masih menggunakan
istilah-istilah dari wilayah kerajaan seperti kauman, kaputren, segarayasa,
dll. Satu lagi yang tidak kalah menarik adalah masih ditemukannya umpak (landasan
tiang untuk bangunan tradisional jawa) dari Keraton Kerto yang berada di
sebelah barat daya dari lokasi museum. Ada juga situs makam Ratu Malang yang juga
memiliki kaitan dengan Amangkurat I. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Banyak sekali cerita yang dapat kita ungkap di sana. Selain saya pernah berkunjung, kebetulan saya pernah menjadi edukator dalam kegiatan Gebyar Pleret. Acara ini dulu mengajak warga masyarakat sekitar untuk jalan sehat sekaligus edukasi terkait dengan keberadaan situs yang harus dilestarikan. Saya sempat terkejut ketika mendapati rombongan yang saya bawa ini tidak mengetahui fakta bahwa lokasi tempat tinggal mereka adalah bagian dari sejarah Mataram Islam. Bahkan mereka tidak tahu bahwa di bawah lapisan tinggal mereka terdapat bangunan dan pondasi bangunan istana. Lucunya, ada yang usul untuk di bokar semua. Ah, ini atusiasme yang luar biasa. Kegiatan dan juga keberadaan museum ini tidak lantas mengancam kehidupan masyarakat Pleret saat ini namun tujuannya adalah memberikan informasi terhadap masyarat bahwa situs ini sangatlah penting dan apabila menemukan <i>relic</i>/ benda dari masa itu diharapkan untuk melaporkannya agar tetap terjaga dan dilestarikan.<o:p></o:p></span></div>
<div>
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixVzEIb_JwfCCOkzpgj3LpmXtkpdTm_GscNIb64OZBXWVe4dAz09IXsvXQ1w4iXroXa4ZW9xDtOfxmBL0VhgmblYEIMOJbW6FvVIIs5cJ5zxoqKakcYder5EZAbIRVENyxiGVJYpdWv00/s1600/IMG_3806.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1095" data-original-width="1460" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixVzEIb_JwfCCOkzpgj3LpmXtkpdTm_GscNIb64OZBXWVe4dAz09IXsvXQ1w4iXroXa4ZW9xDtOfxmBL0VhgmblYEIMOJbW6FvVIIs5cJ5zxoqKakcYder5EZAbIRVENyxiGVJYpdWv00/s640/IMG_3806.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Situs Masjid Kauman Pleret, di sekitar lokasi ini ditemukan pula Keris Sabuk Inten Luk 11 dari Abad 17 pada eskavasi tahun 2010.</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kembali ke namanya,
Museum Sejarah Purbakala Pleret, ada satu kata yang menarik bagi saya
yaitu purbakala. Purbakala ini dimasukkan dalam nama museum ini karena adanya
temuan berbagai arca di sekitaran Bantul. Ada arca seperti Ganesha, Agastya,
Jambhala yang merupakan sisa dari peradaban Hindu-Budha di tanah Jawa, namun secara
pasti, saya juga belum mengetahui sejarah/cerita dari arca-arca ini selain
lokasi ditemukannya. Semoga di kemudian hari acra ini akan menjadi satu kunci untuk
membuka peradaban lain di tanah Jawa khususnya Jogja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Jika melihat dari
kekayaan situs, koleksi, maupun cerita bagi saya tidak ada kekurangan untuk
museum ini. Proses perawatan, penelitian, dan pemeliharaan saya yakin selalu ditingkatkan mengingat
urgensinya untuk memunculkan cerita ini untuk masyarakat luas sangatlah kuat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bagi saya sendiri, rasanya tidak cukup satu
hari bagi saya jika benar-benar ingin mendalami cerita tentang Pleret. Sungguh sangat
luar biasa, baik dari segi histori atau dari segi wahana edukasi. Saya tidak
pernah bosan untuk berkunjung ke sana. Menikmati suasana pedesaan sembari
membayangkan saya ada di dimensi tempat dan waktu yang lain. Mengamati dalam
diam, menunggu dengan khidmat fakta lain yang akan terungkap.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Bagaimana?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Berminat untuk
berkunjung?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Salam Sahabat Museum!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Museum di Hatiku!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2uUNWfXouhV6xFKOxKA4s-s9b1l4Emd6-PhP0pTyu3JvjryCaZH6myWHfZOHEofR3NEJUgWqhk5SPUhpigQopF74Gg1Ba59-kTT2khOguuoeIOUwbDSZFMhZ0yx-7CWds897UNYMXlm4/s1600/IMG_3795.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1564" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2uUNWfXouhV6xFKOxKA4s-s9b1l4Emd6-PhP0pTyu3JvjryCaZH6myWHfZOHEofR3NEJUgWqhk5SPUhpigQopF74Gg1Ba59-kTT2khOguuoeIOUwbDSZFMhZ0yx-7CWds897UNYMXlm4/s640/IMG_3795.JPG" width="624" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Ini sumpah pohon randu alasnya gede banget loh, semoga masih ada kalau temen-temen berkunjung ke sana</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZmsEG34kvSRRDra2jyHqQRqalfbM3r_VtpDfwhqdA68g1S77or8iApX_sA_3J-8aL7X0rFtPMu76Jxc4daFq0xpc63ZpPqPVH3Ji0vOdHBr438V78nlNQQaCx6VrrY08hq1JQFdakIm4/s1600/IMG_3770.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZmsEG34kvSRRDra2jyHqQRqalfbM3r_VtpDfwhqdA68g1S77or8iApX_sA_3J-8aL7X0rFtPMu76Jxc4daFq0xpc63ZpPqPVH3Ji0vOdHBr438V78nlNQQaCx6VrrY08hq1JQFdakIm4/s640/IMG_3770.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Kami yang selalu narsis di segala kesempatan. hehe</b></span></td></tr>
</tbody></table>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-24757274404662166172019-07-31T15:25:00.000+07:002019-08-11T15:32:35.944+07:00Museum Geoteknologi Mineral ; Sebuah Catatan Kecil Tentang Kehidupan<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">“Semua catatan kehidupan itu bersenyembunyi dalam kesunyian, mengintip kita dalam diam. Mereka kadang terasa fana, namun bukan berarti tidak ada. Mereka menunggu jiwa-jiwa untuk bertemu, membuat kita bersabar untuk menemukan kebenaran rahasia alam”</span></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>-Yogyakarta, AIANA-</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
</div>
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcZbkI2uCrIpMM2V2okDbDKSpX3nxVrENKqmGvbtrSJ985X-qt0ocsx4xvHQq8ZdVEd9X0nIRy_VHu7dZ6AqCTeJJXbfukOM3akGDiK36DktfVxzO9cSWAjt-A4JXrGKhpNsTgXK_jLjs/s1600/mgtm+%25289%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1095" data-original-width="1460" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcZbkI2uCrIpMM2V2okDbDKSpX3nxVrENKqmGvbtrSJ985X-qt0ocsx4xvHQq8ZdVEd9X0nIRy_VHu7dZ6AqCTeJJXbfukOM3akGDiK36DktfVxzO9cSWAjt-A4JXrGKhpNsTgXK_jLjs/s640/mgtm+%25289%2529.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Cover Depan Museum yang dihiasi dengan Kereta Tambang Emas dari PT Aneka Tambang</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Catatan perjalanan ini sebenarnya sperti momok dalam pikiran saya. Entah karena begitu rumitnya penjelasan yang bisa saya uraikan atau karena memori yang begitu berharga sehingga sangat sulit untuk mengungkapkannya dalam beberapa paragraf saja. Museum ini sangat berharga bagi saya, seperti sebuah ingatan pertama yang kita ingat dalam kehidupan kita, begitu juga dengan museum ini. Museum ini adalah museum yang pertama kali menungi saya di dunia pekerjaan. Saya dua tahun di tugaskan di sana. Dengan sebuah semangat yang bersambut dengan lingkungan yang begitu mendukung aktivitasnya. Inilah ‘sedikit’ catatan saya.</span></div>
</div>
<a name='more'></a><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"> </span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sebelum saya bercerita tentang saya, saya akan membahas tentang museum ini terlebih dahulu, takutnya cerita saya akan berkepanjangan. Jadi tak masalah bila nantinya putus ditengah jalan (aduh ngelu ya kalau putus, jadi sampaiin ke pelaminan ya bacanya, hihi). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Museum Geoteknologi Mineral (MGTM), merupakan salah satu museum yang berlokasi di Yogyakarta, tepatnya di kompleks Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta (UPN) kampus II Babarsari, satu lokasi dengan Kampus Fisipol UPN. Museum ini termasuk museum yang usianya sudah cukup tua, berdiri mulai tanggal 17 Februari 1988. Museum ini dirintis dengan pengandaan koleksi yang merupakan hasil dari jejak perjalanan penelitian dari mahasiswa, dosen, maupun civitas akademika UPN. Termasuk yang sudah cukup lama usianya kan?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Lalu yang yang khas dari MGTM? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjXPlrEJrd43wfqqF2Q8__Ge2frqPqxUgAOyVIbNndkCu-LZt5QBcSer1xNIvGPY8VJVAGXy0yUXgXek3iLbgXC03GzlXr4D3Bpjg84L0rts2Fdfvs5veUfdHf3Scfp0wj6y82grNY4Ak/s1600/mgtm+%25287%2529.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1068" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjXPlrEJrd43wfqqF2Q8__Ge2frqPqxUgAOyVIbNndkCu-LZt5QBcSer1xNIvGPY8VJVAGXy0yUXgXek3iLbgXC03GzlXr4D3Bpjg84L0rts2Fdfvs5veUfdHf3Scfp0wj6y82grNY4Ak/s400/mgtm+%25287%2529.JPG" width="400" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>Magnet Separator</i> untuk Tambang Pasir Besi</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Koleksi yang menarik di museum ini adalah berbagai alat yang digunakan untuk proses pengolahan mineral yang ada di bumi. Representatif dengan namanya geoteknologi, museum ini memberikan pegunjung gambaran yang nyata terkait dengan berbagai proses pengolahan. Walaupun koleksi geologinya tidak kalah menarik, namun bagi saya yang menjadi identitas dari museum adalah koleksi geoteknologinya. Kita bisa dengan jelas menemukan berbagai alat tambang, bor, alat peledak, miniatur dari alat berat yang digunakan dalam pertambangan, model pertambangan bawah tanah dan juga uppercrop atau terbuka dll. Dimana coba kita bisa bebas mengamati mengingat Yogyakarta jauh dari pernambangan mineral terutama golongan A dan B? Kalau C mah gampang ya? Tinggal pergi ke Gunung Merapi dan sepanjang aliran sungai yang berhulu di sana. Bahkan di museum ini juga memiliki koleksi kereta tambang emas dari PT Aneka Tambang. Hmm, patut dilihat kan? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieQaLdjTiKgyQq4Ykbe6C6_vPHSnAkCrBPfd6YVjkzzvjLOWlcrfmsE3LjSyYqqWBloFM9qMc7iT4xYUoo_JQ2dgZGasm2dkHDR50rw04tEiqWt50E0h8OA1qIui2vL2YR1Tjzys6wdOI/s1600/mgtm+%25283%2529.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="821" data-original-width="1095" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieQaLdjTiKgyQq4Ykbe6C6_vPHSnAkCrBPfd6YVjkzzvjLOWlcrfmsE3LjSyYqqWBloFM9qMc7iT4xYUoo_JQ2dgZGasm2dkHDR50rw04tEiqWt50E0h8OA1qIui2vL2YR1Tjzys6wdOI/s400/mgtm+%25283%2529.JPG" width="400" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Salah satu miniatur alat berat pertambangan</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Untuk koleksi geologinya, museum ini memberikan kita gambarang yang jelas mulai dari <i>Prakambium</i> sampai dengan <i>resent</i>. Berbagi koleksi fosil dan batuan juga melengkapi koleksi yang menjadi tampilan utama di museum. Bahkan koleksi fosil yang berusia lebih dari 300 juta tahun yang lalu juga bisa kita temukan di sana. Wow sekali, kita juga dapat melihat berbagi koleksi batuan yang berasal dari proses panjang siklus batuan. Uh, saya menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari batuan tahun pertama saya ditempatkan di sana. Luar biasa, ribuan koleksinya. Saya megap-megap saat pernah melakukan proses registrasi, indentifikasi, dokumentasi, sampai dengan labelisasi koleksi museum. Kalau saya ke sana, saya masih ingat betapa rumitnya proses ini, namun di sisi lain saya juga tidak menyangka saya dulu bisa melakukannya. Saya yang pada waktu itu bersama dengan Ayu seperti dalam dunia museum yang saya bayangkan. Kegiatan ini masih saya teruskan bersama dengan rekan baru saya ditahun berikutnya yaitu Galih. Pengalaman yang sangat luar biasa. Entah kapan memori ini akan bertahan disana. Haha. </span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFTyqsWTLO2GWlEv_euflYaSljFndPdr89KhTfqqMwiBl_VUIKhtrfuj8gj_Rr2_WJH953F0iBOyQ3UjHI3vRYGEF9uW0njN8Ezrhl97uIpkON5CGq1RVR5ozyaOiRVYTXLvbZuGNA93k/s1600/mgtm+%25282%2529.png" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="262" data-original-width="393" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFTyqsWTLO2GWlEv_euflYaSljFndPdr89KhTfqqMwiBl_VUIKhtrfuj8gj_Rr2_WJH953F0iBOyQ3UjHI3vRYGEF9uW0njN8Ezrhl97uIpkON5CGq1RVR5ozyaOiRVYTXLvbZuGNA93k/s400/mgtm+%25282%2529.png" width="400" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ruang Audiovisual yang luas dan nyaman</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Museum ini memiliki ruang audiovisual yang dapat dimanfaatkan untuk berbagi kegiatan. Selain itu museum juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain yaitu toilet, wifi, tempat berteduh yang nyaman, dll. Kalau melihat apa yang perlu di perbaiki sebenarnya adalah dari display koleksi museum. Museum ini memiliki koleksi yang sangat luar biasa, namun juga memiliki <i>storyline</i> yang cukup rumit dan diperlukan penataan ulang yang cukup banyak. Selain itu juga dari segi koleksi fosil yang perlu ektra perawatan dan juga penelitian mengingat berbagai perkembangan penelitan di luar museum yang terus mengubah fakta mendekati titik terang sejarah kehidupan. MGTM dibuka untuk umum ya kawan, bisa dikunjungi di hari kerja Senin-Kamis dari jam 08.00-16.00 dan 08.00-15.30. Dulu tidak ada tiket masuk alias gratis. Lokasi parkir masih jadi satu dengan wilayah kampus ya, jadi nggak usah bingung mencari tempat parkir. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ada pertanyaan? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidGrGDwLwI__LRGxnMJFSdMEDmGBFHg5PySTikDRs6Br7nZQWkhSSjeOKtc3jwBTh3NRoGjpiWVs1lTn0cWsWUTpW5w8F3gPR0vbN44jOTRiDEjtk7613hXKox77AVLup9PFlE2HkqaNc/s1600/mgtm+%25286%2529.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="730" data-original-width="1095" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidGrGDwLwI__LRGxnMJFSdMEDmGBFHg5PySTikDRs6Br7nZQWkhSSjeOKtc3jwBTh3NRoGjpiWVs1lTn0cWsWUTpW5w8F3gPR0vbN44jOTRiDEjtk7613hXKox77AVLup9PFlE2HkqaNc/s400/mgtm+%25286%2529.JPG" width="400" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Edukasi yang di lakukan langsung oleh Kepala Museum Ibu Premonowati (alm)</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kembali ke cerita saya. Ingatan saya masih sangat begitu jelas di museum ini. Banyaaaaak hal yang saya pelajari dari sana. Dulu awal mula saya di sana tahun 2015, saya bertemu dengan pimpinan yang luar biasa, dengan passion yang terus membara di usianya yang sudah tidak lagi muda, dan juga dedikasinya untuk ilmu pengetahuan hingga akhir hayatnya. Namanya Ibu Premonowati. Tidak lama kiprah beliau di dunia permuseuman, namun tidak ada yang tidak mengingat semangat beliau. Ah saya sungguh menerima banyak sekali, hingga sosoknya tidak pernah akan saya lupakan. Saya menyesal dengan berbagai keluhan ‘pekerjaan’ saya mengingat beliau tidak penah mengeluh sepanjang mendidik kami bertiga. <i>Respect </i>saya!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Belum lagi, memori saya bersama dengan Ayu atau Galih yang dua-duanya makhluk langka yang saya kenal. Kedua orang ini begitu uniknya hingga saya merasa sudah mengenal mereka lebih lama dari usia kami bertemu dan bersama. Duh, saya kalau ingat kadang ketawa sendiri. Kami tidak selalu baik-baik saja, kami sering bertengkar dan berdamai tanpa sadar, kompak sekali walau kami sangat berbeda kepribadiannya. Si Ayu ini pinter sekali hingga kelihatan bodoh, sedangkan satunya pinter kali sampai kayak robot. Saya? Saya mah normal-normal aja (ngaku normal padahal bisa klop sama mereka yang upnormal). Ckckckck... </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>Back to quote</i> saya diatas, </span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVHWYxe8ZPs1N6zpSgjBeYtoC6_0WaTvo_6zBo4ccLZLjKkuIIsboRAPQp5GoayPR-8xb6wOJJOt_acx6fQjtkAzAnWRTAbIK13jDo7O0DzI3lm91gGWrODUMlKZdI9tM9uKubEadQmsI/s1600/mgtm+%25288%2529.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1068" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVHWYxe8ZPs1N6zpSgjBeYtoC6_0WaTvo_6zBo4ccLZLjKkuIIsboRAPQp5GoayPR-8xb6wOJJOt_acx6fQjtkAzAnWRTAbIK13jDo7O0DzI3lm91gGWrODUMlKZdI9tM9uKubEadQmsI/s400/mgtm+%25288%2529.JPG" width="400" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Edukasi Mitigasi Gunungapi dan Gempabumi</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Museum ini bagikan sebuah oase yang ada di Jogja saya kira. Museum ini saya pikir akan terus bisa berkembang sesuai dengan perkembangan penelitian dan temuan. Tidak hanya dari UPN sendiri namun juga dari perkembangan berbagai penelitian di luar sana. Museum ini bisa menjadi perpanjangan lidah berbagai informasi, terutama yang saat ini terus di soroti adalah tentang mitagasi bencana letusan gunung api dan juga gempa bumi yang tiba-tiba viral. Bukan karena kesadaran masyarakat akan kebencanaan yang meningkat namun karena berbagai ‘ramalan’ dan ‘azab’ yang melanda Indonesia. Masalah ramalan, woh saya juga bisa meramal kalau Indonesia itu akan terkena gempa yang besar (udah ada catatan riwayatnya kan? Ingat sejarah itu berulang). Dan bicara tentang azab, hmm, kalau simpulannya seperti itu apa boleh saya bilang, ‘kalau begitu, sejak awal mula pembentukan kepuluauan NKRI, sudah ditakdirkan bahwa tempat ini adalah tempat dimana azab diberikan?’ Nah, museum sebenarnya bisa menjembatani isu-isu seperti ini dengan tujuan untuk memberikan kesadaran yang basisnya pada ilmu pengetahuan bukan pada ketakutan akan ramalan dan azab yang arahnya saya pikir kurang positif. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>So</i>, bagaimana? Ingin berkembang juga? Ingin mengenal bumi ini lebih baik? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Bisa berkunjung ya teman-teman ke Museum</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Salam Sahabat Museum!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Museum di Hatiku!</span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><br />
<span style="clear: left; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_IsHGuBVOYf5o88BwoKXmmj6eguQ9uXY6W5V2WLQYv08xqCEssJnjuHLPFixFQ3IJWfHeYAx1Flxb9D9JZ6Jb1FhYsz-3lHUEsYLRhhYAVA9534kNweL3YgDYFaWRWWzBLqOWSr8IpOU/s1600/mgtm+%25283%2529.png" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="475" data-original-width="634" height="478" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_IsHGuBVOYf5o88BwoKXmmj6eguQ9uXY6W5V2WLQYv08xqCEssJnjuHLPFixFQ3IJWfHeYAx1Flxb9D9JZ6Jb1FhYsz-3lHUEsYLRhhYAVA9534kNweL3YgDYFaWRWWzBLqOWSr8IpOU/s640/mgtm+%25283%2529.png" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Lagak saya sudah seperti artis saja ini. hehe</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="margin: 0px;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAV50OFecUgj-J9XtnJrQd7NeU0GKdP6-KyL0FT9ilsVbmMUO6vIRrr5xOmdfvajhLPRPjD_5CEqF1LFQRxXHl9fGbWFnjzx-9pkv1RzJevcol2js6oZZpXcNfL-Csa8_erJltgWKErLE/s1600/mgtm+%252810%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1095" data-original-width="1460" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAV50OFecUgj-J9XtnJrQd7NeU0GKdP6-KyL0FT9ilsVbmMUO6vIRrr5xOmdfvajhLPRPjD_5CEqF1LFQRxXHl9fGbWFnjzx-9pkv1RzJevcol2js6oZZpXcNfL-Csa8_erJltgWKErLE/s640/mgtm+%252810%2529.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">As Always, Saya yang selalu petakilan, ini adalah lori (kereta) tambang emas.</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-76083230536981576562019-07-25T21:27:00.000+07:002019-07-25T21:29:15.598+07:00Museum Gunungapi Merapi ; Menolak Lupa!<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;"><b>"Satu tugas museum yang tidak boleh dilupakan adalah ‘Melawan Lupa’"</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;"><b>-AI-</b></span></div>
</div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBUN6WN75hqyMmFcu8IwlWissY12S7W-NJ-msOPxI_HoyAk856w3sfDInQsEsezmo9KM3iy3udhUXiXYr5qih5R0H9f2QvMd1XBxRKGbfF3ywf8TcX0DDU3NQLP6JlSXGNQxDGTCC-cCU/s1600/mgm+%25289%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1084" data-original-width="1445" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBUN6WN75hqyMmFcu8IwlWissY12S7W-NJ-msOPxI_HoyAk856w3sfDInQsEsezmo9KM3iy3udhUXiXYr5qih5R0H9f2QvMd1XBxRKGbfF3ywf8TcX0DDU3NQLP6JlSXGNQxDGTCC-cCU/s640/mgm+%25289%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Museum Gunung Api Merapi dengan<i> background</i> yang sangat eksotis. Ini kreditnya adalah jepetran saya sendiri.<br />
cieleh, nyombong.</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Halo... </span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waa.... tulisan ini adalah tulisan yang <i>mangkrak</i> cukup lama selain Museum Geoteknologi Mineral yang lebih lama sekali. Saya bekerja dua tahun (2017-2018) ada di sana, bekerja ke dalam seluk beluk edukasinya. Bertemu banyak sekali wajah dan teman. Itu mungkin salah satu alasan kenapa saya malah melewatkan menulis cerita museum ini karena saya sibuk menyampaikan isinya di dunia nyata. ini alasan <i>ngeles </i>saya aja hehehe. <i>So</i>, seperti <i>quote</i> saya untuk melawan lupa, tulisan ini juga salah satu prodak saya untuk melawan lupa sekaligus mengenang kembali ilmu dari sana. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Museum Gunungapi Merapi (MGM), berdiri tegak di Dusun Banteng, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY. Hanya 9 Km dari puncak Gunung Merapi dan hanya sekitar 5 Km sebelum permukiman terakhir. Sangat dekat sekali lokasinya dengan Merapi dan tentu saja, masuk ke Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunungapi Merapi. Teman-teman bisa mengambil rute arah Kaliurang atau Lava Tour Merapi dan nanti dengan mudahnya bisa menemukan museum ini. MGM termasuk salah satu destinasi wisata edukatif yang sering di kunjungi sehingga akses ke lokasi sangatlah mudah dengan jalan yang dapat mendukung kendaraan besar.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpx_6Wj3IHN1HAG4SzNr2YQ8e8y3brkXzE76AIbbQgoDs2aje6QE3EEWGR1MxUIGG_uyTrQJyW9YusDnIj5kVMPgRT4d6wjg0B0qafi8Uw4cXqKN9dt0lwiRno5HKUxXNdIbBoSCdHYc4/s1600/mgm+%252813%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="929" data-original-width="1239" height="297" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpx_6Wj3IHN1HAG4SzNr2YQ8e8y3brkXzE76AIbbQgoDs2aje6QE3EEWGR1MxUIGG_uyTrQJyW9YusDnIj5kVMPgRT4d6wjg0B0qafi8Uw4cXqKN9dt0lwiRno5HKUxXNdIbBoSCdHYc4/s400/mgm+%252813%2529.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu sarana Edukasi, replika Gunung Merapi<br />
dan gambaran letusan tahun 1969, 1994, dan 2006<br />
nb: perlu <i>update</i> yang 2010</td></tr>
</tbody></table>
MGM mengusung tema ‘jendela bumi’ dalam menjalankan misinya untuk memberikan informasi dan edukasi terhadap masyarakat terkait dengan mitigasi bencana geologi, terutama gunung api. Nilai <i>plus-</i>nya? Adalah sejarah letusan Gunung Merapi yang lengkap baik dari segi dokumen maupun kronologi dan yang tidak kalah menarik juga teknologi pengamatan digital yang secara langsung menampilkan pantauan aktivitas Gunung Merapi dapat kita lihat di sana. Jendela merupakan penghubung antara dunia luar dan dalam, konteks inilah yang diambil sehingga menempatkan kita sebagai bagian dunia luar yang mencoba melihat ke dalam bumi. Lalu apakah sarana jendela ini? Nah sarananya adalah gunung itu sendiri. Gunung merupakan suatu pasak penghubung antara bumi bagian dalam dan dunia di luarnya, tempat kita tinggal. Inilah yang kita pelajari, inilah yang coba kita pahami. Mari kita sedikit belajar terkait dengan ‘jendela’ ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsh7kAKxY_8nPoa4qNRuwF8p6l9Xyxs6cxGvo_2VVlu10HxhWk9xN5zabD_mR7l4gmFo2F6PqF-GRGzASyY9q9aT1P10Zni5-1qY1ngnpMA5_53-uDHDy936b6BrPOX4xuGqCPOF-llz0/s1600/siklus-batuan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="324" data-original-width="429" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsh7kAKxY_8nPoa4qNRuwF8p6l9Xyxs6cxGvo_2VVlu10HxhWk9xN5zabD_mR7l4gmFo2F6PqF-GRGzASyY9q9aT1P10Zni5-1qY1ngnpMA5_53-uDHDy936b6BrPOX4xuGqCPOF-llz0/s320/siklus-batuan.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Siklus Batuan. Jadi itu non stop ya, tidak akan berakhir.<br />
Kecuali kiamat. Jadi jangan berharap gunungnya<br />
berhenti meletus, atau siklusnya berhenti<br />
nanti kiamat kecilnya jadi kiamat besar.<br />
Ilutrasi :google.com</td></tr>
</tbody></table>
Gunung (<i>volcano) </i>merupakan akumulasi dari penumpukan matrial letusan (batu, pasir, debu) yang diendapkan di sekitarnya. Gaya yang menyebabkan letusan salah satunya penambahan volume dapur magma. Penambahan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor yaitu terdapat injeksi magma baru, pengkristalan magma, dan runtuhan dinding kawah. Ketiga hal ini juga didukung oleh teori konveksi dan atau teori tektonik lempeng. Aktivitas geologi ini saling terkait hingga akhirnya kita mengenalnya sebagai siklus batuan. Jendela utama atau pintu utama dari siklus ini adalah gunung, merupakan awal mula pembentukan batuan beku. Dari proses pembentukan ini, akan ada aktivitas lain yang mengikuti yaitu erupsi, gempa bumi, dan bahkan tsunami (misal Gunung Krakatau). Siklus ini tidak akan berakhir begitu saja nemun dengan bantuan proses alam (matahari, pelapukan, erosi, sedimentasi,dll) akan menyebabkan material dari gunung api ini menjadi batuan sedimen dan akumulasi dari tekanan serta suhu yang tinggi akan membentuk batuan metamorf. Siklus ini terus berputar seiring dengan teroi pergerakan lempeng. Jadi sebenarnya semua itu memiliki keterkaitan layaknya sikuls hidup mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxpp9aPdvCLBXIJHglr9_Kbs3SoUcdumpX4mhWdrcpWwSVUh6qwkqluE_e70eenXYS2-Z5ZsE3MHaUPSzvYiTiFQ4Rs3uGJQsiRUcSBxdmRhymF1tfoi7Cf3apaz1_9sYi7nteOqDn6es/s1600/6.png" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="802" data-original-width="1600" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxpp9aPdvCLBXIJHglr9_Kbs3SoUcdumpX4mhWdrcpWwSVUh6qwkqluE_e70eenXYS2-Z5ZsE3MHaUPSzvYiTiFQ4Rs3uGJQsiRUcSBxdmRhymF1tfoi7Cf3apaz1_9sYi7nteOqDn6es/s400/6.png" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Teori Tektonik Lempeng, jadi lokasi Indonesia ada <br />
dipertemuan antara lempeng samudra dan benua jadi wajar<br />
kalau banyak gunung dan gempa, apalagi tsunami ya.<br />
sumber gambar: google banyak. hehe</td></tr>
</tbody></table>
Inilah yang nantinya membuat Indonesia sarat dengan keberadaan potensi bencana gunungapi, gempa bumi dan atau tsunami karena lokasinya yang ada di wilayah cincin api (pertemuann berbagai lempeng dunia). Gunung Merapi? Gunung ini hanya satu dari 127 gunung api yang ada di Indonesia. Gunung paling aktif yang paling sering meletus. <i>So? K</i>esimpulannya mudah sekali kan? Kita tidak bisa dikatakan aman disisi manapun di Indonesia. Bahkan saya sendiri masih mengingat dengan jelas letusan tahun 2010. Tidak hanya saya tapi membekas dengan jelas di ingatan masyarakat Indonesia karena tokoh juru kunci Mbah Marijan ikut menjadi korban kedasyatannya. Menariknya, museum memiliki koleksi letusan tahun 2006 dan 2010 yang memiliki peran sebagai 'kaca bengala' bagi kehidupan masyarakat merapi kedepannya. Sama maknanya dengan kaca benggala dalam Babad Mataram di mana kelakuan, perbuatan, dan kejadian buruk tidak boleh terulang atau ditiru. Kejadian letusan 2010 tidak boleh terulang, bukan letusannya, namun sifat masyarakatnya yang abai dan tidak mau mengenal Merapi hingga timbulah korban nyawa dan benda itulah yang tidak boleh terulang. Kita sudah diberikan 'kaca benggala' ini dengan harga yang begitu mahal, 398 nyawa manusia. Akan celaka sekali jika kita kembali abai. Waspada itu pasti, lupa itu jangan, menaati aturan itu adalah kewajiban demi masa depan. Museum sekiranya dapat memberikan pemahaman akan kesadaran ini. Tidak hanya di wilayah Merapi namun gunung lain dan bencana lain yang mengikutinya. Uh saya merinding sendiri baca tulisan saya. Sok <i>well</i> gitu deh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sebenarnya apesiatif sekali dengan keberadaan MGM sebagai tempat studi penting terkait kesadaran kebencanaan ini. Koleksi dan tampilannya juga edukatif, namun yang menurut saya menjadi salah satu aspek penting, dan yang lagi-lagi dilupakan adalah masalah <i>update</i> informasi. Koleksinya tidak berkembang namun justru nilainya malah semakin berkurang. Banyak hal yang harus diperbaiki dan di sadari, bahwa museum merupakan tempat penghubung antara lapisan sejarah, masa kini, dan masa depan. Kalau hanya masa kini yang menjadi perhatian museum, maka lapisan sejarah akan menghilang dan lapisan masa depan hanya tinggalah sejarah yang pernah dicitakan. Perlu adanya peningkatan baik dari segi perawatan koleksi, admistrasi, dan pergedungan demi menjaga keselamatan koleksi, pengunjung, serta urgensi awalanya yaitu 'pendidikan mitigasi bencana'. Itu mungkin sebagai masukan saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia2FTT2lYSVNMLe6Eqgi7QFwJHHneUVh6-P6yuh3dx2v6KMdwdQyKGlSAeDbpUh0jK2vEtalc0GBq2dV0ZjZ-tA_tcyDwg3dia_eHNLd5czGk1QT4mqsNibCrNLtdV21wUUtNeWNQMBM4/s1600/mgm+%25286%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1084" data-original-width="1445" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia2FTT2lYSVNMLe6Eqgi7QFwJHHneUVh6-P6yuh3dx2v6KMdwdQyKGlSAeDbpUh0jK2vEtalc0GBq2dV0ZjZ-tA_tcyDwg3dia_eHNLd5czGk1QT4mqsNibCrNLtdV21wUUtNeWNQMBM4/s400/mgm+%25286%2529.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini Open Theater yang lokasinya di belakang gedung. <br />
Bisa di sewa untuk umum.</td></tr>
</tbody></table>
Museum memiliki banyak atraksi yang dapat dinikmati, selain ruang koleksi lantai satu dan dua, museum juga memiliki ruang <i>theater</i> untuk pemutaran film dan pemandangan alam yang indah. Selain itu fasilitas lain juga dapat dimanfaatkan seperti <i>open teater,</i> ruang aula, <i>base camp jeep lava tour </i>merapi dll. Museum juga menyediakan jasa pemadu dengan <i>request </i>terlebih dahulu untuk membuat kunjungan teman-teman lebih bermakna. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Museum buka dari hari Selasa-Minggu pukul 08.00-15.30 kecuali Jumat 08.00-14.30. Tiket masuk dan <i>theater</i> masing-masing Rp 5.000 untuk wisatawan nusantara dan Rp 10.000 untuk wisatawan mancanegara. Museum Senin tutup ya teman-teman, jadi jangan datang hari Senin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayo mau belajar tentang gunung atau bencana geologi biar nggak panik kalau ada isu gempa bumi dan tsunami? Datanglah ke Museum Gunung Api Merapi! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salam Sahabat Museum !</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Museum di Hatiku!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PS. Pertama, Foto dalam tulisan ini diambil tidak dalam satu kali waktu ya teman-teman. Jadi faktor cuaca sangat mempengaruhi. Dua, Tulisan saya kali ini memang agak membosankan karena harus ada 'pelajarannya'. Saya buka identitas bawah saya dari jurusan yang relevan, jadi ketika nulis ngelanturnya kebanyakan. Boleh komen di bawah atau email untuk menanyakan berbagai informasi tentang gunung dan bencana geologinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Thank you!</i></div>
</span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheNks2Z93dvVzJsYiwUb6m5LyXiwgniWoBFqIZiIYTs69WMAwu9ck2yRnXnSTwpd8K8-HliPOaK_EGpAwptcLvlc8qvfZaasGEcGh2yBl50BlKIy1zu317uMEqG_op19sL-Z87A8HG_w0/s1600/mgm+%25284%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheNks2Z93dvVzJsYiwUb6m5LyXiwgniWoBFqIZiIYTs69WMAwu9ck2yRnXnSTwpd8K8-HliPOaK_EGpAwptcLvlc8qvfZaasGEcGh2yBl50BlKIy1zu317uMEqG_op19sL-Z87A8HG_w0/s640/mgm+%25284%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ruangan Erupsi 2010, favorit saya ini, semacam ruang untuk merenungkan segala hal. hehe</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqEYvFF7k5cOWZluq56sQowo1SANBbtR3CozzohEZ8Mu6fxA5pojR7p1CFAq9UUsjbDuEZUKxlru16PaQQBMTWroYTpAlNAmSXYVSdUEs-SboSGIHpmt4SMxd5BNqdS1JoaFdWkjt1KX4/s1600/mgm+%25288%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="929" data-original-width="1239" height="478" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqEYvFF7k5cOWZluq56sQowo1SANBbtR3CozzohEZ8Mu6fxA5pojR7p1CFAq9UUsjbDuEZUKxlru16PaQQBMTWroYTpAlNAmSXYVSdUEs-SboSGIHpmt4SMxd5BNqdS1JoaFdWkjt1KX4/s640/mgm+%25288%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ini foto bonus, waktu ada Merapi Jazz Festival. Jadi bisa juga untuk acara seperti ini.</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrUayNkESZpr05_kF5V7PhPwfZqX_O7oiomAv08NeMnyLAmlxk1lKQ7-XXYLO7MmQrPXfyltOfVb5QkJqBj56suD2gQNXRiR8wpJbNkhlF3TgOo8-xkmPJmsBWS-0QAI52vM9e0fXQNiY/s1600/mgm+%252810%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="929" data-original-width="1239" height="478" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrUayNkESZpr05_kF5V7PhPwfZqX_O7oiomAv08NeMnyLAmlxk1lKQ7-XXYLO7MmQrPXfyltOfVb5QkJqBj56suD2gQNXRiR8wpJbNkhlF3TgOo8-xkmPJmsBWS-0QAI52vM9e0fXQNiY/s640/mgm+%252810%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Lorong Magma, tempat favorit untuk foto pengunjung. BTW Itu saya, bukan pengunjung.</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN4RpBdXk3whqFhmlnWqRrdaEAfmDTL5oLKzfOCiYj1-odA8D9UpoOr5dmUt7AhtKhemuNRnNDRWsnuuqQ_ENzZ1Z1fkG49tfEHy5ncqtrCcx-dkD148MMPAhN2KOgVIwhVT0-cww8ayM/s1600/mgm+%252811%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="929" data-original-width="1239" height="478" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN4RpBdXk3whqFhmlnWqRrdaEAfmDTL5oLKzfOCiYj1-odA8D9UpoOr5dmUt7AhtKhemuNRnNDRWsnuuqQ_ENzZ1Z1fkG49tfEHy5ncqtrCcx-dkD148MMPAhN2KOgVIwhVT0-cww8ayM/s640/mgm+%252811%2529.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ini merapi dan museumnya, kece kan kalau pas cuacanya.</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJbLLarkDxK57d_ZbBkero4e6y1hGyxELqZgNqoagr7ZyrPusJ2_jsDZSLS4b7264-EMwAqanFx0L6KX9Dv25tt00AN41RqfqBSItvpixnSBNr36ryrbM16_9PsQ-KVL91MdxUwlr8lfM/s1600/mgm+%252814%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="929" data-original-width="1239" height="478" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJbLLarkDxK57d_ZbBkero4e6y1hGyxELqZgNqoagr7ZyrPusJ2_jsDZSLS4b7264-EMwAqanFx0L6KX9Dv25tt00AN41RqfqBSItvpixnSBNr36ryrbM16_9PsQ-KVL91MdxUwlr8lfM/s640/mgm+%252814%2529.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ehem, ini juga saya, itu jeep dua-duanya milik (kakak) saya, bisa pesen ke saya kalau mau lava tour. Maaf saya kadang memang sering kayak gitu, pethakilan. hehe</span></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-24896557893901244512019-04-24T17:43:00.000+07:002019-07-27T20:38:12.945+07:00The Last but Not Least: Tere Liye - Ceros dan Batozar, Komet, dan Komet Minor: Hakekat Perjalanan<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>“Yang tidak pernah berubah dari hakekat
perjalanan : Proses. Proses untuk belajar dan terutama proses untuk
merelakan masa lalu menjadi kenangan.” AIANA</b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<table class="ctaBbcodeTable" style="text-align: center;"><tbody>
<tr><td class="ctaBbcodeTableCellLeft" valign="top"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5raOQFLeXESp_CWf3mo-uVoWosN8s_uPrjTCcx5S8XVINKz5yac7cviHJWMekJF1PI0K7qwd_k6eLPnB8MNZU7Cpw164fBzpIcRCquugboPgAs64I7c7V23TxqpAu0k14Li4eT_vljhg/s1600/CB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="471" data-original-width="318" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5raOQFLeXESp_CWf3mo-uVoWosN8s_uPrjTCcx5S8XVINKz5yac7cviHJWMekJF1PI0K7qwd_k6eLPnB8MNZU7Cpw164fBzpIcRCquugboPgAs64I7c7V23TxqpAu0k14Li4eT_vljhg/s320/CB.jpg" width="216" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<hr />
<b style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Ceros dan Batozar</b><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Bumi #4.5</b></span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tere Liye</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Gramedia Pustaka Utama</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">376 halaman</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Terbit Mei 2018</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">ISBN 9786020385914</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="border: 1px solid; margin: 0 20px 5px 20px; padding: 10px;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>Sinopsis</i></span><br />
<hr />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Awalnya kami hanya mengikuti karyawisata biasa seperti murid-murid
sekolah lain. Hingga Ali, dengan kegeniusan dan keisengannya, memutuskan
menyelidiki sebuah ruangan kuno. Kami tiba di bagian dunia paralel
lainnya, menemui petarung kuat, mendapat kekuatan baru serta
teknik-teknik menakjubkan.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Dunia paralel ternyata sangat luas, dengan begitu banyak orang hebat di
dalamnya. Kisah ini tentang petualangan tiga sahabat. Raib bisa
menghilang. Seli bisa mengeluarkan petir. Dan Ali bisa melakukan apa
saja</span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
</td>
<td class="ctaBbcodeTableCellLeft" valign="top"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP0DmamKPgz-yrUMc2IiESWZO2ePIEk9xz_GHmQ7qAoBxiiRnoJX9u1ctO9olFJypw0dnFojNNN5aTmL9pQZCiYvqsyKEADZHyWX_A1kLGew3iySt51kkMfjOJxeSasu1FAkFDlCIkgFo/s1600/Ko.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="471" data-original-width="318" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP0DmamKPgz-yrUMc2IiESWZO2ePIEk9xz_GHmQ7qAoBxiiRnoJX9u1ctO9olFJypw0dnFojNNN5aTmL9pQZCiYvqsyKEADZHyWX_A1kLGew3iySt51kkMfjOJxeSasu1FAkFDlCIkgFo/s320/Ko.jpg" width="216" /></span></a><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<hr />
<b style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Komet</b><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #783f04; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Bumi #5</b></span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tere Liye</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Gramedia Pustaka Utama</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">384 halaman</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Terbit Mei 2018</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">ISBN 9786020385938</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="border: 1px solid; margin: 0 20px 5px 20px; padding: 10px;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>Sinopsis</i></span><br />
<hr />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Setelah “musuh besar” kami lolos, dunia paralel dalam situasi genting.
Hanya soal waktu, pertempuran besar akan terjadi. Bagaimana jika ribuan
petarung yang bisa menghilang, mengeluarkan petir, termasuk teknologi
maju lainnya muncul di permukaan Bumi? Tidak ada yang bisa membayangkan
kekacauan yang akan terjadi. Situasi menjadi lebih rumit lagi saat Ali,
pada detik terakhir, melompat ke portal menuju Klan Komet. Kami bertiga
tersesat di klan asing untuk mencari pusaka paling hebat di dunia
paralel.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Buku ini berkisah tentang petualangan tiga sahabat. Raib bisa
menghilang. Seli bisa mengeluarkan petir. Dan Ali bisa melakukan apa
saja. Buku ini juga berkisah tentang persahabatan yang mengharukan,
pengorbanan yang tulus, keberanian, dan selalu berbuat baik. Karena
sejatinya, itulah kekuatan terbesar di dunia paralel</span></div>
</div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></td>
<td class="ctaBbcodeTableCellLeft" valign="top"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPRzB4CvbLPSFGqplnNllwF8PE5RnlEdwdMXvKAgXnf3jKltXg32pSFfIVbZqV3MlYAHCDtEwrW7ykzj5IHCB3Daj_c5NyRWr0LSbPiDyZW4LBKEOOQSOkmO8D9lzXHumB3idJHM79a3Q/s1600/KM.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="472" data-original-width="318" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPRzB4CvbLPSFGqplnNllwF8PE5RnlEdwdMXvKAgXnf3jKltXg32pSFfIVbZqV3MlYAHCDtEwrW7ykzj5IHCB3Daj_c5NyRWr0LSbPiDyZW4LBKEOOQSOkmO8D9lzXHumB3idJHM79a3Q/s320/KM.png" width="215" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<hr />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Komet Minor</b></span><br />
<span style="color: purple; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Bumi #6</b></span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tere Liye</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Gramedia Pustaka Utama</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">376 halaman</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Terbit Maret 2019</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">ISBN 9786020623399</span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<div style="border: 1px solid; margin: 0 20px 5px 20px; padding: 10px;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>Sinopsis</i></span><br />
<hr />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pertarungan melawan Si Tanpa Mahkota akan berakhir di sini. Siapapun
yang menang, semua berakhir di sini, di klan Komet Minor, tempat aliansi
Para Pemburu pernah dibentuk, dan pusaka hebat pernah diciptakan.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Dalam saga terakhir melawan Si Tanpa Mahkota, aku, Seli dan Ali
menemukan teman seperjalanan yang hebat, yang bersama-sama melewati
berbagai rintangan. Memahami banyak hal, berlatih teknik baru, dan
bertarung bersama-sama. Inilah kisah kami. Tentang persahabatan sejati.
Tentang pengorbanan. Tentang ambisi. Tentang memaafkan.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Namaku Raib, dan aku bisa menghilang</span></div>
</div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div style="border: 1px solid; margin: 0 20px 5px 20px; padding: 10px;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Review</b></span></div>
<hr />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Raib, Seli, dan Ali. Tiga bersahabat tidak terpisahkan ini akhirnya
mengarungi kisah untuk bertemu dengan si Tanpa Mahkota. Namun sebelum
perjalan itu di mulai, Raib, Seli, dan Ali harus bersabar dulu dengan
petualangan mereka di dunianya sendiri, karya wisata yang menyenangkan
sebenarnya, tapi tidak untuk si jenius Ali. Ali sudah menguap
berkali-kali mendengarkan penjelasan guru sejarahnya, sampai alatnya
mendeteksi aktivitas dunia paralel yang sangat kuat. Si Bandel itu
akhirnya tertarik dengan karya wisatanya.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Raib sudah memperingatkan beberapa kali agar mereka mematuhi perintah
Miss Selena. Tapi mereka adalah satu tim, lihatlah, Raib sudah duduk di
dalam kapsul terbang ILY. Mereka diam-diam meninggalkan rombongan dan
kini bergerak jauh ke selatan, menembus air lautan kemudian kembali lagi
ke utara melalui lorong bawah tanah dan tiba di ruangan luas yang tepat
di bawah situs warisan budaya tempat mereka karya wisata. Mereka terpana oleh artifisial
ruangan sampai dua monster muncul. Dua-duanya adalah manusia dengan
kepala badak bercula empat. Lagi-lagi, Raib, Seli, dan Ali harus
mempertaruhkan nyawa mereka untuk bertahan dari amukan kedua makhluk
tersebut.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Adalah Ngglanggeran dan Ngglanggeram, mereka berasal dari Klan
Aldebaran, klan tertua dan yang pasti, kuat. Si kembar ini adalah wujud
asli manusia berkepala badak yang disebut ceros. Mereka terjebak di
dalam ruangan yang sengaja mereka buat agar ceros tidak bisa keluar dari
sana. Tidak ada jalan keluar dari ruangan itu, sampai si genius Ali
mengetahui rahasia si kembar. Mereka bisa keluar tapi dengan
pengorbanan. Pengorbanan yang sangat besar sekali. Apa? Hmm, saya sebisa
mungkin mengurangi</span><i style="font-family: verdana, sans-serif;"> spoiler</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Selesai karya wisata, Miss Selena kembali ke bumi dengan kabar buruk.
Tahanan paling berbahaya bernama Batozar kabur dari penjara dan kabur ke
bumi! Seperti biasa Miss Selena melarang anak-anak ini untuk mencari
tahu, namun kali ini justru Batozar yang muncul di depan mereka, ia sedang
membeli rendang di rumah makan padang. Raib, Seli, dan Ali langsung tahu
karena penampilan Batozar yang sangat berbeda dari penduduk bumi pada
umumnya. Mereka tidak tahu bahwa Batozar sebenarnya sedang mencari Raib.
Ia membutuhkan bantuan Raib dan kebingungan mencari cara menemukan
gadis itu. Tapi lihatlah kini Raib dan kedua temannya justru ada
di hadapannya. Batozar akhirnya menculik ketiganya dan kabur menggunakan
potral cermin! Batozar adalah pengintai nomor satu di Klan Bulan, dia
dipenjara karena membunuh dan melakukan kejahatan. Batozar menginginkan
Raib untuk berbicara dengan alam dan melihat ke masa lalunya. Batozar
adalah sosok yang kejam namun siapa sangka ia adalah guru yang terbaik
mereka.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kisah Ceros dan Batozar ini adalah buku ke-4.5 dari serial Bumi.
Bayangkan 4.5! Setelah saya beli bulan Mei 2018 bersama Komet, saya syok
sekali melihat urutan angkanya. Saya pikir dua buku yang ada di tangan
saya adalah buku terakhir serial Bumi ini. Dua novel ini menganggur
sampai Maret 2019 ketika Komet Minor melengkapi mereka berdua. Pikir
saya, kenapa harus ada seri penggalan 4.5? Sampai akhirnya saya paham.
Buku ini adalah kunci awal dan akhir dari perjalanan mereka melawan si
Tanpa Makhota.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Raib, Ali dan Seli disambut dengan meriah di hari terakhir Festival
Bunga Matahari Klan Matahari. Beberapa menit lagi matahari terbit dan
bunga matahari pertama itu mekar. Dunia paralel khawatir kekuatan bunga
matahari ini akan dimanfaatkan si Tanpa Mahkota untuk membuka portal ke
klan Komet Minor.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Prediksi itu tidak salah, Raib, Seli, dan Ali kini terdampar di
kepulauan Komet setelah dengan tanpa pikir panjang mereka ikut masuk ke
portal itu mengikuti si Tanpa Mahkota. Di pulau ini mereka melakukan
perjalanan dari Pulau Hari Senin, Hari Selasa, Hari Rabu, Hari Kamis, Hari Jumat,
hari Sabtu dan Hari Minggu. Perjalanan ini tidak ubahnya seperti kisah
Jouney to the West-nya Kera Sakti untuk menemukan kitab suci. Mereka
terus berlayar ke arah barat, melalui ujian demi ujian di setiap pulau
untuk menemukan apa yang mereka cari. Pohon dengan buah yang langka,
yang hanya mucul buahnya setelah dua ribu tahun sekali. Berlayar? Tentu
saja mereka tidak bisa mengemudikan kapal layar, perjalanan ini ditemani
oleh Max, pelaut yang mereka selamatkan dari kepungan bajak laut.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kepulauan Komet ini sangat aneh, pimpinan desa ini seperti kembar tujuh.
Semuanya mirip sekali dengan Kakek dan Nenek Nay yang mereka temui di
pulau Hari Senin. Namun sejatinya mereka tidak pernah tahu sampai mereka
sampai di Pulau Hari Sabtu. Pulau ini adalah pulau terakhir sebelum
sampai di pulau Hari Minggu, tempat pohon aneh itu tumbuh. Mereka
bertemu dengan Pemilik Kunci Lautan, ujian terakhir dimulai. Mereka
bertiga tentu saja lulus ujian kerena mereka tokoh utama novel ini,
namun perjalanan di kepulauan komet ini berakhir dengan luka dan
penghianatan.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ya, saya juga kaget sekali dan hampir membanting novel ini. Gemas sekali rasanya!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nyawa Raib, Seli, dan Ali teracam berakhir dalam perut ikan raksasa yang
siap menelan mereka sampai akhirnya Plop! Batozar muncul dan
menyelamatkan mereka. Tapi alih-alih selamat mereka justru harus
tertelan oleh ikan raksasa agar sampai di Klan Komet Minor. Ikan inilah
portalnya. Klan yang lagi-lagi semakin aneh dan berbahaya. Hampir tidak
ada penduduk yang mereka temui sampai akhirnya mereka tahu bahwa
penduduk di klan ini nomaden. Mereka berterportasi dengan membawa serta
desa/kota mereka!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di Klan Komet Minor, kelompok kecil ini harus sebisa mungkin bersembunyi
dari si Tanpa Mahkota, akan tetapi di sisi lain mereka juga harus cepat
menemukan senjata yang bisa membahayakan seluruh dunia paralel. Mereka
harus mencari Para Pemburu untuk memberitahu mereka tentang kedatangan
si Tanpa Mahkota. Mencari adalah kehalian Batozar, tentu saja masalah
ini sangat mudah bagi mereka. Namun, masalah lainnya adalah kekuatan. Si
Tanpa Mahkota lebih kuat dari mereka berempat. Mereka harus bertarung
agar bisa bertahan, minimal untuk hidup. Mereka bertemu Tuan Entre,
Arci, Kulture, dan terakhir Finale untuk bisa menggabungkan potongan
pusaka itu. Lagi-lagi mereka harus berpetualang, melewati ujian, bertemu
makhluk mematikan, dan juga bertaruh nyawa dengan si Tanpa Mahkota.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Panjang sekali! Cerita tiga novel sekaligus! Ah saya harus bilang apa di
sini? Akhirnya selesai? Tidak juga, banyak sekali pertanyaan yang
justru muncul. Penjelasan yang perlu dilengkapi dan juga kisah cinta
yang harus di mulai. Hehe, saya termasuk pembaca yang menunggu kisah
Raib dan Ali.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Secara keseluruhan saya menyukai pejalanan mereka, baik Komet atau Komet
Minor merupakan sebuah proses yang harus mereka lewati untuk bisa
mencapai tujuan. Terpaksa sih menurut saya karena mereka terjabak pada
perselisiahan “orang tua” di dunia paralel. Mereka yang polos dan
tidak tahu apa-apa ini harus terlibat dengan ambisi serta kepentingan yang membuat mereka mempertaruhkan nyawa demi dunia yang bahkan tidak mereka pahami.
Perjalanan di novel Komet ini adalah kisah yang unik menurut saya.
Setiap pulau memiliki tematik sendiri, ujian yang sangat sederhana namun
begitu sulit untuk dilalui orang dewasa. Saya paling menyukai pulau Hari
Selasa, di mana masyarakatnya tidak ada yang ingin membantu si kecil
Cindanita menemukan bonekanya yang hilang. Hanya karena kehilangan benda
adalah hal yang wajar di sana, masyarakat menjadi mengabaikan fakta di
mana ada pencuri yang sudah ‘dimaklumi’ dan dibiarkan (tiba-tiba saja
saya ingat ‘tikus’ Indonesia yang juga dianggap wajar saja saat mereka
mencuri). Ketiga sahabat ini memutuskan untuk membantu Cindanita.</span><br />
<i style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></i>
<i style="font-family: verdana, sans-serif;">“kita sibuk sekali mengurus masalah di Tanpa Mahkota, mengurus nasip
seluruh dunia paralel.... Tapi kita lupa, justru hidup ini datang dari
hal-hal kecil. Anak itu ingin menemukan bonekanya. Dia minta tolong
kepada siapa saja yang bisa. Hanya karena masalahnya terlalu kecil, kita
abaikan begitu? Semua orang hendak menyelamatkan dunia, tapi siapa yang
bersedia mencari boneka itu? Jika memang begitu dunia ini bekerja, aku
lebih baik berhenti mencari pulau itu. Petualangan kita tidak ada
gunanya. Komet hal 161.”</i><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ini adalah sentilan nyata untuk keadaan dunia kita. Ketika kita hanya
ingin perubahan besar namun tidak pernah mencoba untuk memulainya dari
diri sendiri dan sibuk dengan orang lain. Miris sekali namun begitulah
kenyaataanya.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak hanya itu saja sebenarnya sentilannya. Banyak sekali. Tentang
realitas masyarakat kita saat ini, bagaimana teknologi membuat mereka lupa pelajaran penting tetang ilmu itu sendiri. Bagimana tentang situasi
generasi saat ini yang tidak peduli dengan sekitarnya. Bahkan sentilan
tentang bagaimana perkembangan novel ini yang begitu lambat sehingga
skuel-nya jadi banyak (dan membutuhkan waktu lebih banyak untuk membaca
dan membelinya). Lucu sekali ketika Bang Tere menyebut tentang novelnya
sendiri dan juga pekembangannya di sini. Sepertinya beliau tidak
menyadari bahwa novelnya akan tumbuh seperti ini, eh? Tapi dibalik itu
semua, novel ini membuat daya imajinasi pembaca berkembang dengan
tingkat imajinasi yang luar biasa. Imajinasi itu penting loh untuk
pengembangan kreativitas otak.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bicara tentang perkembangan, novel ini memang berkembang dengan imajinasi tidak terbatas. Akan tetapi, menurut saya, luasnya perkembangan latar novel menjadi celah pertanyaan untuk muncul. Padahal awal perjalanan kisah Bumi adalah pertanyaan siapa orang tua Raib, namun sampai akhir novel ke enam, pertanyaan itu bahkan belum menemukan jawabannya. Kemudian untuk perkembangan kekuatan mereka bertiga, sangat lambat dan wajar sekali jika pembaca merasa bosan
dengan perkembangan kekuatan mereka bertiga. Begitu-begitu saja tanpa
ada perkembangan yang berarti. Tapi pembaca harus ingat bahwa mereka
tidak pernah punya guru. Mereka hanya anak-anak biasa yang perlu lebih
banyak belajar, banyak latihan. Guru pertama mereka justru Batozar sang
pengintai yang menurut saya justru jadi </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">scene stealer</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> di novel Komet
Minor. Jujur, saat saya membacanya, kalau tidak ada Batozar, anak-anak
ini sudah mati di titik pertama mereka sampai di Klan Komet Minor karena
sembarangan minum air jernih (yang ternyata beracun). Maka dari itu, saya menyebutnya sebagai kunci pembuka perjalanan.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di Komet Minorlah saya merasa merasakan perjalanan yang sesungguhnya.
Perjalanan ini jadi sangat mendebarkan karena mereka berkejaran dengan
hidup dan mati. Namun lagi-lagi, kalau bukan karena Batozar, mereka
bukanlah siapa-siapa. Banyak sekali pelajaran yang diberikan Batozar.
Tidak hanya untuk Raib, Seli dan Ali tapi juga untuk pembaca. Tapi
sayangnya, saya tiba-tiba menyadari satu hal yang membuat perjalanan ini
berakhir dengan</span><i style="font-family: verdana, sans-serif;"> ending </i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">yang saya prediksikan. Kejeniusan Ali tiba-tiba
menular ke saya (hahaha). Si Ali memang pembelajar terpandai yang pernah saya
temui, dan uniknya adalah celetukan-celetukannya yang membuat buku ini
tidak hanya penuh dengan ketegangan namun juga lelucon konyol. Oh si Ali
tampan kata Raib loh. Hmm, bicara tentang Ali, saya jadi ingat akan
pidatonya yang membuat saya bertanya siapa Ali sebenarnya? Bang Tere
entah kapan dan di mana menjelaskan tentang si Ali ini. Btw jika saya
bicara tentang </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">ending</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">, di buku Komet </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">twist-</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">nya lebih kerasa daripada di
Komet Minor. Oh iya, saya menyebut Batozar adalah kunci pembuka, lalu
siapa penutupnya? Kunci penutupnya adalah ceros. Itu yang menyebabkan
kenapa novel Ceros dan Batozar sangat penting untuk kelanjutan Komet dan
Komet Minor.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kembali berbicara tentang Ceroz dan Batozar, kita akan ingat Bor-O-Bdur. Di sana digambarkan dengan bangunan kuno yang di kelilingi oleh danau menyerupai bunga teratai yang sedang merekah. Saya tidak tahu apa Bang Tere tahu fakta ilmiah tentang ini. Tapi dalam kenyataannya, Borobudur yang kita lihat sekarang ini berdiri di atas danau purba, basin yang dikelilingi oleh tiga vulkan pada akhir jaman pleistosen 27.640 BP (Before Present). Hipotesis paleolake ini diungkapkan oleh Niuwenkamp, 1931 yang didukung oleh Van Bemmelen : “</span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">Borobudur as symbolizing Buddha seated on lotus flowers floating on lake which had since dried up” .</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Saya tiba-tiba ingat saat pelajaran geomorfologi dulu saat membaca deskripsi ini.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sekali lagi, bertemu dengan karya Tere Liye, kita akan selalu belajar
tanpa merasa digurui. Di setiap tempat kita akan selalu belajar untuk
menghargai sesuatu yang paling sederhana dan tidak penting sekalipun.
Daripada film dunia fantasi yang bisa mereka lihat di layar kaca, saya
lebih merekomendasikan novel ini untuk remaja-remaja Indonesia. Saya
terlalu tua sebenarnya untuk membaca </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">genre</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> novel ini. Namun saya tidak
pernah kecewa dengan nilai yang disampaikan di dalamnya. Jika berkata
tentang kekurangan, saya tidak tahu ini di sebut kekurangan atau
kelebihan. Tapi buku ini memiliki banyak sekali tokoh dengan sedikit
sekali penjelasan. Membuat kita haus akan pertanyaan. Bahkan belum
selesai masalah orang tua Raib kita harus ditambah pertanyaan tentang
orang tua Ali. Ah, tidak benar kalau novel ini sudah berakhir. Satu hal
lagi kekurangannya (yang juga saya pertanyakan) adalah harga novel yang
berbanding lurus dengan kenaikan nomor serinya. Jujur kalau ini </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">genre</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
remaja, harganya sangat tidak remaja. Selesai membaca Komet Minor,
jujur, saya berdiri antara dua perasaan. Senang karena perjalanan ini
selesai dengan sangat berarti atau sedih karena harus berpisah. Tapi
akhir juga merupakan pertanda untuk memulai hal baru. Benar saja, Bang
Tere sudah siap mengaduk-aduk semesata anggaran saya untuk ketiga </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">side
story</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> yang tidak mungkin saya lewatkan mengingat saya mengikuti serial
Bumi ini. Saya </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">totaly speechless</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.</span><br />
<i style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></i>
<i style="font-family: verdana, sans-serif;">“Di dunia ini ada banyak hal yang kita lihat tidak seperti terlihat.
Ada banyak yang kita kenal tapi tidak seperti yang kenal. Aku bisa saja
membantu kalian menyingkap rahasia, topeng, kebohongan di ruangan ini
misalnya, tapi membiarkan kalian memahaminya secara langsung akan lebih
bijak. Komet hal. 365”</i><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ya, perjalanan ini lagi-lagi tentang proses untuk pendewasaan. Tidak
instan, karena generasi yang diinginkan adalah generasi yang tumbuh
dengan pembelajaran dan kebijakan. Tidak peduli adanya guru atau tidak, kita bisa belajar dari apapun, latihan sekeras apapun. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bukan generasi yang instan yang dengan mudahnya menyerap apapun tanpa memfilter baik buruknya. </span><br />
<i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></i>
<i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku tahu kalian tidak memiliki guru yang bisa mendidik kalian. Tapi itu bukan alasan. Kalian bisa melatih diri kalian sendiri. Komet Minor 63"</span></i><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kalian
ingin menjadi yang mana? Tentukan pilihan dari sekarang, apabila
terlanjur buruk atau salah pun, kita bisa memulainya lagi dan belajar
dari kesalahan itu.</span><br />
<i style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></i>
<i style="font-family: verdana, sans-serif;">“dalam hidup ini kadang kita melakukan sembilan puluh sembilan kebaikan, lantas
tidak sengaja melakukan satu keburukan. Kita kadang lebih fokus pada
satu keburukan tersebut, lupa betapa banyaknya yang telah kita lakukan.
Komet hal 271”</i><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Begitulah, pemahaman saya tentang ketiga novel ini. Memang resensi kali ini adalah lomba, namun saya sudah berterimakasih sekali, dengan adanya lomba yang diadakan oleh Bang Tere dan Tim sehingga semua bisa mampir di rumah kecil saya. </span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>My Rate is 8.5 of 10. </i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Not perfect but it really worth reading!</i></span></div>
<br />
<br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Walau belum lengkap bisa juga resensi sebelumnya:</span><br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; color: #333333; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://komunitasanaknyasar.blogspot.com/2018/06/novel-bumi-by-tere-liye-ketika.html" target="_blank">Novel Bumi by Tere Liye : Ketika Keyakinanmu Membawamu Kepada Pertanyaan yang Bahkan Tak Terpikirkan Jawabannya</a></span></h3>
<div>
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; color: #333333; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 0px; position: relative;">
<a href="https://komunitasanaknyasar.blogspot.com/2018/06/novel-bulan-by-tere-liye-kau-tidak.html" target="_blank"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;">Novel Bulan by Tere Liye ; Kau Tidak Sendirian Raib!</span></a></h3>
</div>
<div>
<br /></div>
</div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-11675189165443027372019-04-09T19:20:00.001+07:002019-04-09T19:21:52.853+07:00Hatta: Aku Datang Karena Sejarah <div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="color: #660000;">Sesuatu yang selalu mahal harganya:</span></b><br />
<b><span style="color: #660000;">Kesederhanaan</span></b></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlinRM7rOHkSproXm1ud9wsyQdCRznC5h2p7XmdhQEWQdytr66ravlJBrKrQf_tX6-bSg0UL3688aCxqSL620oV1iqZuraiCD0MuMlXZ8h7YThf9TIlwHVzMQqj7NT-BuxwDiYAqnWTYk/s1600/38446654.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="260" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlinRM7rOHkSproXm1ud9wsyQdCRznC5h2p7XmdhQEWQdytr66ravlJBrKrQf_tX6-bSg0UL3688aCxqSL620oV1iqZuraiCD0MuMlXZ8h7YThf9TIlwHVzMQqj7NT-BuxwDiYAqnWTYk/s320/38446654.jpg" width="211" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #663300;"><b>Hatta: Aku Datang Karena Sejarah </b><br />
<b>Sergius Sutanto</b><br />
<b><b>ISBN : 9786024020965</b></b><br />
<b><b><b>364 halaman</b><br />
<b>2018 (cetakan pertama september 2013)</b><br />
<b>Penerbit Qanita</b></b></b></span><br />
<span style="color: #663300;"><b><b><b><br /></b></b></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #663300;"><b><b><b></b></b></b></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #663300;"><b></b></span><br />
<div style="border: 1px solid; margin: 0 20px 5px 20px; padding: 10px;">
<span style="color: #663300;"><b>Sinopsis</b></span></div>
<span style="color: #663300;"><b>
</b><div style="border: 1px solid; margin: 0 20px 5px 20px; padding: 10px;">
<br />
<b><span style="color: black;">Aku telah memilih pergerakan sebagai
jalan hidupku, dan aku pun harus siap menerima segala konsekuensinya.^
Beri Hatta lima pilihan, rendang, laut, buku, sekolah, dan Makkah, maka
tanpa ragu dia akan memilih Makkah. Sebuah pilihan yang didasari
pengaruh Pak Gaek, sang kakek yang menggantikan peran ayah semenjak
Hatta menjadi yatim. Tetapi, sang ibu tak ingin Hatta pergi ke Makkah.
Alhasil, nasib pun membawa Hatta muda ke Jakarta kemudian ke Belanda.
Bersinggungan dengan ketidakadilan penjajahan membuatnya bergabung dalam
pergerakan nasional. Sebuah pilihan penuh risiko yang membuatnya
terbuang ke Digul hingga Banda Neira. Pilihan itu pula yang
mengantarkannya bertemu dengan Soekarno, Sjahrir, dan orang hebat
lainnya. Sjahrir yang suka pesta dan Soekarno yang mengantarkan Rahmi
untuknya. Meski akhirnya, dia terpaksa melihat bagaimana para sahabatnya
ini berlintang jalan, dan dia sendiri pun tersingkir, Hatta tak pernah
membenci. Hatta: Aku Datang karena Sejarah, ditulis Sergius Sutanto yang
telah menghasilkan sebuah film dokumenter tentang Hatta. Dengan
landasan riset mendalam dan dukungan keluarga, novel ini akan membawa
kita lebih dekat pada sosok pribadi bapak bangsa ini</span></b></div>
</span><br />
<span style="color: #663300;"><b></b></span><br />
<hr />
<span style="color: #663300;"><b>
</b><br />
<b><div style="border: 1px solid; margin: 0 20px 5px 20px; padding: 10px;">
<b>Review</b></div>
</b><div style="border: 1px solid; margin: 0 20px 5px 20px; padding: 10px;">
<br />
<b><span style="color: black;">Ini adalah novel biografi yang pertama saya baca.<br />
Saya menyempatkan diri untuk membaca bagian pengantar untuk memilah dan
memilih sebatas mana yang "fakta" dan batas mana yang "fiksi" agar tidak
ada yang salah atau menyalahi pemahaman saya tentang "sejarah" yang
selama ini saya pelajari.<br />
<br />
Novel ini berawal dari kekecewaan Moh. Hatta terhadap sahabatnya sendiri
Bung Karno. . Latarnya adalah Desember 1956, lima bulan setelah surat
pengunduran dirinya sebagai wakil presiden Indonesia. <b>Kekecewaan yang
akhirnya membuatnya hengkang dari kancah politik dan menjadikannya
rakyat biasa, membuatnya kembali mengenang masa lalunya.</b><br />
<br />
Saya melihat sekaligus belajar bahwa sosok Atta (Moh Hatta ketika masih
muda), tumbuh atas dasar kekecewaannya terhadap banyak hal. Mulai dari
janji belajar di Makkah yang gugur ditenggah jalan, janji pendidikan
yang tidak sesuai dengan harapannya, sampai yang paling menyakiti
hatinya adalah kekecewaan pada sahabatnya sendiri.<br />
Sebenarnya Hatta sudah paham benar bahwa sejak awal ia berada di titik
yang bersebrangan dengan Soekarno. Soekarno pada aksi massa, sedangkan
Hatta lebih pada pendidikan. Hata menghendaki asas kedaulatan rakyat dan
Soekarno lebih pada asas persatuannya. Walau pada akhirnya jalan yang
bersebrangan itu tetap menjadikan mereka berdua bersatu untuk
memproklamirkan kemerdekaan tapi pada akhirnya perbedaan itu kembali
menjauhkan dua sahabat ini. Namun, kekecewaan yang dialami Hatta dalam
hal ini dianggap positif untuk belajar menerima, berikhtiar, menghargai
dan yang jelas memahaminya dari sudut yang paling sederhana. Atta hanya
menyakini bahwa semua yang telah ditakdirkan untuknya adalah yang
terbaik. Ia cukup untuk bersabar. Ya, sabar menjadi kunci dari
kehidupannya.<br />
<br />
Novel biografi ini tidak hanya berkisah tentang Atta namun juga
rekan-rekan seperjuangannya. Membuat kita kembali menengok sejarah kita.
Saya pribadi merasakan pergulatan batin saya ketika membaca narasi
novel ini. Perjuangan, keteguhan hati, dan prinsip dimana
melaksanakannya tidak semudah mengucapkannya. Banyak sekali yang harus
di korbankan untuk kebenaran. Saya juga sempat meneteskan air mata saat
membaca beberapa bab yang penuh dengan makna perpisahan.<br />
<br />
Mungkin saya terlalu lebay, berlebihan, namun novel ini termasuk buku
yang saya rekomendasikan untuk dibaca semua generasi. Walau saya sadari
masih banyaknya peristiwa yang perlu saya cari literasi pendukungnya
tapi setidaknya buku ini bisa dijadika pembuka untuk belajar mengenai
negeri kita ini, Indonesia.<br />
rate 4.5 of 5<br />
</span></b><br />
<hr />
<b><span style="color: black;">
</span><br />
<i><span style="color: black;">"kemerdekaan Indonesia tidak dapat
dicapai oleh para pemimpinnya saja, melainkan oleh usaha dan keyakinan
bersama rakyat banyak. Nasib rakyat Indonesia ada dalam genggaman
tangannya rakyat sendiri. hal 163"<br />
<br />
"memang mahal harga sebuah kebenaran,apalagi jika dijahit dengan benang
kejujuran. Sama sekali tidak ada tawar menawar didalamnya. hal 284"</span></i><br />
<span style="color: black;"><br />
<i>"Rasa tidak suka pada seseorang kadang bisa menyarukan kebenaran. Hal 288"</i></span></b></div>
</span></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-40063459043324418822019-02-25T12:06:00.000+07:002019-02-25T12:11:56.087+07:00Museum UII ; Harmoni Dalam Perbedaan.<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>"Terkadang kita tak perlu berlajar dari pengalaman pribadi. Belajar dari benda-benda kuno ini pun bisa, bahkan kita akan mendapat lebih tergantung tingkat kreativitas imajinasi kita memutar kembali waktu ke dunia jaman entah ke berapa dan membandingkannya dengan kita sekarang.</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Bagaimana tingkat imajinasi Anda?"</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq558cfBl-mkll7QqenGlwlXNt3r4YPvuZPCgJTP13U_oihmwzYeT84W6thi9hJIvvaWCayx7GiOsmVKSOxLSw0ryKsUyqHdb38j-1s7veNSBpyMq6PHwyYiVmhUVWhZXcBjfK4AMsCTM/s1600/Untitled2+uii.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="535" data-original-width="928" height="368" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq558cfBl-mkll7QqenGlwlXNt3r4YPvuZPCgJTP13U_oihmwzYeT84W6thi9hJIvvaWCayx7GiOsmVKSOxLSw0ryKsUyqHdb38j-1s7veNSBpyMq6PHwyYiVmhUVWhZXcBjfK4AMsCTM/s640/Untitled2+uii.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Museum Universitas Islam Indonesia (Museum UII)</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Judul yang aneh kah? Apa coba artinya dan </span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">why</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">? </span><i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ok, check this out! </span></i><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Ini masih bulan pertama saya sebagai Edukator Museum Universitas Islam Indonesia, masih baru sekali dan banyak sekali yang harus saya pelajari. Museum UII ini termasuk museum yang lahirnya tanpa kesengajaan. Ide dan gagasan untuk mendirikan museum memang sudah ada, namun realisasinya baru terlaksana tahun 2011. Realisasi museum ini bersamaan dengan pembangunan Perpustakaan Pusat UII dan juga ditemukannya harta karun di dalamnya. </span><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Harta karun? </span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali ke tahun 2009, 11 Desember 2009 tepatnya, pembangunan gedung perpustakaan UII dihentikan. Alat berat yang sedang menggali tanah tiba-tiba terantuk batu masif dengan bentuk yang sangat aneh. Temuan ini lantas dilaporkan ke BP3 (sekarang BPCB) dan keesokan harinya tim dari BP3 langsung melihat lokasi temuan. Batuan yang ditemukan merupakan sebuah dinding yang ketika dilakukan eskavasi ternyata adalah bangunan candi. Candi inilah yang di sebut harta karun dalam sejarah pembangunan perpustakaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Candi yang termasuk BPCB ini tentunya tidak bisa dipindah. Pembangunan perpustakaan harus dihentikan sementara waktu dan memikirkan bagaimana jalan yang pas untuk masalah ini. Oleh karena itu, perpustakaan yang awalnya berdesain kotak berubah menjadi bentuk setengah lingkaran dimana <i>main view-</i>nya merupakan candi. Museum UII inilah kemudian dibangun di bagian barat candi bersama dengan informasi tentang candi tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perpustakaan, Museum dan Candi di buka umum dan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia pada waktu itu Jero Wajik pada tanggal 17 Oktober 2011 </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Museum UII </b></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlWBdN4ImdDjegQ_vJ9gHTRfCzf60LqjWuXZ59rDY0gcFhIQB12ExwgeKQ_ttPp4t7HKHwjly-b253pdBvATIZnuQ4NdW_ZDuoccoCMK_v0rS6ga9CTkmVyFIp8lame9IuITn5lJgADN0/s1600/20190225_095829.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1048" data-original-width="1553" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlWBdN4ImdDjegQ_vJ9gHTRfCzf60LqjWuXZ59rDY0gcFhIQB12ExwgeKQ_ttPp4t7HKHwjly-b253pdBvATIZnuQ4NdW_ZDuoccoCMK_v0rS6ga9CTkmVyFIp8lame9IuITn5lJgADN0/s400/20190225_095829.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Koleksi Museum yang merupkan salah satu buku<br /> yang di tulih oleh pendiri UII Drs. Moh. Hatta</b></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Museum UII merupakan museum yang berinformasikan mengenai sejarah panjang pembentukan UII. Berawal dari gagasan-gagasan yang berasal dari tokoh islam Indonesia tahun 1917. Ide dan gagasan ini yang menjadi cikal bakal pembentukan universitas berbasis islam. Sampai pada tahun 1942 didirikanlah Perpustakaan dan Pusat Kebudayaan Islam di Jakarta yang menjadi pionir petama pembentukan Sekolah Tinggi Islam (STI). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 1944, dibentuklah pantian pendiri STI dengan diketuai oleh Drs. Moh. Hatta dan juga tokoh-tokoh islam lainnya seperti KH. Wahid Hasjim, KH. Abdul Kahar Muzakkir, KH. Abdul Wahhab, Muh. Natsir, dll. Pembentukan panitia ini kemudian ditindaklanjuti dengan cermat dan pada 9 Juni 1945 diumumkanlah penerimaan mahasiswa baru untuk STI ini. Rangkaian pengumuman, ujian, dan pengumuman kelolosan selesai sampai pada tanggal 8 Juli 1945, STI akhirnya diresmikan oleh Ir. Soekarno dan rektor pertama pada waktu itu adalah KH. Abdul Kahar Muzakkir. STI merupakan sekolah setara universitas yang paling tua di Indonesia. Universitas yang dirintis sendiri oleh pribumi dan menjadi pusat pendidikan yang mulanya hanya dilaksanakan oleh kaum barat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 1946, STI yang bebasis di Jakarta ikut pindah ke Yogyakarta mengingat kegoncangan politik pada waktu itu yang menyebabkan Ibu Kota Indonesia berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Para staff dan penganjar yang tidak lain adalah menteri maupun pejabat negara pun pindah ke Jogja sehingga diputuskan bahwa STI akan dilanjutkan di Jogja. Panitia Perbaikan STI pun dibentuk dan pada tanggal 14 Desember 1947 STI resmi berubah nama menjadi UII dan perkuliahan pertama kalinya dilakukan di Pendopo Dalem Kepatihan 5 Juni 1948. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu, UII mengalami pasang surut perkembangan fakultasnya. UII pernah membuka cabang di Purwokerto, Cirebon, Surakarta, bahkan Gorontalo, namun karena pada tahun 1967 keluar peraturan perundangan tentang pengelolaan admistrasi yang mengharuskan kampus cabang sebaik kampus induk,UII memutuskan untuk melebur kampus cabang ke kampus induknya di Jogja dan baru tahun 1975 proses ini selesai. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
UII kemudian membangun kampus yang berlokasi di Terban, Demangan, dan Tamansiswa. Batu tahun 1988 dibangun kampus atara di Condongcatur sebelum membuat Kampus Terpadu di Jalan Kaliurang mulai tahun 1992 sampai sekarang. Kedepannya semua civitas ademika akan dilakukan di Kampus Terpadu Jl. Kaliruang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Candi Kimpulan </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Candi yang ditemukan di kompleks kampus UII ini di beri nama Candi Kimpulan berdasarkan letak geografisnya yang berada di Dusun Kimpulan, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, DIY. Candi Kimpulan merupakan peninggalan agama Hindu yang dibuktikan dengan adanya Arca Ganesa dan Arca Nandi berserta Lingga Yoni di dalam bangunan candi. Candi Kimpulan terdiri dari dua buah candi, Candi Induk dan Candi Perwara. Tidak ada yang tahu pasti dibangun tahun berapa, namun berdasarkan aksara sansekerta yang tertera pada kepingan logam di dalamnya, candi ini diperkirakan berasal dari abad ke 9 M. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Candi ini ditemukan didalam timbunan tanah sedalam 2,7 meter dan ditemukan dalam bentuk yang masih utuh kecuali atapnya. Candi ini tidak memiliki atap permanen seperti candi-candi pada umumnya. Diperkirakan atap candi ini berasal dari bahan organik karena ditemukannya umpak yang biasa digunakan sebagai dasar dari tiang baik bambu atau kayu. Berbeda dengan candi Hindu pada umumnya yang biasa diapit oleh tiga arca Ganesa, Durga dan Agastya, candi ini hanya memiliki Arca Ganesa sebagai dewa utama yang dipuja. Bersadarkan mitologinya, selain Ganesa mewakili ilmu pengetahuan dan kesuburan, Ganesha juga disebut sebagai dewa penghalang rintangan. Selain itu, di bawah lingga yoni juga ditemukan peripih-peripih yang berupa logam dan pernak-penik yang biasa di gunakan untuk membuat aksesoris. Logam mulia yang ditemukan berupa emas berdiameter 2 cm dengan motif surya dan juga perak yang digunakan sebagai alat tukar masyarakat pada waktu itu. Ada juga cawan dan periuk yang biasa digunakan untuk upacara persembahan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Candi dan Museum UII menjadi satu objek kunjungan jika berkunjung ke salah satunya. Hal ini karena desain dari bangunan museum yang melingkari candi sehingga akses utama ke candi adalah lewat museum. Kedua bangunan ini berdampingan satu sama lain dengan paduan harmonisasi antara bangunan moderen dan bangunan peninggalan abad ke 9 M. Mereka saling berdampingan dan saling bertoleransi (beda latar belakang agama ya pasti) satu sama lain, mewujudkan pembelajaran yang nyata bahwa perbedaan tidaklah selalu menjadi halangan untuk bersama-sama mewujudkan keselarasan dan harmoni dalam keidupan. Suatu yang bisa dibilang <i>amazing</i> ketika dulu di wilayah ini merupakan tempat peribadatan agama Hindu namun beratus-ratus tahun kemudian wilayah ini berubah menjadi pusat studi islam. Sesuatu yang dapat kita pelajari bahwa hidup itu berubah, sejarah itu terus belanjut dan masa lalu akan selalu menjadi cerminan untuk sekarang dan masa depan. Benda matipun kadang tidak luput untuk memberikan pelajaran bahkan menanamkan rasa handarbeni, saling menghargai perbedaan, dan hidup dalam keharmonisan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Duuh, benerkan so sweet sekali...candi aja punya pendamping loh, kamu? </div>
<div style="text-align: justify;">
Hahaha </div>
<div style="text-align: justify;">
Kesambet apa ya saya di sini? </div>
<div style="text-align: justify;">
Oke f<i>or futher question just leave comment below, </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti biasa! </div>
<div style="text-align: justify;">
Salam Sahabat Museum! </div>
<div style="text-align: justify;">
Museum di Hatiku! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="font-family: "Times New Roman"; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBE-1TwQ-Mff7fBjcZeSLyOdUtjtdoCV_6iyiFnRGx6O99slo5dtMcEaw49urjPtevQY2gej7z3G70PDZ4VKXIa8gqwcQFBYsxvTbWu6PnxtZvyPsCwTBq2iG7BnmuJxXyIpDTmUV1J0E/s1600/Untitled+1+uii.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1469" height="313" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBE-1TwQ-Mff7fBjcZeSLyOdUtjtdoCV_6iyiFnRGx6O99slo5dtMcEaw49urjPtevQY2gej7z3G70PDZ4VKXIa8gqwcQFBYsxvTbWu6PnxtZvyPsCwTBq2iG7BnmuJxXyIpDTmUV1J0E/s640/Untitled+1+uii.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 12.8px;"><b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kompleks Perpustakaan, Museum, dan Candi Kimpulan</span></b></td></tr>
</tbody></table>
</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-64100442786460553162019-01-28T11:12:00.000+07:002019-02-25T11:28:08.947+07:00Museum Istana Kepresidenan; Belajar Tentang Nasionalisme di Antara Multikuturalisme<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>"Belajar dari orang nomor satu di Indonesia, belajar banyak hal terutama tentang manfaatnya dan belajar untuk tidak mengikuti keburukannya. Tak lain tujuannya adalah untuk memahami negeri ini lebih dalam, mengerti bagaimana dinamikanya dan menghargai semua perbedaannya. Untuk apa? Untuk kita lebih mencintainya.... </b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Cinta? Cie main cinta-cintaan!"</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji3LJ6iGYYd-kxRaTSfUnzv_iWLC3pQ-QM4H8QC-BlENAsgqOP5lVg4Jx-rzNMd58wkJrHth8jZBAIxazHNWbEcYK7gn6ITjNTpVcvd6KSi4HAkDtjYpYAwKjSear5ITONiXSVXDOY7U8/s1600/ok+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1084" data-original-width="1445" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji3LJ6iGYYd-kxRaTSfUnzv_iWLC3pQ-QM4H8QC-BlENAsgqOP5lVg4Jx-rzNMd58wkJrHth8jZBAIxazHNWbEcYK7gn6ITjNTpVcvd6KSi4HAkDtjYpYAwKjSear5ITONiXSVXDOY7U8/s640/ok+1.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;">Ini ceritanya lagi <i>ngendrose</i> (nggak dibayar loh tentunya) Museum Istana Kepresidenan Yogyakarta</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Senin yang panas... </span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: justify;">Yah panas, Jogja masih ada pada musim penghujan yang misalnya nih kalau cerah, sangat terik sekali. Cocok sekali buat berjemur kalau saja saya putih. </span><i style="font-family: verdana, sans-serif; text-align: justify;">Alhamdulillah </i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: justify;">saya sudah hitam jadi tidak perlu berjemur. </span><i style="font-family: verdana, sans-serif; text-align: justify;">Oke back to the </i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: justify;">Senin yang panas. Saya ini iseng mau dinas ke Museum Benteng Vredenburg. Entah saya</span><i style="font-family: verdana, sans-serif; text-align: justify;"> error </i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: justify;">atau apa, saya lupa sekali kalau Senin itu Museum Benteng TUTUP. </span><i style="font-family: verdana, sans-serif; text-align: justify;">Oh God</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: justify;">, ini keterlaluan namanya ke’pekok’an saya. Bisa-bisanya saya lupa. Sambil gigit jari nunggu temen yang saya ajak janjian, saya mikir dan ting! Bukan dapat ide loh. Tapi temen saya muncul. Temen yang pengen sekali masuk ke Gedung Agung-nya Jogja, Istana Kepresidenan Yogjakarta. </span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebenarnya saya sudah ragu nih, kata tukang parkirnya, Senin tuh katanya tutup. Tapi karena kita ini nggak percayaan kalau belum nyoba sendiri, akhirnya kita bertiga (Saya, TW, dan Rona) akhirnya memutuskan untuk nanya langsung aja ke petugas yang ada di sana. Jalanlah kita dengan perasaan setengah was-was. </span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">
</span></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">“Mas Senin buka kah kalau mau ke museumnya?” </span></span><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">“Buka Mbak, mau masuk?” batin kita penuh sujud syukur nih udahan. </span><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">“Iya, bertiga bisa?” </span><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">“Bisa-bisa aja Mbak, tapi...” kami ikut menahan nafas. Kok ada tapinya ini, “tapi nanti kunjunganya baru bisa jam satu Mbak, gimana? Ini masih jam istirahat soalnya”, kami melirik jam. Jam 12 teng! Pantesan aja terik sekali cuacanya. Kami mengiyakan dengan cepat. Satu jam ini, bisa buat jalan-jalan dulu. Kami pamit dan jalanlah kami ke </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">landmark</i><span style="font-family: verdana, sans-serif;">nya kota Jogja ini. Jalan Malioboro. Padahal udah nggak di jalan itu lagi. Udah nun jauh di sebelah selatan. Tapi namanya jalan kan masih nyambung. Jadi anggap saja begitu. </span><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Jam satu lebih dikit, kami sudah mager di pintu masuk sebelah kanan gedung. Kami masuk tuh, nulis buku kunjungan, terus ninggal KTP dan di tuker sama kartu tamu kunjungan. Waaah, serasa jadi tamu negara nih, tapi memang tamu negara sih! Kan ini di istana presiden gitu loh! Kami juga harus menyerahkan tas untuk di cek lewat alat itu apa namanya sih ya, yang kayak di bandara. Terus tasnya ditinggal dan kami nunggu. Nunggu pemandu. Kalau kita jalan di museum atau di lingkungan Istana harus pake pemandu. Ngerasain deh kita dikawal pemandu yang sekaligus paspampres. Tuh keren nggak sih? </span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">Awal kunjungan kita di berikan penjelasan umum. Apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama kunjungan: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">1. Dilarang untuk menyentuh benda-benda koleksi yang ada di museum atau di lingkungan Istana. (harus di perhatikan benar ini kawan, ini aset negara ya, sangat langka, unik dan yang jelas muahaaallll) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">2. Dilarang untuk berfoto-foto di tempat yang tidak diperbolehkan. (banyak museum yang menerapkan hal ini dan ini wajar. Selain foto dapat menurunkan nilai dari koleksi ini juga dapat mengalihkan fokus pengunjung juga) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">3. Diperbolehkan untuk bertanya apapun baik tentang koleksi atau tentang kegiatan, sejarah, dan juga isi dari Istana Kepresidenan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">4. Dll, yang terlupakan oleh saya. Hihi </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">Museum Istana Kepresidenan berada di kompleks Istana Kepresidenan Yogyakarta yang berlokasi di tepi jalan Jendral Ahmad Yani (masih satu jalan dengan Jl. Malioboro) atau berhadapan dengan Museum Benten Vredenburg. Gedung ini juga memiliki sejarah panjang dimana untuk bangunannya sendiri berasal dari peninggalan Belanda (dulunya Kantor Keresidenan Yogyakarta setelah Perjanjian Giyanti) kemudian ketika pemerintahan RI pindah ke Jogja, gedung ini yang dijadikan sebagai tempat kediaman resmi presiden waktu itu. Kompleks istana ini terutama bagian museumnya baru dibuka semenjak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Aktivitas utama di lingkungan istanah ini adalah menerima kunjungan presiden atau kalau presiden singgah di kota gudeg ini, beliau akan menginap di gedung ini. Jika hal tersebut sedang terjadi, biasanya kunjungan di museum akan ditutup untuk sementara karena menyangkut banyak hal terutama keamanan guys. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">Oke, kita awalnya akan diajak melihat gedung utama, namanya Ruang Garuda (ruang tamu-tamu negara). Ruangan ini nanti bersebelahan dengan Ruang Sudirman (tamu kusus presiden) dan Ruang Diponegoro (tamu khusus wakil presiden). di ketiga ruangan ini nanti kita hanya melihat saja, dan biasanya diajak masuk ke sayap kanan (Ruang Diponegoro) untuk melanjutkan kunjungan ke ruang jamuan makan dan kesenian baru menuju ke museum. Untuk kamar presiden ada di sebelah kiri Ruang Garuda dan wakil presiden ada di sebelah kanan. Untuk kedua ruangan ini tidak di buka untuk umum teman-teman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">Masuk ke museum, tema yang diusung di museum ini adalah nasionalisme. Presiden yang pernah menjabat di Indonesia di gambarkan dengan lukisan yang berisi trobosan dan juga karakter pembangunan yang paling mencolok, menjadi citra presiden tersebut. Tema ini tentu saja untuk meningkatkan cinta kasih kita kepada Indonesia. Bagaimana indonesia terus mengalami perkembangan sesuai dengan pemimpinnya dan juga bagaimana Indonesia ini mengawali masa-masa perjalanannya ke luar negeri tentunya untuk peningkatan kapasitas Indonesia. Banyak sekali koleksi berupa souvenir atau cinderamata yang berasal dari luar negeri. Koleksi lain yang bagi saya sangat fantastis adalah lukisan. Banyak sekali lukisan dari pelukis terkenal Indonesia mulai dari Raden Saleh, Basuki Abdulah, Dullah, sampai Affandi. Lukisan yang harganya, ehem tidak hanya juta tapi M guys! Makannya jangan main-main di ruangan koleksi ini, takutnya bisa khilaf yang berakibat fatal. Hii serem. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">Selain ruangan ini, terdapat ruang lagi yang menceritakan tentang keanekaragaman kebudayaan atau multikulturalisme yang menggambarkan wajah Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, multikultural ini merupakan jati diri masyarakat Indonesia. Sehingga untuk menciptakan nasionalisme ini kita tidak boleh mengabaikan keberagaman yang ada. Kita boleh beda, tapi rasa cinta terhadap tanah air haruslah tetap sama. Di ruangan ini, perbedaan budaya begitu terasa sekali mewarni merah-putihnya Indonesia. Banyak sekali koleksi yang berasal dari suku, agama, dan ras yang berbeda dari penjuru Indonesia. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">Uah, rasanya berkunjung ke museum ini membuat dada kita penuh oleh rasa kekaguman dan kebanggan terhadap kekayaan Indonesia. Saya benar-benar merasa terhormat sekali bisa masuk ke wilayah yang sebenarnya pribadi ini bagi presiden. Namun, di bukanya museum ini menunjukkan bahwa kita sebagai rakyat biasa juga berhak untuk mencicipi rasa Indonesia dari ruangan yang bisa di bilang kecil namun berisi banyak sekali informasi berharga. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">Jika teman-taman ingin berkunjung sangat mudah sekali caranya. Kalau perorangan bisa datang langsung. Tapi kalau rombongan, teman-teman harus memberikan surat pemberitahuan terlebih dahulu minimal satu minggu sebelumnya. Biar tidak terjadi tumpang tindih jadwal kunjungan atau kalau tiba-tiba presiden datang kan bisa tahu. Soalnya kalau presiden baru ada di istanah museum otomatis tutup ya kawan. Untuk jam bukanya Senin-Jumat dari jam 08.00-15.00. Jam istirahat juga istirahat dan maksimal datang satu jam sebelum museum tutup. Untuk biayanya GRATIS! Gimana? Udah menikmati koleksi luar biasa, masuk ke istana presiden, di pandu, dikawal, dan masih nggak bayar lagi. Enak banget ya! Oh iya tapi saran saya sebagai tambahan, mohon gunakan pakaian yang rapi dan sopan, kalau bisa memakai sepatu. Nggak kece sekali kalian kalau main ke lingkungan seperti itu dengan pakaian asal-asalan. Asal boleh asal keren dan asal tidak dilarang. Hahaha</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">Ayo merapat ke Museum Guys.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salam Sahabat Museum! </span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">Museum di Hatiku!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Galenar (Galeri calon orang tenar? Ups, galeri orang narsis tepatnya. LOL)</span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgENeucxdZ2ZhFI_-692Mt_dQ0jRbqKBkd15EWJsQhTzHBUB_lWfDBMEXC0PylD5KS9yXVxx6JztfCbuSSN8zH-1gh6acDeFtziUg62bByrNkYW9GkYvCUKs0tC2pdwmthoqShE_sXra9g/s1600/MIP+%25283%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgENeucxdZ2ZhFI_-692Mt_dQ0jRbqKBkd15EWJsQhTzHBUB_lWfDBMEXC0PylD5KS9yXVxx6JztfCbuSSN8zH-1gh6acDeFtziUg62bByrNkYW9GkYvCUKs0tC2pdwmthoqShE_sXra9g/s640/MIP+%25283%2529.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;">Ini di depan Istana Kepresidennya, boleh juga narsis di sini, kalau lebih dari jam 12 <i>backlight</i> guys!</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9YocOMV6F1gkXT_4FgiVDq0CmPhSiEcR7Og3vVncY776IiTCoNaoH7ELcHIWRVyPr2kdmgjXgWylgFsFiQD2dxefeKmMbOyqciMtifAy6Xt1te_FZ4hNcJP2l8J-7Cn1LlEkfx2iBE1I/s1600/ok+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><img border="0" data-original-height="773" data-original-width="1030" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9YocOMV6F1gkXT_4FgiVDq0CmPhSiEcR7Og3vVncY776IiTCoNaoH7ELcHIWRVyPr2kdmgjXgWylgFsFiQD2dxefeKmMbOyqciMtifAy6Xt1te_FZ4hNcJP2l8J-7Cn1LlEkfx2iBE1I/s640/ok+4.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;">Mumpung sudah sampai sini, ini juga bagian dari sejarah loh, ceritanya <i>next time</i> lah, kepanjangan jadi bosen ntar.</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGTR5eE_ugV38oB0aef4p8fQohYCxV-7XFR4pW1FrEuLexHwd_u8tZvt3QIkq5fCc9gzFjd6sxMLTMUuTzX6mOhnsmnZdY9ok3hKboBE5YlTbjpi43JXb-SwZrCrW5rWI2X0MxkpJpSaQ/s1600/ok+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGTR5eE_ugV38oB0aef4p8fQohYCxV-7XFR4pW1FrEuLexHwd_u8tZvt3QIkq5fCc9gzFjd6sxMLTMUuTzX6mOhnsmnZdY9ok3hKboBE5YlTbjpi43JXb-SwZrCrW5rWI2X0MxkpJpSaQ/s640/ok+3.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">Saya benar-benar yakin kalau saya di rumah. Tapi saya merasa terlempar ke sudut lain dunia belahan sebelah barat. Menyatu dengan kepingan-kepingan masa lalu yang tergambar begitu jelas dalam bangunan-bengunan peninggalan jaman itu. Saya seperti dimasa itu, padahal saya yakin saya ada di rumah. Kalau bukan karena plat kendaraan AB yang melintas mungkin saya bisa tersesat, entah di Jakarta, Semarang, atau Bandung? Entahlah. Yang jelas saya di rumah. Yogyakarta.</span></b></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
credit : Pemandu Museum Istana Keprsidenan Yogyakarta, Katalog Museum<br />
In Frame : Aiana,Tiwi, dan Rona,<br />
<br /></div>
</span>Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-55000588366741269792019-01-13T08:58:00.000+07:002019-02-19T09:06:48.240+07:00Road Story at Museum till 2019<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBqsUx-3YfQFHJCBp4wHJmYohEW9G7UlPpWUWkUt_KcviJChNF7W5UcoZi1yl_OAyodzXE5r5uPUTsa83Tp7WKvOsa0wxypsU5TYqK_WOUgqy6PXMmvxG7dcY3vQ0O-3eOvnjy8BoNZe0/s1600/DSC08889.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="763" data-original-width="1146" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBqsUx-3YfQFHJCBp4wHJmYohEW9G7UlPpWUWkUt_KcviJChNF7W5UcoZi1yl_OAyodzXE5r5uPUTsa83Tp7WKvOsa0wxypsU5TYqK_WOUgqy6PXMmvxG7dcY3vQ0O-3eOvnjy8BoNZe0/s640/DSC08889.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Merapi Volcano, the most active volcano in the world and from this volcano I grew and learn about life.</b></td></tr>
</tbody></table>
<div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><b><br /></b></span></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><b>Hi... hi... </b></span></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: 700;"><br /></span></div>
<span style="font-weight: bold;"><div style="text-align: justify;">
Sudah lama sekali saya sepertinya pakum, lama sekali sejak <i>job desk</i> saya pindah di museum. Bukan berarti karena di museum saya terus pakum juga loh. Daaaann... tidak terasa sudah masuk tahun ke-lima saya ini dan <i>you know what I mean then? My live and journey compeletely move to 70% museum! Oh no but also yeay! I don’t hate it at all. </i><br />
<a name='more'></a></div>
</span><span style="font-weight: bold;"><div style="text-align: justify;">
<br />
Sebenarnya, saya dari dulu memang suka dengan museum. Entah kenapa berada di dalam museum itu, melihat benda-benda yang '<i>jadul'</i> itu, bikin saya serasa <i>back to</i> jaman-jaman dahulu. Membayangkan jika bisa melakukan perjalanan ke masa lalu, ke masa-masa di mana kerajaan masih ada, dengan masyarakat pedesaan dan suasana yang benar-benar 'handarbeni' dengan alam. Terus ke jaman-jaman revolusi dan kemerdekaan. Serem sekaligus triller sekali mungkin ya. Yeah, tapi saya juga tidak naif ya, mana bisa saya yang sukanya main youtube-an balik ke jaman kerajaan mataram atau lebih ngerinya balik ke jaman penjajahan dan kemerdekaan. Bayangkan tidak bisa belajar (perempuan pada waktu masih terbatas untuk mengkses pendidikan) dan yang jelas saya nggak bisa bela diri, apalagi mau bela negara pada waktu itu. <i>So so so</i>, yang saya lakukan cuma bisa menarik nafas lega dan bersyukur tentunya. Ya, salah satu hikmah yang kita dapatkan dari museum adalah semakin besarnya rasa syukur kita diberikan kesempatan untuk hidup di waktu saat ini.</div>
</span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><b><br /></b></span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;">Ya, untung bisa hidup jaman sekarang. Akses apa-apa gampang dan yang jelas bisa bertemu dengan Uri Suju Oppa! Kyaaa.. upss, hihihi </b></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-weight: 700;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">
<div style="font-weight: bold; text-align: justify;">
<b><i>Ok back to road trip</i>, </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: 700;"><br /></span></div>
<span style="font-weight: bold;"><div style="text-align: justify;">
Yeah kesenangan saya menjadi nyata awal tahun 2015. Saya bergabung di Dinas Kebudayaan DIY untuk menjadi edukator museum. Menjadi tim kece anak muda yang memiliki urgensi untuk memajukan museum pada waktu itu, saat ini juga masih muda sih. Tahun 2015 itu saya masih hijau banget <i>guys!</i> Baru lulus dan <i>bejo </i> saya bisa langsung menjadi anggota tim kece yang anggotanya veteran tingkat dewa, saya ngeri namun <i>excited </i>sekali. Lalu entah saya saja atau apa tapi nggak kerasa sudah tahun 2019, teman-teman saya terus silih berganti dan saya menjadi salah satu veteran itu. <i>Oh God life is so short!</i>. </div>
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><b><br /></b></span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;">Masuk tahun ke lima ini saya bertugas di Museum UII (Universitas Islam Indonesia), sebelumnya saya pernah dua tahun di Museum Geoteknologi Mineral UPN dan dua tahun di Museum Gunungapi Merapi. Perpindahan tempat kerja ini cenderung berdampak positif mengingat banyaknya perbedaan yang ada di setiap museum baik dari koleksi, segi tenaga kerja, maupun dari lingkungan kerja sehari-hari. Ceritanya masing-masing deh. Beberapa sudah saya paparkan pada postingan sebelumnya. </b></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-weight: 700;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">
<b><div style="text-align: justify;">
<b>Mungkin sebagaian prespektif orang mengenai museum masih berkaca ke paradigma lama, di mana museum itu 'jadul', isinya barang-barang kuno, parahnya lagi angker! Yah walau saya juga menyadari bahwa memang ada yang angker sih. <i>But, right now, museum become one of recomended visit destinaion that really recomended</i>. Tidak lagi kesan 'jadul' lagi kalau kita main ke museum. Ya, kejadulannya masih ada tapi selain itu aksen 'kekinian' juga menjadi aspek penting yang sudah beberapa museum perhatikan sehingga museum-mueum ini tidak lagi membosankan bagai kaum milenial. Seru deh pokonya! Banyak juga pameran-pameran dan event yang terus dilaksanakan untuk mengenalkan nilai-nilai non kebendaan pada generasi-generasi sekarang. Nila-nilai non kebendaan inilah nanti yang harapannya dapat membangun rasa menghormati, memahami perbedaan, nilai norma yang terkandung pada koleksi dapat tersampaikan, dan yang jelas untuk peningkatan kapasitas diri terutama karakter 'hamemayu hayuning bawana' tadi, bahasa kininya mungkin pendidikan karakter lah.</b></div>
</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><b>Tahun 2019 ini saya sudah ganti status, harapannya sih dengan bergantinya status ini tidak menyudahi saya untuk tetap <i>road show</i>, <i>oh no no, road show off</i> (pamer foto jalan-jalan maksudnya). Semoga yang di semogakan akan terwujud dan doakan saya untuk tidak malas menulis. Ini loh sifat buruk saya! MALAS! </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><b><i><br /></i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><b><i>Oke See you guys </i>! Nantikan curhatan-curhatan saya lagi yeah!</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><b><br /></b></span></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-39204389763222154642018-10-21T16:42:00.000+07:002018-10-21T16:42:11.897+07:00Novel Korea Switched Dating by Kang Young Joo<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">"Kadang kita merasa besar kepala, menganggap dunia ini hanya tentang kita. Padahal, karenanyalah kita jadi menutup mata akan segala kemungkinan yang selama ini kita tunggu kedatangannya" </span></b></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnixBi4ad7ZmV0Ytp0n9dN8EvU5ohIj6gnYQf1Oasai8T4s10kDE6JGfYRmlxwyLISUYqwMLfmCXVk15CjTlxRDJHyk6sIz3B8z8IH42e-BsA-_ISHjRMBl_bpOSlEvHm1WbhpstTvXn0/s1600/40829292.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnixBi4ad7ZmV0Ytp0n9dN8EvU5ohIj6gnYQf1Oasai8T4s10kDE6JGfYRmlxwyLISUYqwMLfmCXVk15CjTlxRDJHyk6sIz3B8z8IH42e-BsA-_ISHjRMBl_bpOSlEvHm1WbhpstTvXn0/s320/40829292.jpg" /></a></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Judul:</span><br /><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Switched Dating</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Pengarang:</span><br /><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kang Young Joo</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jumlah Halaman:</span><br /><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">336 pages</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Penerbit:</span><br /><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Haru Media </span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> Diterbitkan :</span><br /><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">July 2018</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">ISBN: </span><br /><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">9786025186073 </span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span></div>
<span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;"><i>Official Synopsis: </i><br />Putri kedua Grup GK yang tidak diakui, Kwon Ae Jin terpaksa menggantikan kakak tirinya yang kelebihan berat badan untuk bertemu Cha Hyun Jin, calon suaminya. Ae Jin bertekad membuktikan rumor sifat buruk Cha Hyun Jin saat mabuk.<br />Putra pertama Grup Taesung, Cha Do Jin tidak mengerti mengapa Grup GK memilih Hyun Jin, adiknya sebagai calonsuami.<br />Padahal, anak pertamalah yang seharusnya menikah dulu! Do Jin pun akhirnya mengaku sebagai Hyuk Jin untuk menyelidikinya.<br />Saat kedua pengganti ini bertemu dan malah saling jatuh cinta, bagaimana caranya memberitahu kebenaran? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Novel ini adalah novel romance. Kedua tokoh utama dalam novel ini, Cha Do Jin dan Kwon Ae Jin sama-sama menggantikan orang lain dalam acara kencan perjodohan. Keduanya sama-sama menggantikan orang lain untuk mencari tahu alasan perjodohan tersebut. </span><a name='more'></a><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Namun siapa sangka keduanya justru saling jatuh cinta? Ya, Cha Do Jin jatuh cinta pada Kwon Anna palsu. Ia kemudian bersikeras untuk menjadi calon pengantin Kwon Anna karena dialah putra pertama keluarga Cha, dia yang harus menikah terlebih dahulu daripada adiknya Cha Hyun Jin. Tapi kenapa justru adiknya yang dipilih oleh keluaraga Kwon? </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Ae Jin merasa bersalah pada kakaknya karena ia jatuh cinta pada orang yang dicintai oleh Kwon Anna. Ia berharap ini terakhir kalinya ia berurusan dengan calon kakak iparnya itu. Namun, Kwon Anna terus saja meminta bantuan Ae Jin untuk menggantikannya sampai akhirnya semua rahasia itu terbongkar. Kesalahpahaman diantara mereka akhirnya terbongkar satu persatu. Meraka menganggap semuanya akan selesai namun latarbelakang keluarga menjadi penghalang cinta mereka. </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><i><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">“Banyak orang yang tetap hidup dengan takdirnya, walau itu tak sesuai dengan dengan keinginannya. Halaman 130” </span></i><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Cerita ini sebenarnya sederhana, konflik antara keluarga konglomerat, hanya saja biasanya antara si kaya dan si miskin, namun dalam kasus ini mereka sama-sama kaya hanya latar belakangnya yang beda. Benar-benar 90% hiburan dan romansa dewasa. Saya hanya menyarankan untuk yang benar-benar 21+ yang membaca novel ini. Banyak budaya yang bukan berasal dari kita dan tidak cocok dengan kelas sosial masyarakat kita. Jadi saya tidak terlalu merekomendasikan novel ini. Nilai postif dari novel ini hanya sebatas penerimaan akan kisah cinta yang sulit dan bagaimana kesabaran dari sebuah penantian itu membuahkan kebaikan. </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Begitullah, khas budaya novel dan kehidupan keturunan chaebol korea. Kalau tidak luar bisa <i>perfect</i>, ya luar biasa b<i>astrad.</i> Hihi </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">My Rate Is 3 of 5.</span></i></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-36181855002559790132018-10-17T12:11:00.003+07:002018-10-17T12:11:57.481+07:00Narasoma, Ksatria Pembela Kurawa novel by Pitoyo Amrih<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNASu23PZTbe316ax2wREjluk0n3LEYZkECTWstBALC6B04vqqYIvhIxdwhvJWj1U41Bt8wmE2RUHCdCdL5j50dWlqEHcJOU-aRPUi4SjIu0rjeqst9r92opZVCwqupblVX_T0PF836zQ/s1600/fdfssfs.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="278" data-original-width="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNASu23PZTbe316ax2wREjluk0n3LEYZkECTWstBALC6B04vqqYIvhIxdwhvJWj1U41Bt8wmE2RUHCdCdL5j50dWlqEHcJOU-aRPUi4SjIu0rjeqst9r92opZVCwqupblVX_T0PF836zQ/s1600/fdfssfs.jpg" /></a></span></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Judul : </span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;">Narasoma, Ksatria Pembela Kurawa</span><br /> Pengarang : </span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;">Pitoyo Amrih</span><br /> Jml. Halaman : </span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;">358</span><br /> Penerbit:</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"> PINUS-Yogyakarta</span><br /> ISBN : </span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">9799901251 </span></b></span></div>
<br />
<span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;">“ Mengapa akhirnya saya harus membela Kurawa….?” itulah mungkin suara hati yang selalu terngiang di nurani Prabu Salya, terutama ketika menjalani hari demi hari perang dahsyat Baratayudha.</span><br /><span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;"> Sebuah perang yang begitu hebat, puluhan ribu orang tewas, ratusan ksatria senapati menemui ajal, karena Baratayudha, perang antar saudara ras bangsa Manusia yang seharusnya tak perlu terjadi.</span><br /><span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;"> Tapi bagi Salya, perang itu masih tidak seberapa. Peperangan yang sebenarnya, baginya sudah dimulai jauh sebelum Baratayudha. Bahkan sejak muda ketika dirinya masih dipanggil sebagai Narasoma.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;"></span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;"> Sebuah hingar bingar pertempuran yang terjadi dalam kurun waktu begitu lama, di kesunyian lubuk hati nurani dirinya. Salya, seorang raja besar Mandraka yang harus selalu mengalami pertentangan batin selama hidupnya</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Bagi saya, Narasoma/Prabu Salya adalah sosok yang hidup dalam ketidakpastian. Ia adalah sosok di mana kakinya selalu berdiri di atas dua kepentingan yang saling besebrangan. Membuatnya begitu lama untuk memilih. Karena pilihan baginya adalah bagai memakan buah simalakama.</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span> <br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Narasoma merupakan Putra Makhota Kerajaan Mandraka, di masa mudanya ia menjelajah negeri untuk mengolah kanuragan. Kesaktiannya terkenal sampai kepenjuru negeri. Narasoma kemudian menguji dirinya sendiri dengan melakukan perjalanan ke Argobelah. Tempat dimana belum ada seorangpun yang kembali hidup-hidup dari sana. Perjalanan inilah yang membuatnya bertemu dan menikah dengan Dewi Pujawati. Seorang cantik jelita keturunan bangsa Raksasa, Resi Bagaspati.</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span> <span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> Kegaluan pertama Narasoma, negaranya sangat menjaga kesucian darah manusia dengan tidak mengawini bangsa lain terutama bangsa raksasa. Hal ini yang membuat Narasoma ragu untuk kembali dan membawa Pujawati. Hingga akhirnya Resi Bagaspati memutuskan memilih jalan kematiannya demi anak dan menantunya. Ia juga mewariskan ajian Candrabirawa pada Narosama. Ajian yang dikenal amat berbahaya dan mematikan.</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span> <span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> Sepulangnya dari Argobelah, Narasoma tidak tinggal di Mandraka untuk waktu yang lama. Ia diusir oleh ayahnya sendiri dan tinggal di pinggir Negeri Mandura, adiknya Dewi Madrim ikut bersamanya. Saat sayembara untuk menemukan sekutu bagi negeri Mandura, Dewi Madirm inilah yang nantinya menjadi istri kedua Prabu Pandu setelah ia berhasil memenangkan sayembara dan menikahi Dewi Kunti dari Mandura.</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span> <span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> Kegaluan lain Narasoma adalah ketika anak ke empatnya lahir, Burisrawa. Burisrawa merupakan keturunan bangsa Raksasa. Ia tidak bisa membawa pulang Burisrawa ke Mandraka. Hal ini lah yang akhirnya membuat Narasoma meninggalkan bayi Burisrawa di tengah para Kurawa. Sekembalinya Narasoma ke Mandraka, ia mewarisi tahta dan bergelar Prabu Salya. Negerinya pun makmur, hubungan kerjasama dengan tetangga begitu baik. Sampai peristiwa hilangnya Pandu dan Madrim. Raden Samiaji (Puntadewa) masih begitu muda untuk mewarisi tahta Ngastina pada waktu itu hingga tampuk kepemimpinan Hastina jatuh pada Kakak Pandu yaitu Raden Destrarastra. Raden Destrarastra yang dalam kondisi lemah tidak mampu memimpin Hastina dengan baik tanpa bantuan Duryudana. Pada akhirnya Duryudana menuntut tahta Hastina dan enggan berbagi kekuasaan dengan Pandawa. Pecahlah keputusan perang baratayudha ini.</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span> <span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> Prabu Salya kembali merasakan kegaluan, bantuannya di butuhkan saat perang. Tapi ia tidak bisa memilih untuk berada dipihak siapa. Pandawa adalah wujud kebaikan, kedua keponakannya ada di sana. Sedangkan Duryudana, merupakan menantu yang sangat disukainya. Belum lagi hutangnya pada Hastina yang telah merawat Burisrawa. Lama sekali Prabu Salya memutuskan pihak mana yang ia bela. Hingga akhirnya Pujawati memerintahkan pasukan Mandraka untuk pergi ke Padang Kurusetra membela Hastina.</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span> <span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> Saya juga tidak tahu pasti apa yang membuat Salya memilih untuk berperang melawan Pandawa. Namun, kemanapun pilihan Salya, Padang Kurusetra adalah jalan kematiannya. Dan satu-satunya orang yang bisa melawan ajian Candrabirawa adalah Puntadewa. Mungkin itulah alasannya kenapa ia memilih untuk melawan Pandawa. Memilih jalan kematiannya.</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><i><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">“Hidup. Pastilah berakhir dengan kematian. Yang terpenting bagiku adalah bagaimana kehidupan kita bisa memberikan pelajaran bagi anak cucu kita” halaman 316.</span></i><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Begitulah percakapan Salya dengan Kresa malam sebelum ia meninggal. Novel ini layaknya sebuah biografi dari Prabu Salya. Kisah tokoh-tokoh lain hanya berupa penggalan singkat dari novel ini. Saya benar-benar bisa merasakan kegaluan Narasoma. Bisa begitu mengerti pilihan yang ada dihadapannya begitu rumit. Sosoknya menjadi begitu abu-abu. Tidak tahu benar mana yang harus ia bela. Begitu reflektif dengan kehidupan sekarang dimana banyak orang atau pemimpin yang begitu sulit untuk menentukan keputusan. Padahal mereka tahu mana yang benar dan salah, mana yang pantas di bela atau dihukum. Cocok sekali untuk pembelajaran diri, untuk refleksi diri.</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span> <span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> Pada akhirnya, novel ini tetap memberikan gambaran kehidupan yang begitu mengena, kita belajar tanpa merasa digurui. Recommended untuk semua golongan terutama dewasa muda ke atas agar lebih baik lagi dalam memaknai kehidupan.</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span> <b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> My Rate is 4 of 5.</span></b><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> Yah tidak ada yang sempurna,</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> Masih banyak pertanyaan pribadi saya yang tidak terjawab.</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> Entah kenapa saya penasaran dengan Prabu Kresna. hihihi</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">tulisan ini pernah dilombakan di forum indowebster</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><a href="https://forum.idws.id/threads/narasoma-ksatria-pembela-kurawa-pitoyo-amrih.599644/" target="_blank">Bookreview IDWS</a> </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span>Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-2650008885276618632018-09-12T15:42:00.000+07:002018-09-12T15:42:29.544+07:00Perjalanan Sunyi Bisma Dewabrata by Pitoyo Amrih; Ketika Kesetiaan Sarat Pembuktian<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">“Tidak
ada yang salah dalam kehidupan ini. Yang keliru adalah ketika kita
menyikapi segala sesuatu dengan tidak memperhitungkan akibat dari
pilihan sikap kita” </span></b><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> </span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY-n1qHeBDtLgnqBQRqBBPT5A7JJdKJXmtW7LXBLHMMim23fcqm-KUpvjmHN5jUUzQWiJ_OtusuwybcTxROO-b_ZNIejPdh2YFfByIwtm85nOA0ON84I6v4kQ4EjRFZewaD_iVCSu0ogE/s1600/8510401.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="420" data-original-width="299" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY-n1qHeBDtLgnqBQRqBBPT5A7JJdKJXmtW7LXBLHMMim23fcqm-KUpvjmHN5jUUzQWiJ_OtusuwybcTxROO-b_ZNIejPdh2YFfByIwtm85nOA0ON84I6v4kQ4EjRFZewaD_iVCSu0ogE/s320/8510401.jpg" width="227" /></a></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Judul Novel : Perjalanan Sunyi Bisma Dewabrata</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Penulis : Pitoyo Amrih</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Tebal Halaman : 476 halaman</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Ukuran Halaman : 14 x 21 cm</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Penerbit : DIVAPress</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">ISBN : 978-602-955-737-4</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><b>Sinopsis :</b><br /><span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;"><i>Ketika tahta Hastinapura yang menjadi haknya, dilepaskannya. Ketika dia bersumpah untuk tidak akan pernah menikah, agar tak ada keturunannya yang menuntut tahta Hastinapura... Apalagi tujuan hidup yang tersisa, yang menjadi semangat hari demi hari menjalani hidupnya yang begitu lama. </i></span><br />
<span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;"><i>Cerita tentang pengabdian yang bisa menjadi cermin kehidupan kita. </i></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><b> </b><br />
<b>Review:</b><br />
<a name='more'></a><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Nama kecil Bisma adalah Dewabrata. Dia merupakan manusia setengah dewa karena lahir dari seorang bangsa manusia, Raja Setanu dan seorang dewi keturunan bangsa dewa, Dewi Jahnawai (dalam beberapa literiasi lain di sebut sebagai Dewi Gangga). Dewabrata tumbuh dengan sehat dan dengan kemapuan olah kanuragan yang luar biasa hingga dirinya di gadang-gadang menjadi penerus tahta Hastinapura. Namun, takdir menggariskan hal yang berbeda bagi Dewabrata. Kesetiannya pada negerinya membuatnya bersumpah untuk melepaskan haknya atas Hastinapura begitu juga anak turunannya hingga ia juga bersumpah untuk tidak menyentuh wanita sepanjang hidupnya. Sejak itulah ia bergelar menjadi Bisma Dewabrata. Seorang yang karena keluhuran dan kesetiannya menjadi kekasih dewa. </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Akan tetapi, setia pada sumpahnya ini tidaklah mudah. Begitu banyak peristiwa yang menguji kesetiaan akan sumpahnya. Dalam novel ini, Bisma dikisahkan bertemu dengan seseorang yang menguji kesetiaannya akan wanita. Ia bertemu dengan Dewi Amba yang diam-diam telah mencuri hatinya. Ia dihadapkan pada ujian yang lebih berat lagi ketika Dewi Amba memintanya untuk diboyong serta ke Hastinapura bersama saudari-saudarinya sehingga tanpa sengaja justru Bisma yang membunuh Dewi Amba. Kisah yang menurut saya begitu pilu. Dalam literasi lain, kisah antara Bisma dan Amba sedikit berbeda, bukan kisah asmara namun lebih ke rasa dendam Amba pada Bisma. </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Selain Dewi Amba, kisah lain yang menguji kesetiaannya adalah berbagai peristiwa yang membuat Bisma begitu pelik memikirkan siapa yang akan menduduki tahta Hastinapura. Tahta Hastinapura selalu terancam mulai dari kepemipinan Prabu Citranggada yang sakit-sakitan, kematiannya sebelum mendapatkan keturunan, hingga lahirnya ketiga bersaudara Destrarata yang buta, Pandu yang cacat pada kulitnya, hingga Arya Widura yang asal usul ibunya yang tidak jelas. Setelah tahta pempimpinan jatuh pada Pandu-pun, Hastina kembali berduka karena Pandu yang mangkat dan anaknya, Samiaji masih terlalu kecil untuk memimpin Hastina. Destrarata diboyong kembali ke istana diikuti oleh seratus anaknya para Kurawa yang membuat suasana Hastina mulai tidak aman. Situasi ini berujung pada pecahnya perang antara Pandawa dan Kurawa dalam perang Bratayuda. </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Bisma di usia tuanya, menjelang perang antara sudara itu lebih banyak tinggal di bukit Talkanda, di sanalah ia berbincang dengan Antasena, sehingga bersama dengan Antasena, mereka meraga-sukma kembali ke masa lalu, mengungkap kisah-kisah Bisma yang membuatnya begitu berat menjalani sumpahnya pada Hastinapura. Hanya Antasenalah yang tau betapa berat tanggungjaweb seseorang untuk selalu teguh memegang janjinya. Dibagian inilah yang membuat novel ini sedikit membingungkan alurnya karena maju mundur. Jadi harus benar-benar teliti di novel ini dalam hal timeline ceritanya. </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Novel inspirasional ini menceritakan tentang hakikat dari kesetiaan sejati. Kesetiaan pada negara yang ada di atas kepentingan pribadi benar-benar di wujudkan oleh Bisma. Bagaimana nasionalismenya begitu tinggi untuk mempertahankan negerinya tanpa berusaha untu memihak pada keburukan Kurawa. Kisah ini wajib untuk dibaca generasi muda mengingat esensi dari kestiaan begitu jelas digambarkan dengan berbagai resiko dan ujian yang harus di hadapi. </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Tokoh Bisma begitu terkenal, banyak sekali versi cerita dari Bisma, namun bagi saya, pengambaran Bisma yang begitu mempesona ada pada novel karya Pitoyo ini. Semua literasi pada dasarnya pakemnya sama, tidak keluar dari pakem aslinya, namun jika melihat pengambarannya secara menyeluruh, saya sebagai wanita lebih memilih Bisma yang mucul dalam novel ini. Hehe, seenak saya saja memilih padahal saya tahu bahwa Bisma tidak memilih wanita manapun di dunia. </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br />
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-63492339542526885102018-09-11T17:01:00.000+07:002018-09-11T17:01:28.769+07:00Hanoman, Akhir bisu Sebuah Perang Besar Novel By Pitoyo Amrih<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]--><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglOLxssOePWZdeSvPhA_QmkptLVSwio3REDSN-asp76oWPeSfjuWD75jp4_EG6Nrotz5CSUW0GPMEe50nxtMKoRw1gL6uGpLep59FG9Q08lvnrsyvPjeRxAwWZZGpWlz1O1zb98sivs4Q/s1600/22021910.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="260" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglOLxssOePWZdeSvPhA_QmkptLVSwio3REDSN-asp76oWPeSfjuWD75jp4_EG6Nrotz5CSUW0GPMEe50nxtMKoRw1gL6uGpLep59FG9Q08lvnrsyvPjeRxAwWZZGpWlz1O1zb98sivs4Q/s320/22021910.jpg" width="231" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Hanoman, Akhir Bisu Sebuah Perang Besar </span></b></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Novel by Pitoyo Amrih</span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">472 pages, published April 20th 2014 by Divapress </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">ISBN: 9786022555391 </span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Official Sinopsis:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="IN"><span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;"><i><span id="freeText11850266607670016190">Hanoman dikenal sebagai
seorang panglima bangsa Kera yang hanya menghamba pada dirinya sendiri.
Mengukir perjalanan hidupnya sendiri. Bukan karena perintah, bukan
karena pengaruh. Arah kehidupannya adalah kemana harus berjalan menurut
pemahaman kebenarannya. Hanoman yang selalu belajar.<br /><br />Dia sendiri
tak yakin siapa ayahnya. Yang dia tahu, ibunya bernama Dewi Anjani yang
tak terlalu sering menemuinya saat kecil. Adalah Sang Hyang Bayu yang
justru membentuk pendiriannya sampai dengan remaja. Hidup di negri para
Dewa, negri di awan Jonggring Saloka, di istana Bayu bernama Panglawung.<br /><br />Saat
mulai beranjak dewasa, Batara Bayu mengirimnya mengembara ke pulau
selatan Dunia Wayang. Bersama Anila yang juga tak pernah tahu
asal-usulnya sendiri. Menjelajah mengenali merah hitam kehidupan dunia
yang sesungguhnya. Belajar memahami apa arti teman, mengenali rasa
kecewa, marah. Melihat dan mendengar tentang makna kepemimpinan. Sampai
kemudian takdir membuat dia ditunjuk menjadi seorang panglima sebuah
penyerangan besar terhadap suatu negri seberang lautan bernama Alengka.<br /><br />Hanoman
yang kemudian memahami bahwa pertikaian, peperangan sampai pada
pertempuran yang semula menurutnya berisi semangat perjuangan antara
yang baik dan angkara murka, tak lebih adalah silang sengkarut benturan
kepentingan. Kepentingan untuk menguasai, kepentingan untuk mengalahkan,
kepentingan mewujudkan keinginan.<br /><br />Itulah mengapa Hanoman
mengambil pendirian tak terlibat Baratayudha. Perang dahsyat yang dia
mengira akan menjadi pembelajaran. Ternyata Hanoman keliru. Ternyata
perang akan selalu ada. Pertempuran tetap akan selalu terjadi.</span></i></span> </span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="IN">Sebuah karya milik Pitoyo Amrih, menceritakan tentang salah satu
panglima besar yang memimpin penyerbuan besar terhadap negeri Alengka. Betapa
keelokannya dan ketangkasannya dalam membela kebenaran. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="IN">Hanoman tidak pernah tahu benar siapa Ayahnya dan Ibunya. Sejak kecil
ia tinggal di kerjaan para Dewa bernama Jonggring Saloka, dibawah pengawasan
Batara Bayu. Ia di gembleng olah kanuragan dan kautaman bersama Anila sampai
akhirnya di perintahkan turun ke marcapada/ dunia wayang. Di sinilah Hanoman
mulai benar-benar belajar tentang kehidupan. Bagaimana ia bertemu dengan
berbagai macam bangsa dan karekternya, hingga ia akhirnya bisa bertemu dengan
Rama dan bergabung untuk membela kebenaran yang selama ini menjadi keyakinanya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="IN">Hanoman adalah sosok kesatria yang selalu belajar. Kisahnya hingga ia
menjadi panglima perang negeri Ayodya tidak luput dari sebuah pembelajaran. Ia
merupakan sosok yang lurus, begitu patuh pada perintah orang-orang yang
dihormatinya hingga ia tidak pernah berani untuk bertanya. Ia hanya perlu
memahami dan meyakini apa yang menjadi keyakinannya. Sampai pada Hanoman
akhirnya menyadari bahwa setiap hal yang ada di dunia selalu memiliki dua sisi
yang berbeda, tidak semua yang buruk itu buruk begitu juga sebaliknya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="IN">“Perang, semula selalu kuanggap sebagai pertempuran antara benar dan
salah. Lama kurenungi ternyata perang tidak lebih hanyalah sebuah benturan
antara dua pihak dengan kepentingan berseberangan. Cukuplah aku terlibat hanya
pada satu perang besar.” </span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="IN">Sampai pada akhir hidupnya (versi buku ini), Hanoman masih dihadapkan
kembali pada perang besar, bukan Bharatayuda, namun jauh lagi, masa setelah
Parikesit. Hanoman memang miliki keistimewaan bangsa dewa yaitu bisa memilih
jalan kematiannya sehingga ia menjadi saksi perang-perang besar. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="IN">Selain menceritakan tentang Hanoman, hal lain yang menarik dari novel
ini adalah kisah persaudaraan Rahwana/Dasamuka dengan adik-adiknya. Ikatan yang
begitu kuat dan juga kisah mereka begitu mencuri perhatian pembaca hingga
sampai Wibisana, adik paling kecil Rahwana menyebarang ke pihak musuh. Hanoman
pun begitu menyadari tingkah polah mereka merupakan perwujudan dari watak
sejati seorang kesatria. Merubah pandangan Hanoman tentang mereka semua.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="IN">Novel ini mengajarkan banyak hal pada pembaca. Tidak hanya makna
kebenaran sejati, perjuangan, dan juga pengabdian namun juga sarat akan pesan
bahwa pertikaian dan peperangan tidak hanya berdampak pada diri sendiri namun
juga banyak pihak yang kadang tidak berkepentingan di dalamnya. Sebuah ajaran
yang ditulis dengan lugas dan dalam bahasa yang mudah di pahami. Cocok untuk
semua golongan pembaca pada umumnya karena buku ini memiliki olah kautaman atau
kita menyebutnya pendidikan karakter yang baik.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="IN">Sebuah penutup dari buku ini yang membuat saya begitu memahami apa yang
ingin di sampaikan oleh penulis. Sebuah percakapan Hanoman dengan Batara Kala
yang berakhir dengan kesimpulan:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span lang="IN">“Bangsa manusia diciptakan memiliki kebaikan. Mereka dicipta begitu
mulia. Mereka hanya akan menjadi sebuah keburukan atas pilihannya sendiri. Atas
kemauannya sendiri. Mereka sendiri yang akan mengingatkan jalan kehidupan
mereka sendiri. Mereka mampu bila mereka mau”(hal. 467)</span></span></b></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-64147312737508418012018-06-23T18:32:00.000+07:002019-04-24T18:32:41.193+07:00Novel Bulan by Tere Liye ; Kau Tidak Sendirian Raib!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: start;"><i><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>"Tidak ada yang mengalahkan ketulusan berbuat baik. Pertolongan akan selalu datang."Hal. 251</b></span></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: start;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtvnOrXbEVwsSUKpixlAeGKaEbmcMlQp0cwVqjF-lrm5D00j6H4Luefid1YH2fBtQXNmN7fEmkP6mZ1WvCswmBi4aJWzqy0TTElhFUOrovkm6-XIFQdZZ5TlbVKCdb38riX9Ro7G0Vj2c/s1600/31340552.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="456" data-original-width="307" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtvnOrXbEVwsSUKpixlAeGKaEbmcMlQp0cwVqjF-lrm5D00j6H4Luefid1YH2fBtQXNmN7fEmkP6mZ1WvCswmBi4aJWzqy0TTElhFUOrovkm6-XIFQdZZ5TlbVKCdb38riX9Ro7G0Vj2c/s320/31340552.jpg" width="215" /></span></a></div>
<br /><div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
<b>Bulan </b></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
(Bumi #2)</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
Tere Liye</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
Gramedia Pustaka Utama</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
400 halaman</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
Diterbitkan Agustus 2016</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
ISBN 9786020332949</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
<b>SINOPSIS </b></div>
<br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;">Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh, dan dia salah satu teman baikku. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang sama, mendengarkan lagu-lagu yang sama, pergi ke gerai fast food, menonton serial drama, film, dan hal-hal yang disukai remaja.</span></div>
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Tetapi ada sebuah rahasia kecil Seli dan aku yang tidak pernah diketahui siapa pun. Sesuatu yang kami simpan sendiri sejak kecil. Aku bisa menghilang dan Seli bisa mengeluarkan petir.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Dengan kekuatan itu, kami bertualang menuju tempat-tempat yang menakjubkan.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Buku kedua dari serial “BUMI”</div>
</span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-weight: 700;"><br /></span></div>
<b><div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">BOOK REVIEW</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></b></div>
</b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Raib, Seli dan Ali kembali ke Bumi. Perjalanan mereka dari Klan Bulan berakhir.</div>
</span><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Raib adalah warga dari Klan Bulan</div>
</span><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Seli berasal dari Klan Matahari</div>
</span><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Dan Ali adalah Klan Bumi</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Tapi bukannya menjawab pertanyaan Raib, sekembalinya dari Klan Bulan justru menambah pertanyaan Raib. Siapakah dia sebenarnya jika orang tua yang selama ini merawatnya bukanlah orang tua kandungnya? Raib menemukan tanah leluluhurnya, Klan Bulan adalah tempatnya berasal, tapi semua itu tidak membuat Raib bahagia. Siapa orang tuanya? Kenapa ia bisa ada di Klan Bumi? Perasaan Raib seolah tercabik-cabik sendiri mengingat kasih sayang orangtua yang merawatnya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Keberanian Raib untuk bertanya pada kedua orangtuanya pun tidak ada. Ia takut jika pertanyaannya jutru membuat ibu dan ayahnya sedih. Ia takut, takut tapi dia juga tidak bisa terus berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa. Raib ingin bertanya, namun ia harus dihadapkan kembali dengan petualangan yang siap di depan matanya. Kali ini mereka harus pergi ke Klan Matahari. Kerjasama dan kepercayaan antara klan harus di satukan kembali mengingat ancaman Tamus sangat membahayakan dunia pararel, belum lagi ancaman dari si Tanpa Mahkota yang konon katanya merupakan makhluk yang paling kuat di dunia pararel.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Ketiga remaja yang kini menjadi sahabat itupun muncul di Klan Matahari dalam sebuah Festival Bunga Matahari. Mereka di sambut dengan ramah di sana. Namun, keramahan itu berujung pada petualangan yang mempertaruhkan nyawa. Mereka harus mengikuti festival tersebut untuk menemukan bunga matahari pertama yang mekar di Klan Matahari. Bersama Ily (Klan Bulan), mereka berempat memulai pertandingan itu dengan tekat sepenuh hati.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Perjuangan, persahabatan, dan pemahaman akan kehilangan mewarnai perjalanan kali ini. Besar sekali pengorbanan yang harus mereka berikan. Banyak sekali kejadian yang membuat mereka ditutut untuk belajar. Banyak sekali sosok mengagumkan yang mengiringi perjalanan.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Sebenarnya kekuatan apa yang dimiliki oleh bunga matahari itu? Kenapa semua orang menginkannya?</div>
</span><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Bunga yang dapat memberikan segalanya namun juga menjadi kunci untuk membuka penjara Si Tanpa Mahkota!</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Saya memutuskan untuk membeli buku kedua. Dan di buku ini petualangan sebenarnya dimulai. Ini adalah kisah tetang sebuah pertandingan dimana kita bisa merasakan eforianya. Sama seperti sebelumnya. Lets go wild! Imajinasimu dibutuhkan di sini. Banyak sekali makhluk, kejadian, dan fenomena aneh. Buku ini seru. kita masih berada di dalam diri Raib (sudut pandang orang pertama). Buku ini menekankan kita akan pentingnya sebuah keputusan. membuat kita ikut bermain dalam sebuah game berbahaya dimana intrik politik melatarbelakangi banyak kepentingan.</div>
</span><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Sedihnya, saya harus merasakan banyak sekali kehilangan.</div>
</span><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Susahnya, mengafalkan nama klan Matahari. Lidah saya blibet menyebut nama-nama orang di sana. Contohnya Mala-Tara-Tana, Mena-tara-nata, dll. Kelu lidah saya.</div>
</span><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Saya jatuh cinta sama Ily dan juga hewan-hewan raksasa di sini. hehe</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<i>"Ketahuilah, mau seberapa maju teknologi dunia ini, mau bagaimanapun mereka mengubah peraturan kompetisi, maka sejatinya kompetisi ini tetap tentang alam liar. Kamu tidak membutuhkan kekuatan besar, atau senjata-senjata terbaik untuk menemukan bunga matahari pertam ayang mekar. Kamu cukup memiliki keberanian, kehormatan, ketulusan, dan yang paling penting, mendengarkan alam liar tersebut." hal 147</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
</span><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Ya, selalu optimisme yang ditanamkan di buku ini dan alam liar bagi saja adalah sebuah pejaran tentang hukum <i>give and take.</i></div>
</span><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>The last one,</i></div>
</span><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Buku ini <i>recomended</i> untuk semua usia terutama remaja-dewasa. Penuh sosok-sosok yang menginspirasi, membangkitkan petualangan dan imajinasi. Lebih menantang dari Bumi yang intinya pembuka dari segala cerita (jelas lah ya!). </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Because I like the story I give 9 of 10.</i></div>
</span>Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-42314369925829296922018-06-20T18:24:00.000+07:002019-04-24T18:25:42.905+07:00Novel Bumi by Tere Liye : Ketika Keyakinanmu Membawamu Kepada Pertanyaan yang Bahkan Tak Terpikirkan Jawabannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: start;">"Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat ynag hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban. Masa lalu, hari ini, juga masa depan " hal. 85</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: start;"><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0P6lHeZBCcS2csT90zDwbfm78WDO5oZe0Ps8lQUlZMWtnVR6OZzRk11rK6fyTe3_V427PhZbmCqDkLTkFraLu5Rq0k2pt4YCFVAXynj0bb6MyFooMVZJbWcHyEbUm8bxR961M5e1Yq_g/s1600/31339471.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0P6lHeZBCcS2csT90zDwbfm78WDO5oZe0Ps8lQUlZMWtnVR6OZzRk11rK6fyTe3_V427PhZbmCqDkLTkFraLu5Rq0k2pt4YCFVAXynj0bb6MyFooMVZJbWcHyEbUm8bxR961M5e1Yq_g/s320/31339471.jpg" width="214" /></a></div>
<br />
<br /><div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
Bumi </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
(Bumi #1)</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
Tere Liye</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
Gramedia Pustaka Utama</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
440 halaman</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
Diterbitkan Januari 2014</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
ISBN 9786020301129</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif; text-align: center;">
<b>SINOPSIS</b></div>
<br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;">Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.</span></div>
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</span><br /><div style="text-align: center;">
<b style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">BOOK REVIEW</b></div>
<br /><br /><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Prinsip awal yang harus di tanamkan dalam membaca buku ini cuma optimis. Kenapa? Karena cerita ini memiliki banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Bumi merupakan salah satu novel fantasi karya tere liye yang menghiasi dunia literasi masyarakat Indonesia. Bumi menghadirkan beberapa tokoh remaja dengan karakter yang unik dan kesan tersendiri di hati pembacanya. Bumi ini merupakan introduction, pembuka dimana dalam kisahnya mengenalkan Raib sebagai tokoh utama di novel ini.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Raib bisa menghilang, dia merahasiakan kemampuannya dari semua orang yang dikenalnya termasuk dari kedua orang tuanya. Dia tahu dia special tapi di sisi lain dia juga merasakan ketakutan berkaitan dengan kemampuannya ini. Pertanyaan-pertanyaan besar semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usianya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Siapakah dia sebenarnya?</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Kenapa ia begitu berbeda? </div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Apa yang terjadi jika semua orang mengetahui kemampuannya itu?</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Raib memutuskan untuk merahasiakan semuanya. Pilihan yang tepat , saya sendiripun pasti takut jika sampai orang-orang menganggap saya aneh atau lebih parahnya, menganggap saya monster. Tapi Raib melakukan kesalahan, temannya, Ali, tidak sengaja melihat saat Raib tiba-tiba menghilang. Raib panic mengingat si Ali adalah biang kerok disekolahnya. Cepat atau lambat dia pasti menceritakan kemampuan Raib ini pada semua orang.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Situasi masih aman sampai akhirnya terjadi bencana disekolahnya. Raib terpaksa menggunakan kekuatannya. Tapi yang membuatnya lebih terkejut adalah fakta dimana Seli, sahabatnya, memiliki kekuatan untuk bisa mengeluarkan petir. Sebenarnya apa yang terjadi di dunianya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Belum genap pertanyaan itu terjawab, sesosok asing yang menyeramkan bernama Tamus mendatangi Raib malam-malam. Membuat Raib harus berkelahi dan membuatnya terjebak di Klan Bulan! Petulangan di Klan Bulan inilah yang menjadi awal dari kisah perjalanan Raib, Seli, dan Ali dalam dunia pararel.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Tapi apa kah kepergiannya ini menjawab semua pertanyaannya?</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Tidak, justru pertanyaan itu semakin banyak tanpa seorangpun yang mampu menjawabnya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Ya, membaca Bumi adalah bab pertama dalam kisah petualangan di dunia pararel. Sudut padang novel ini adalah sudut pandang orang pertama dimana pembaca seolah-oleh menjadi sosok Raib yang penuh kegaluan akan dirinya sendiri. Pembaca akan ikut merasakan krisis identitas dan tuntutan untuk mengambil keputusan yang sebenarnya sangat berbahaya dan beresiko. Dunia tiba-tiba terasa asing dari sudut pandang Raib. Membuat kita terbiasa dengan pertanyaan siapa, apa, bagaimana. Jadi membaca Bumi membutuhkan lebih banyak perasaan sabar.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Saya awalnya ragu mau beli buku ini, pasalnya saya tidak tahu kapan edisi terakhirnya akan keluar. Pengalaman dulu waktu beli seri yang anak-anak mamak, seri terakhir keluar dengan cover yang berbeda dan bikin saya kecewa bukan kepalang. Tapi akhirnya karena sudah tidak kuat ahirnya terbeli juga.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Terlepas dari kegalauan saya, </div>
</span><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Buku ini cocok untuk semua umur. Solusi yang tepat untuk pembaca remaja-dewasa. Bahasnya ringan, renyah, mudah dipahami dan kekinian. Walau kita membutuhkan dunia imajinasi extra tapi hal tersebut tidaklah menjadi kelemahan dari buku ini. <i>Good book to lead your wildest imagination. </i></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<i>My rate is 7 from 10.</i></div>
</span>Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-51821748788154155562018-02-23T12:54:00.000+07:002018-03-13T21:29:33.348+07:00Tour de Kebumen: Waduk Wadaslintang, Bukit Pentulu Indah dan Semboyan Nyasar yang Tak Penah Padam<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black;"></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>"Perjalanan
itu... seperti sebuah roda. Berputar dengan porsinya yang selalu
sepadan. Tidak lebih banyak atau lebih sedikit. Hanya saja, kecepatannya
masing-masing roda yang tidaklah sama untuk mencapai tujuan akhirnya"</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kebumen, 16 Februari 2018</span><br />
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGJeRQipIA43UP6fUBKwzAj383o2xBUUR3-yEXBaZeZsiB2gJRAXixv8cxjudZImEAUHCwLCk5Hq6cYw7O4NjZWIMBCicsE36-RQea1EsrGULwspRaXzKBrfq6XAMtuDl-a5gGRhY8sPg/s1600/DSC08205.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1500" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGJeRQipIA43UP6fUBKwzAj383o2xBUUR3-yEXBaZeZsiB2gJRAXixv8cxjudZImEAUHCwLCk5Hq6cYw7O4NjZWIMBCicsE36-RQea1EsrGULwspRaXzKBrfq6XAMtuDl-a5gGRhY8sPg/s640/DSC08205.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Bedungan Wadaslintang, di sisi bagian selatan (kebetulan airnya surut, jadi tidak mengalir)</span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Baru kali ini!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sepanjang sejarah perjalanan saya, sebesar angka yang tertera dalam <i>speedometer </i>motor yang saya gunakan, dan sebanyak perjalanan yang saya tempuh, baru kali ini saya putar balik kanan. Biasanya saya pantang sekali muter, tapi karena kurang telitinya saya melihat <i>google maps</i>, akhirnya saya diharuskan puter balik kanan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Cerita ini bermula dari undangan kondangan teman saya ke Kebumen. Kebetulan dekat dengan hari libur saya sehingga saya memutuskan untuk datang ke sana. Kebetulan saya lama sekali tidak <i>touring</i> keluar kota dan kebetulan saya juga belum pernah naik motor sampai ke Kebumen. Kebetulan dan kebetulan yang akhirnya membuat saya siap untuk menjelajah kawasan yang masuk dalam salah satu kekayaan geoheritage Indonesia, Karangsambung. Saya terakhir ke sana karena kuliah lapangan saya di tahun 2012. Sekarang saatnya napak tilas! </span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sebelum ke Karangsambung, saya mencari referensi wisata dan memutuskan untuk pergi ke Bendungan Waduk Wadaslintang (Perbatasan Kabupaten Wonosobo-Kebumen) dan Bukit Pentulu Indah (<span style="background-color: white;">Jl. Karangsambung, Kaligending, Karangsambung, Kabupaten Kebumen</span>). Rute yang saya tempuh adalah dari Sleman-Moyudan-Sentolo-Wates-Purworejo-Jl. Raya Waduk Wadaslintang-Waduk Wadaslintang. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5o-xZ9o28-QOTRgx2DlygLwr0EFuiqtCIoRbRgmfLr49sNVj6Be1KWf-JTqKAoB3bGK_G0xgPQgNQs6GR2TmlWHCtcTMYpR3n65FLGaZUfp9FOxXnVXfeIBjdBYispQIQEBG-VU4wae0/s1600/DSC08238.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1500" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5o-xZ9o28-QOTRgx2DlygLwr0EFuiqtCIoRbRgmfLr49sNVj6Be1KWf-JTqKAoB3bGK_G0xgPQgNQs6GR2TmlWHCtcTMYpR3n65FLGaZUfp9FOxXnVXfeIBjdBYispQIQEBG-VU4wae0/s640/DSC08238.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Pemandangan di Waduk Wadaslintang, gunugnya kece sekali di sana ^_^</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Waduk Wadaslintang merupakan waduk yang dibangun pada masa pemerintahan presiden Soeharto tahun <span style="background-color: white;">1982-1988. Fungsi waduk ini adalah untuk </span><span style="background-color: white;">Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), p</span><span style="background-color: white;">erikanan, p</span><span style="background-color: white;">ariwisata, m</span><span style="background-color: white;">encegah banjir, dan p</span><span style="background-color: white;">enampung air guna keperluan irigasi. </span>Tiket masuk ke kawasan waduk cukup murah. Perorang Rp 4.000/per orang dan tiket parkir motor Rp 2.000/motor (Feb 2018). Saya tidak terlalu lama menghabiskan waktu di waduk ini. Saya datang, mencoba memutari waduk tapi tidak terlalu jauh, balik kanan, foto-foto di bendungan, makan siang dan melanjutkan perjalanan. Kami tiba di sana hampir pukul 11.00, sedang panas-panasnya sehingga kami tidak berlama-lama terpapar sinar matahari. Dari waduk ini kita disuguhkan pemandangan alam yang luar biasa. Selain barisan perbukitan dan hamparan waduk yang luas, kita juga bisa melihatnya megahnya konstruksi bangunan waduk itu sendiri. Banyak sekali aktivitas pemancingan di waduk ini. Fasilitas dasar untuk tempat wisata juga terpenuhi. Hanya saja yang kurang adalah tempat untuk berfoto. sedikit sekali spot foto yang bisa saya dapatkan di bedungan tersebut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2rtysKUM9STUz4GlHLnKKoJ79REDO-dOAMYN4JpvpqFNCQccu82cpH0MhR1dvJs-Hietlepch6pmDue4nGqAJ4YTwRr5gmHYO34OM4GKD5TjSOJoqvY3EKdQ4m0n_5Du8XU8T1chzaG4/s1600/DSC08276.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1500" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2rtysKUM9STUz4GlHLnKKoJ79REDO-dOAMYN4JpvpqFNCQccu82cpH0MhR1dvJs-Hietlepch6pmDue4nGqAJ4YTwRr5gmHYO34OM4GKD5TjSOJoqvY3EKdQ4m0n_5Du8XU8T1chzaG4/s640/DSC08276.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Salah satu spot foto di Bukit Pentulu Indah</span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">11.30, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Kebetulan hari ini adalah hari Jumat, jadi kami harus mencari masjid terdekat. Karena tujuan kami adalah ke Bukit Pentulu Indah kami ambil kanan menempuh jalur berikutnya melalui Jl. Raya Sendangdalem-Kaliputih-Wonokromo-Sawangan-Krakal-Gayam-Jl.Karangsambung-Bukit Pentulu Indah. Bukit Pentulu Indah merupakan wisata <i>top selfie</i> dengan memanfaatkan hutan pinus sebagai objek wisata utamanya. Di sini, banyak sekali tempat untuk berfoto dan juga didukung dengan lokasinya yang menghadap lembah Karangsambung sehingga pemandangan perbukitan terhampar luas dari bukit ini. Jika pernah pergi ke wilayah Dlingo-Mangunan (Jogja), tempat ini memiliki konsep yang sama dengan beberapa <i>top selfie </i>di lokasi tersebut seperti rumah hobbit. Aktivitas saya tidak banyak, saya datang, istirahat, dan juga foto-foto sambil menikmati pemandangan di sekitarnya. Fasilitas yang ada sebagai tempat wisata di sini juga cukup mendukung, saya juga sempat melihat adanya <i>camping ground </i>dan tempat <i>outbound </i>yang di bangun sebagai pendukung tempat wisata dan aktivitas <i>outdoor</i> lainnya. Tiket masuk kawasan Rp 5.000 (Feb 2018)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_ZbXE0Nbt6yHZdVoeHm1O1irQE1OnEsagtGXmvPs3RlA5DwNdC1aiTA2tCh8XzE0v07FF_ikKt9ZRtPlwFeRBYSIqY7cDf2mAFd_o53cQPtoghztHd_LRXQpXVs03WwWwkoph9E1Q7U8/s1600/DSC08259.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1500" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_ZbXE0Nbt6yHZdVoeHm1O1irQE1OnEsagtGXmvPs3RlA5DwNdC1aiTA2tCh8XzE0v07FF_ikKt9ZRtPlwFeRBYSIqY7cDf2mAFd_o53cQPtoghztHd_LRXQpXVs03WwWwkoph9E1Q7U8/s640/DSC08259.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Pemandangan alam dari wisata Pentulu Indah</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black;"></span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Waktu sudah menunjukkan pukul 13.30 dan saatnya saya melanjutkan perjalanan ke tempat tinggal teman saya yang punya hajatan. Lagi-lagi kami bertanya pada <i>google maps </i>dan mencoba rute terdekat lewat Gang Paras-Jl. Kaligesing-Jojogan-Wonosari, Sadang daaaannn, jalan yang kami tempuh luar biasa. Jalan desa yang sepi, beberapa dengan cor-semen dan aspal yang sudah mengelupas 80%. Kami juga sempat bertanya ke warga sekitar karena sempat ragu tapi jawabannya hanya menguatkan niat kami karena kami tidak salah. Karena sudah pukul 14.15 akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat di masjid terdekat dan taraaa, ternyata di masjid tersebut rombongan dari Jogja dari keluarga mempelai pria ada di sana. Itu berarti pencarian kami sudah selesai dan kami memutuskan untuk beristirahat sejenak melepas lelah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kami tidak lama ditempat teman, pukul 16.00 kami memutuskan untuk pamit. Usai melepas rindu karena lama tidak bertemu sahabat, kami memutuskan untuk pulang ke Jogja. Kami berniat untuk menempuh rute utara yaitu melalui Jl. Sadang-Kalidadap-Prembun-Wonosobo-Jl.Kaliwiro-Jl.Purworejo-Borobudur-Tempel-Pakem,Sleman. Kami santai saja melalui jalan yang tidak terlalu bersahabat. Sudah biasa pikir kami sampai tiba-tiba ada tulisan jalan di tutup. Ehmm, kita masih ragu dan bertanya (kebetulan anak SD), dan katanya bisa kok kak. Nekatlah kami. Jalan masih aman-aman saja. Pemandangan di atas perbukitan juga keren. Kami masih senang-senang saja sampai akhirnya kami harus ngerem tiba-tiba di depan Waduk Mini/Embung Cangkring. Saya bingung dan saya tahu kalau jalan di depan kami terputus total. Tidak bisa dilewati dan kami tidak mau mengambil resiko jika nekat lagi. Kami hanya bisa saling pandang, menghela nafas panjang dan tertawa sambil menikmati pemandangan yang luar biasa. Lembah dan perbukitan yang silih berganti. Kurang lebih satu jam, 14 km bolak-balik kami tempuh dan jalan terputus. Kami akhirnya mencari jalan aman dengan balik kanan kembali ke Karangsambung, menempuh rute normal melalui Purworejo dan kembali ke Jogja. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Perjalanan kami, 14 jam, entah berapa ratus meter yang kami tempuh. Cukup melelahkan badan kami. Perjalanan pulang kami banyak beristirahatnya, mengurangi lelah di perjalanan sambil mengisi kantong doraemon kami yang mulai keroncongan. Perjalanan yang luar biasa penuh makna dan lagi-lagi memiliki cerita yang unik. Sejarah nyasar dan balik kanan yang pertama kalinya. Ehm, cerita yang kamu folderkan spesial dalam album perjalanan. Mungkin suatu saat nanti jika jalannya sudah membaik, melalui rute ini adalah jalur touring yang menantang sekaligus menarik. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>As always, happy holiday!</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>Make your live meaningful and joyful.</i></span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5xFnpxRUfusn2hEMHuR55HJJfM1iACO3y8Lq-YAh_3I_5O3vCteSgIZ_nY92MfGJVy6omG5QSRGwOLLlPRRvTqi-mqE9AEQ6Qdp3LhxNQycvO_ZuAkExX4VOfzDs43YGnHJTgmjkD2fc/s1600/DSC08214.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1500" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5xFnpxRUfusn2hEMHuR55HJJfM1iACO3y8Lq-YAh_3I_5O3vCteSgIZ_nY92MfGJVy6omG5QSRGwOLLlPRRvTqi-mqE9AEQ6Qdp3LhxNQycvO_ZuAkExX4VOfzDs43YGnHJTgmjkD2fc/s640/DSC08214.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Pemandangan di sekitar Bendungan</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwlbIi89JAj4kGd7T1-19uAY7j2VEIrm6lJLlVz0HeuphPRuZDU29Octj4BvFiYSQ6Dy8QuRrT6I6MpVh1DEsgf3JDWBQI0c89HV7dE3PsJhJU198lVoBpWxXJag2eiFV5srPVYv0SaE0/s1600/DSC08210.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1500" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwlbIi89JAj4kGd7T1-19uAY7j2VEIrm6lJLlVz0HeuphPRuZDU29Octj4BvFiYSQ6Dy8QuRrT6I6MpVh1DEsgf3JDWBQI0c89HV7dE3PsJhJU198lVoBpWxXJag2eiFV5srPVYv0SaE0/s640/DSC08210.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Selalu narsis (Lokasi:Waduk Wadaslintang)</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMWgrLyzPAA8rezMmsYfgv3feBXXIBINd0Z2zNS63Pk9E3HVKWdcv8W7-RyXSCYuuSAOQ06G7qmdFA_uIhFf_T3SSt4Al4kpihKtWmtLuNXxhFq_c3EinywvBhQlnHraf4Mmvjl8nMLFU/s1600/DSC08266.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1500" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMWgrLyzPAA8rezMmsYfgv3feBXXIBINd0Z2zNS63Pk9E3HVKWdcv8W7-RyXSCYuuSAOQ06G7qmdFA_uIhFf_T3SSt4Al4kpihKtWmtLuNXxhFq_c3EinywvBhQlnHraf4Mmvjl8nMLFU/s640/DSC08266.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemandangan dari tempat selfie di Pentulu Indah</td></tr>
</tbody></table>
</i></span></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com1Jl. Bendungan, Sendangdalem, Padureso, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54394, Indonesia-7.6077441422088414 109.78127002716064-7.6097116422088416 109.77874852716064 -7.6057766422088413 109.78379152716064tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-59595608956685766392017-12-09T15:15:00.000+07:002017-12-20T15:17:01.751+07:00Bukit Klangon - Renungan di Pagi Hari<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>"Menikmati setiap alunan pesan dalam kesunyian, <i>so calm dan stay longing</i>..."</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; font-size: x-small;">Bukit Klamgon Rabu, 6 Desember 2017</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdR_hVD5et7itGiu9c6K2sNa0UDdxb6I1I2Yb0XWqh8-J1Uzx4B3pCdQrWYiG_t7K5dQ42Rfr8W0KSFY5HZ7xrHXQQJTl6bI6c6tfUsg5XZ6I8nga0BqX24mMiGO13FTFJ_o_Ck6HvDRA/s1600/DSC06870.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="785" data-original-width="1179" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdR_hVD5et7itGiu9c6K2sNa0UDdxb6I1I2Yb0XWqh8-J1Uzx4B3pCdQrWYiG_t7K5dQ42Rfr8W0KSFY5HZ7xrHXQQJTl6bI6c6tfUsg5XZ6I8nga0BqX24mMiGO13FTFJ_o_Ck6HvDRA/s640/DSC06870.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Bukit Klangon, Tujuan tiga pendekar pagi kali ini. Foto ini belum maksimal, kalau tidak berkabut, Gunung Merapi tepat dibelakang kami, tepat di mana awan putih itu tu. Dari Kiri ke Kanan Tiwi, Ayu, dan Ana.</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Alarm pukul 04.00 pagi membuat mata kami bertiga terjaga, bukannya sesegera mungkin bangun namun kami justru meraih selimut kami lebih rapat. Dingin. Kami kembali memejamkan mata sejenak sampai alarm pukul 04.45 berbunyi. Barulah kesadaran menghampiri kami. Kami tidur bersama malam ini karena memiliki tujuan pergi di pagi hari dan ini sudah 45 menit melebihi kesepakatan tadi malam. Buru-buru kami bergantian bersih-bersih, ganti baju, dan juga shalat sebelum akhirnya siap melakukan perjalanan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Tujuan kami adalah Bukit Klangon yang ada di Glagahharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Sebenarnya tempat ini jaraknya tidak begitu jauh dari tempat tinggal kami, namun karena susahnya akses ke sana, akhirnya tujuan ini belum terjamah juga hingga pagi ini. Nekat saja, dengan bermodalkan <i>google maps</i>, arahan dari bapak-ibu, dan kepingan ingatan, kami mengendarai motor kami menuju Klangon. Kami melewati rute Jl. Merapi Golf, Sungai Gendol, Srunen, baru sampailah kami di Klangon. Rute ini adalah rute tercepat namun dengan jalan yang <i>offroad </i>terutama di sekitaran Sungai Gendol. Maklum lah ya, namanya juga sungai, pasti isinya jalan berpasir dan berbatu. Kami harus ekstra hati-hati dan fokus pada jalan yang kami lewati. Pastikan kendaraan berada di kondisi prima. Masuk ke dusun Srunen (tempat peristirahatan terakhirnya Mbah Maridjan), jalanan sudah mulai beraspal dan mudah dilewati. Kami sudah ketemu dengan permukiman penduduk dan aktivitas pagi masyarakat sekitar sudah mulai menyapa pagi hari kami. Suasana desa yang begitu terasa asri.</span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjPCzmS8SXwcXrZsiI-O20TzeySrqHBivpTeJfLrV7eiMjWjOjCf4hyphenhyphenhSgpVL8yQDtj4zy2eX-aHJcgMmKeyjXAMkam45c_QKgBpITYFO0en-w-Ul9YsN-racyZWImtx5hdty4EOXRppk/s1600/DSC06820.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjPCzmS8SXwcXrZsiI-O20TzeySrqHBivpTeJfLrV7eiMjWjOjCf4hyphenhyphenhSgpVL8yQDtj4zy2eX-aHJcgMmKeyjXAMkam45c_QKgBpITYFO0en-w-Ul9YsN-racyZWImtx5hdty4EOXRppk/s640/DSC06820.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Jepretan Merapi terganteng saat itu. Gagah dan gumegrah yes!</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Kami sampai Bukit Klangon jam 6 kurang. Suasana pegunungan langsung menyambut kami dan Gunung Merapi menjulang dengan gagahnya di sebelah utara kami. Klangon merupakan salah satu tujuan wisata pegunungan dengan panorama utama Gunung Merapi. Dari sini, Merapi terlihat begitu besar dengan bukaan kawah langsung menghadap ke wilayah ini. Begitu gagah, besar, namun juga begitu mengintimidasi kami. Begitu tegas dan kuat mengingatkan betapa eloknya kekuatan ledakan skala 4 (material lebih dari 100 juta meter kubik) tahun 2010. Kami duduk sejenak, beristirahat setelah perjalanan yang melelahkan dan menikmati serta merenungkan sebuah karya dan kuasa Tuhan melalui eloknya bentang alam di depan kami. Entah kenapa, bagi kami masyarakat yang hidup berdampingan dengan Gunung Merapi, setiap kali kami memandang gunung tersebut kami lantas terdiam untuk beberapa saat. Mengulang dengan jelas kejadian yang seperti baru kemarin terjadi.</span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Aktivitas piknik kami di mulai, sambil sarapan kami mencoba mengeksplorasi tempat foto yang bagus. Ya, tidak lengkap rasanya kalau bepergian tanpa membawa pulang oleh-oleh foto. Klangon merupakan salah satu <i>top selfie </i>yang di buru. Tidak mudah berburu di tempat ini, selain karena faktor cuaca, kabut dan juga keberuntungan, kita juga harus datang ke tempat ini di pagi hari. Kalau sudah siang atau sore, jarang sekali Gunung Merapi terlihat apalagi kalau musim penghujan. Jadi bersiaplah bangun pagi-pagi. Tantangan yang berat bagi saya. Haha</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFWgoWQJzin8xNBEjM9CvrsrKh-Xd2UKAp6zq4V5D_4Eg_5Vm2LxrvKJuu4SIu-OlmWjltbjFGMXSvNZXlUBQB-tPbn-zjUCrZDslwQ9kkQXnoNAMf9DkAaT2UgFAwh6ZZOX8VvmXzbew/s1600/DSC06754.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="908" data-original-width="1364" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFWgoWQJzin8xNBEjM9CvrsrKh-Xd2UKAp6zq4V5D_4Eg_5Vm2LxrvKJuu4SIu-OlmWjltbjFGMXSvNZXlUBQB-tPbn-zjUCrZDslwQ9kkQXnoNAMf9DkAaT2UgFAwh6ZZOX8VvmXzbew/s640/DSC06754.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Pemandangan Kota di Bagian Sebelah Selatan. Aslinya lebih Sedap Guys!</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Pagi itu kami tidak mengelilingi seluruh wilayah Klangon karena keterbatasan waktu kunjungan kami. Kami kabur di hari kerja, kebetulan dua di antara kami mendapat pengganti libur. Jadi kami hanya berputar-putar di sekitar tempat foto-foto. Fasilitas di wisata ini sudah lengkap meliputi petunjuk jalur wisata, toilet, mushola, tempat parkir yang luas, jalur tracking, jalur tril, jalur downhill, dan warung/kantin apabila ingin ngopi atau nongkrong. Dari bukit ini, kita juga bisa menyaksikan pemandangan kota di sisi sebelah selatan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Bagaimana? Berminat?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ayo liburan kawan ! <i>Happy Holiday!</i></span></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUKRVe5niUbaotoD4V7IqJXiKHK9Xe01t4o5HfAMYsOJ8fiBS8AxM2MyN9rlP1dtrJPky71DQQQZqCyex3YAdtTYpcu67wHoL9bSTCnwNDaOkj1Wt8LL0QWOhOqLjlLFP9KBolMNNXoxY/s1600/DSC06801.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="981" data-original-width="1461" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUKRVe5niUbaotoD4V7IqJXiKHK9Xe01t4o5HfAMYsOJ8fiBS8AxM2MyN9rlP1dtrJPky71DQQQZqCyex3YAdtTYpcu67wHoL9bSTCnwNDaOkj1Wt8LL0QWOhOqLjlLFP9KBolMNNXoxY/s640/DSC06801.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Jepretan di Spot Pertama, Pendekar 1, Ana</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR4feAsRno642ykzGIcUhGha89u-9j4Td-blU_aKnCL0RwvTBNXK3aEbWeqQQIR6ZhE4ZfCSNzDPpeyw1_jSCMQCvVjpz0pm_v4J6tYjqGyGZ81sB_T8Qgg8Cmtcj5wrRybpdhNW_AcSI/s1600/DSC06824.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="981" data-original-width="1473" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR4feAsRno642ykzGIcUhGha89u-9j4Td-blU_aKnCL0RwvTBNXK3aEbWeqQQIR6ZhE4ZfCSNzDPpeyw1_jSCMQCvVjpz0pm_v4J6tYjqGyGZ81sB_T8Qgg8Cmtcj5wrRybpdhNW_AcSI/s640/DSC06824.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Jepretan di Spot Kedua, Pendekar 2, Tiwi</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgnvJKgaaeQPPl5-QX-acOQD7cE6zTLuugQikohRYl_iYbbOWv8roPom_NntrmVzBM_eO3X3WBTENDeNBdxSon8_HbTo8vwLp1XYqI6dkMPb_IAJWzPvKdu0pFpsZPHmcGI1pSA36WbgU/s1600/DSC06848.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="981" data-original-width="1473" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgnvJKgaaeQPPl5-QX-acOQD7cE6zTLuugQikohRYl_iYbbOWv8roPom_NntrmVzBM_eO3X3WBTENDeNBdxSon8_HbTo8vwLp1XYqI6dkMPb_IAJWzPvKdu0pFpsZPHmcGI1pSA36WbgU/s640/DSC06848.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Jepretan di Spot Ketiga, Pendekar 3, Ayu</span></td></tr>
</tbody></table>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-86164513560239973112017-08-30T11:27:00.000+07:002017-10-08T11:28:27.942+07:00Pantai Sanglen; Sejenak Membuang Penat dan Meninggalkan Jejak<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSiardj4Rfv0u3SZxSMjI1VH5nEB2cxJdnDdDjeAzO2PS4EaO0kFyYuNa4rXRZnqIJwMG9Kr5m2DjoWDwkhMfaPX0kYKgun6GNSghluBZEmZjVk0Nh_hfhfLfzQaTYwmUGYVWM2h6Rdo4/s1600/DSC06429.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1080" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSiardj4Rfv0u3SZxSMjI1VH5nEB2cxJdnDdDjeAzO2PS4EaO0kFyYuNa4rXRZnqIJwMG9Kr5m2DjoWDwkhMfaPX0kYKgun6GNSghluBZEmZjVk0Nh_hfhfLfzQaTYwmUGYVWM2h6Rdo4/s640/DSC06429.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pantai Sanglen Gunungkidul</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>"Kita tidak akan bahagia kalau kita tidak bersahabat dengan keadaan. Dan tidak ada salahnya jika akhirnya keadaan ini memaksa kita untuk bahagia."</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>AI_27-28 Agustus 2017</b></span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Baru sebulan yang lalu saya pergi camping ke Dieng, namun rindu itu seolah bermunculan seperti film yang terus berputar. Rindu kapan pergi jalan, rindu piknik, rindu liburan, rindu camping, dan barisan merindu lainnya yang tak kujung berakhir. Budget yang minim pun tidak menghalangi rasa rindu itu. *tepok jidat</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Minggu sore, lagi-lagi malam minggu saya bergeser satu hari, bukan malam minggu tapi minggu malam. Saya bersama genk libur hari Senin memutuskan (dengan dadakan dan sedikit dipaksakan karena kesibukan teman-teman) untuk camping lagi. Kali ini bukan di gunung, namun tujuan kami pindah ke pantai. Pantai yang kami pilih adalah pantai Sanglen.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pantai Sanglen berlokasi di desa <span style="background-color: white; color: #222222;">Kemadang, Tanjungsari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Secara geografis, lokasi pantai bersebelahan dengan Pantai Watukodok. Untuk masuk ke wilayah pantai ini kita masuk ke jalur utama Pantai Kodok, nah pantai ini lokasinya sebelum pantai tersebut. Ada petunjuk yang mengarahkan kita masuk ke Pantai Sanglen. Waktu saya ke sana untuk camping, saya tidak terlalu jelas untuk melihat tanda ini karena gelapnya malam. Kami tiba di pantai sekitar pukul 22.00 WIB. Menelusuri jalan Gunung Kidul di malam hari itu sensasinya jauh berbeda. Gelap-gelap, serem gimana gitu. Bikin ngeri juga jika teringat jalan yang berkelok-kelok dan naik turun. Teman saya (TW) sampai kolep di jalan dan saat kami berhenti untuk rehat sejenak ternyata kami malah berhenti di depan makam. Kami langsung ngacir begitu saja tanpa noleh ke belakang lagi. Hiiii</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Setibanya kami di pantai, kami langsung memakirkan kendaraan kami dan menelusuri jalan yang lagi-lagi ektrim. Kami menuruni tangga dengan susah payah karena bawaan kami yang cukup banyak. Sampainya di bawah kami tertawa pias. Kenapa juga milih lewat jurang turunnya jika di samping kami justru ada jalan yang bagus dengan parkiran yang lebih luas? Inilah kelemahan jika harus jalan malam-malam. Jarak padang terbatas dan informasi tidak terlalu terlihat jelas. Karena kekonyolan awal ini akhirnya kami survei dulu muter-muter sekitaran lokasi sebelum memutuskan untuk mendirikan tenda. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Selesai mendirikan tenda, kami terbagi dalam dua tim. Tim masak dan tim fotografi. Kebetulan malam itu cerah, bintang beterbaran di langit malam. Milkyway terlihat begitu indah. Duh sudah nggak betah buat foto-foto. Akhirnya kami menyaksikan bintang sambil ngeteh, nyoklat, dan menikmati ketela goreng yang sudah selesai di goreng oleh tim masak. Tim masak pun tidak ketinggalan ceritanya, sempet kebakaran karena gas kami terlau besar dan tersambar angin pantai, yang jadi korban adalah teplon baru saya, hiks T.T. Setelah itu, kami bergantian untuk berfoto dan mengulangi rutinitas tersebut karena mendapatkan foto yang kece itu susah. Kami harus berubah menjadi patung lebih dari 30 detik untuk mendapatkan foto terbaik.</span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyNPTwVPvtKdn36OX9LCnTipJwFtE6wIimUER024342k0oO3fSAZeSm7m5zXe6Ydfi-VJ2FdJ3BeqIp6HnWyFAVKSDv8L8nZ2Yj3XVuicTzy3x8L4rcc0eVLWzctlOIMr9-JXYcauhghw/s1600/DSC06288.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1080" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyNPTwVPvtKdn36OX9LCnTipJwFtE6wIimUER024342k0oO3fSAZeSm7m5zXe6Ydfi-VJ2FdJ3BeqIp6HnWyFAVKSDv8L8nZ2Yj3XVuicTzy3x8L4rcc0eVLWzctlOIMr9-JXYcauhghw/s640/DSC06288.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Milky Way in frame. Cantik sekali kan?</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pukul 01.00 kami sudah siap untuk tidur. Kami masuk ke tenda dan tak lama kemudian satu persatu semuanya sudah masuk ke alam masing-masing. Saya masih sedikit tersadar ketika tiba-tiba ada suara yang memanggil nama saya. Saya melihat jam, ini jam 02.00 dan siapa juga yang manggil-manggil nama saya. Akhirnya saya keluar dari tenda dan menemukan sosok yang sudah tidak asing. Temen saya (Mba Gal) yang tadi niatnya menyusul saya itu sampai di pantai setelah menyasar di Pantai Watukodok dan salah tenda di beberapa kelompok. Saya nggak menyangka dia nekat nyusul karena menurut kabar yang saya terima, dia baru selesai acara pukul 22.00. Saya sudah menyarankan kalau kepepetnya nggak bisa nyusul tak mengapa. Tapi akhirnya sampai juga dia di pantai. Luar biasa!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pagi harinya, kami berniat untuk bangun pagi dan menikmati suasana pantai di pagi hari. Tapi apalah daya mata ini serasa terpenjara dalam balutan sleeping bag yang begitu nyaman. Kami memilih tidur sampai siang, kebetulan pantai juga surut sehingga bibir pantai berubah menjadi dataran koral. Sebangunnya saya, saya langsung mengambil kompor dan air. Saya kalau pagi, kalau belum ngeteh atau ngopi rasanya ngambang. Jadi saya langsung memasak air yang ternyata tidak mudah. Anginnya terlalu besar dan kompor kami padam berkali-kali. Kami akhirnya memilih tempat yang banyak penghalang anginnya untuk memasak air dan juga membuat sarapan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Selesai sarapan, kami melanjutkan untuk berfoto-foto. Entah kenapa teman-teman saya pada lemes sehingga yang niat awalnya mau nyelem di pantai jadi batal. Kami akhirnya melanjutkan untuk berfoto dan kemudian packing peralatan yang ternyata tidak mudah juga. Susah sekali untuk melipat tenda. saya sampai gulung-gulung di atasnya dan tetep aja tidak berhasil. Akhirnya tenda cuma asal di lipat dan nanti dibongkar di rumah, kami menyerah!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Perjalanan pulang kami juga harus berhenti dua kali. Pertama, karena teman saya (Ayu) ikutan kolep dan untuk makan siang. Sepertinya mencari sesuatu yang panas dan berkuah adalah tradisi kalau berpergian. Kami memutuskan untuk membeli bakso dan mie di jalan wonosari dan setelah menghabiskan satu mangkok mie, teman-teman saya kembali ada suaranya. Loh, tenyata mereka lapar toh! Ckckck </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Yah perjalanan selalu memiliki cerita, berapa besar porsi sedih atau bahagia itu tergantung dari mana kita merasakannya. Kalau bagi saya, perjalanan selalu menyenangkan. Bukan sesuatu yang monoton dan selalu ada cerita unik di dalamnya. Selalu semangat untuk jalan-jalan kawan! Buat harimu dan pekerjaanmu menyenangkan dengan liburan!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Happy Holiday!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">P.S. People in frame</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Aiana, Angga, TW, Ayu, Baron, </span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Mb Gal dan Kawan</span></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="529" data-original-width="815" height="415" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5RzM3xIaWolMidXxX_mZ9dRCf9_ZSGl9hIGxpGcGxNJ0p0hJOLTBYpTiI_xwR66XQv-A1x9jxCMoEWLE-fZx145-91ICwByYxXImmzOguSCKAFYP7cIVLtkB0KW92x-X2c8rQP1DnQmE/s640/DSC06339.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sudah mulai panas sekali di sekitaran Pantai</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcsQS_uH8rzSq26bdppaVBfItsmeOt6hgGmx_tDXy1givgTXK5eeETN9vSR2msC2EroqFDupz7AgluWxMHseL3Ldu05loM9Rv1om3NFjhZ9JjwqnxopO5xbK9BqNFCfMZeDMniN_gA0Ew/s1600/DSC06408.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></a></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfFhnynUuXpHNtRCyNpP6Y5ulSLPgIhJlxfPymB_x_QXXxn4MCMLrWdvAObOO59MSOJpfXeshGqQSluRBXVtldkW6YWh1lNvfs1dmSbOVqoXl-wPRTjl8hwVET2RTZtk2NOiGGQJ8KBhk/s1600/DSC06354.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1200" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfFhnynUuXpHNtRCyNpP6Y5ulSLPgIhJlxfPymB_x_QXXxn4MCMLrWdvAObOO59MSOJpfXeshGqQSluRBXVtldkW6YWh1lNvfs1dmSbOVqoXl-wPRTjl8hwVET2RTZtk2NOiGGQJ8KBhk/s640/DSC06354.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Keep Smile, walau panas dan lemas kalau sudah lihat kamera harus selalu on!</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcsQS_uH8rzSq26bdppaVBfItsmeOt6hgGmx_tDXy1givgTXK5eeETN9vSR2msC2EroqFDupz7AgluWxMHseL3Ldu05loM9Rv1om3NFjhZ9JjwqnxopO5xbK9BqNFCfMZeDMniN_gA0Ew/s1600/DSC06408.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1080" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcsQS_uH8rzSq26bdppaVBfItsmeOt6hgGmx_tDXy1givgTXK5eeETN9vSR2msC2EroqFDupz7AgluWxMHseL3Ldu05loM9Rv1om3NFjhZ9JjwqnxopO5xbK9BqNFCfMZeDMniN_gA0Ew/s640/DSC06408.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The beautiful scene wih you and me. Hehe </td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8w1efpbfosFsXCRNYOss5-EkMzlX0wXdMVTl0iINEoKiZUhw9ygAhdE5kX-gyPJZPQp-paWf86Sw3nDKB4HGO9hCMyBsXf7Z8ko_Vdg8LGev1QLzaGgnCIbBmtkUzm0HYErkLz9hokE0/s1600/DSC06365.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1080" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8w1efpbfosFsXCRNYOss5-EkMzlX0wXdMVTl0iINEoKiZUhw9ygAhdE5kX-gyPJZPQp-paWf86Sw3nDKB4HGO9hCMyBsXf7Z8ko_Vdg8LGev1QLzaGgnCIbBmtkUzm0HYErkLz9hokE0/s640/DSC06365.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Stay healty and happy to more exploration</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaDpeVOYmRz-9zEcavixYV_fwcjZeIxTDZdNL3oZzg9Gk6VLxfjFUNHy-BgV1usz3xTQncHXx8Toe7h3bSYoRYOptuk82HrmewKRzJ4Xx0Q2PACAUzet2Cpzt-UiFM5K0p9r83ox30Vyk/s1600/DSC06317.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1076" data-original-width="717" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaDpeVOYmRz-9zEcavixYV_fwcjZeIxTDZdNL3oZzg9Gk6VLxfjFUNHy-BgV1usz3xTQncHXx8Toe7h3bSYoRYOptuk82HrmewKRzJ4Xx0Q2PACAUzet2Cpzt-UiFM5K0p9r83ox30Vyk/s640/DSC06317.JPG" width="426" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">And every moment with you was very dazzling. Thank you!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8w1efpbfosFsXCRNYOss5-EkMzlX0wXdMVTl0iINEoKiZUhw9ygAhdE5kX-gyPJZPQp-paWf86Sw3nDKB4HGO9hCMyBsXf7Z8ko_Vdg8LGev1QLzaGgnCIbBmtkUzm0HYErkLz9hokE0/s1600/DSC06365.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8w1efpbfosFsXCRNYOss5-EkMzlX0wXdMVTl0iINEoKiZUhw9ygAhdE5kX-gyPJZPQp-paWf86Sw3nDKB4HGO9hCMyBsXf7Z8ko_Vdg8LGev1QLzaGgnCIbBmtkUzm0HYErkLz9hokE0/s1600/DSC06365.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaDpeVOYmRz-9zEcavixYV_fwcjZeIxTDZdNL3oZzg9Gk6VLxfjFUNHy-BgV1usz3xTQncHXx8Toe7h3bSYoRYOptuk82HrmewKRzJ4Xx0Q2PACAUzet2Cpzt-UiFM5K0p9r83ox30Vyk/s1600/DSC06317.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-22717062926748883442017-07-21T12:08:00.000+07:002017-07-21T12:08:29.781+07:00Baron Techno Park; Liburan Mahal<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjSDVxi2JsF6gkWfNlijVfr9zlRmhAC42fkPfCW5T7AT31NsdRzaK9WVMw0Ar9niXgsUMpQ02ciM6kn3FLebWxnsFzNUsv-hfwYxda_AutMlCZTJ_e0G3LjoIqrpq2sShX-NT2fc9pHSg/s1600/20170717_172659.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjSDVxi2JsF6gkWfNlijVfr9zlRmhAC42fkPfCW5T7AT31NsdRzaK9WVMw0Ar9niXgsUMpQ02ciM6kn3FLebWxnsFzNUsv-hfwYxda_AutMlCZTJ_e0G3LjoIqrpq2sShX-NT2fc9pHSg/s640/20170717_172659.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sunset dari Atas Jam Matahari</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"></span></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><b>Let everything go, cuz from the start it they do not belong
to you</b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>AI 17072017</b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Uwaaaaaa, saya mau curhat!</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Seperti biasa Senin saya kembali datang, itu berarti
liburan! Yee, bahagianya saya jika liburan saya jatuh pada hari Senin dan teman
kencan saya juga senasip sama saya. Jadi walau sepi dan yang lain mulai
beraktivitas, kami bisa tetap liburan. Hehehe.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Senin ini saya pergi berkunjung ke Baron Technopark yang ada
di Gunung Kidul. Tepatnya berlokasi di <span style="background-color: white; color: #222222;">Kanigoro, Sapto Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. </span>Paling gampangnya, sebelum Pantai
Baron kita tetap lurus aja ke arah kanan, nanti ada petunjuk arah belok ke kiri
yang langsung ke lokasi. Ini kali kedua niat saya ke sini. Dulu pernah niatan
ke sini tapi saya belokan ke mercusuar yang ada di sebelah Pantai Baron juga. Jalan
lainnya (ini jalan yang saya tempuh) adalah lewat Playen. Searah ketika kita
akan ke Air Terjun Srigetuk, lurus saja menuju arah ke Pantai Ngobaran dan
setelahnya mengikuti petunjuk arah ke Pantai baron. Intinya, lokasi ini mudah
di jangkau karena informasi dan letak geografisnya yang mudah dicari. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Saya berangkat dari rumah jam dua siang. Butuh waktu dua jam
sebelum kami sampai di Baron Technopark ini. Perjalanan kami cukup ngebut
mengingat beberapa kali kami harus berhenti di pinggir jalan. Penyakit
perjalanan saya kumat yaitu ngantuk di jalan. Terlebih lagi jam tidur siang
sehingga seringlah kami berhenti untuk mengistirahatkan saya. Jam empat lebih
barulah kami sampai setelah bermotoGP di jalan luas, halus nan sepi yang
membentang di sepanjang jalur selatan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyZCSAvkHQidYYcWRzzvTj3db-zCuOEYwY0R-MEeAMNXeD8O_XTV-TxhIK6BqSlakxkspodWJ1xDLWiHFQyw-tQhOpcgGCPpWmMGxUxObpb_yIIWchjWZsUXcThaObYP9dQXVSpu7Ues8/s1600/20170717_170303.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyZCSAvkHQidYYcWRzzvTj3db-zCuOEYwY0R-MEeAMNXeD8O_XTV-TxhIK6BqSlakxkspodWJ1xDLWiHFQyw-tQhOpcgGCPpWmMGxUxObpb_yIIWchjWZsUXcThaObYP9dQXVSpu7Ues8/s400/20170717_170303.jpg" width="300" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Jam Matahari di Baron Technopark</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Baron Technopark adalah suatu kawasan wisata edukasi dan pengembangan energi baru terbaharukan. Tidak hanya bisa menikmati keindahan alam pantai Gunungkidul, di sini wisatawan juga bisa melihat berbagai pengambangan energi yang dapat diperbaharu. Di sini kita bisa melihat dua turbin pembangkit tenaga listri tenaga angin. Selain itu ada juga pembangkit listrik tenaga surya dan juga pembangkit listrik tenaga gelombang. Panel-panel surya tertanam luas di areal Baron Technopark ini dengan jumlah yang cukup banyak. Tidak hanya itu di sini juga ditanam tanaman energi(saya nggak tahu nama tanamannya ya), kebun buah naga dan beberapa bangunan yang berfungsi sebagai ruang kontrol dan juga unit pengelohan energi biofuel. Saya tidak banyak memperhatikan yang lain mengingat saya ke sana sudah sore. Kawasan ini terbuka umum mulai dari jam 06.00 sampai dengan 18.00. Sebagai bonus jika berkunjung ke sini adalah keberadaan jam matahari. Jam matahari ini menjadi salah satu tempat top selfie yang banyak dicari pengunjung termasuk saya. Saya penasaran ingin melihat jam matahari secara langsung dan di Baron Technopark ini angkanya terbalik. Jadi angkanya tidak searah jarum jam namun berlawanan dengan arah jarum jam. Jelaskan ya, kalau pagi matahari muncul dari timur sehingga bayangan di bagian baratnya sehingga terbaik arahnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sampai di sini yang saya lakukan pertama kali adalah
berbaring di atas cor-coran semen disebelah jam matahari. Jujur, karena mata
saya masih lengket, punggung pegal karena perjalanan, anginnya cukup kencang
dan cuaca sore itu cukup mendung saya akhirnya memilih untuk tiduran. Toh,
sunset masih satu-satusetengah jam lagi. Kami merebahkan badan kami sebentar
sambil menikmati jalinan awan tipis di langit-langit. Wah sempurna lagi kalau
ditambah ost kali ya. Pikir saya. Hehehe.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Akhirnya setelah badan kami sudah cukup menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar yang sedikit tidak bersahabat kami mulai mengumpulkan
niat untuk berfoto-foto. Bekal fotografi kami cukup lengkap, dan mulailah kami
narsis sana dan sini sampai akhirnya DUAKKK...</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">OH GOD!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Saya berteriak dan mengampiri kamera kami yang kini sedang
tengkurap tidak berdaya. Saya meraihnya dan menatapnya penuh duka. Oh pacarku
satu ini kenapa harus begini. Awalnya kami sempat berfikir resiko dan juga
kemungkina terburuk saat memakai tripod. Angin sore ini begirtu kencang dan
kami sudah memprediksi angin ini cukup kuat untuk menjungkirbalik kan tripod
kami dan ternyataaaa.... benar. Pinkik saya kali ini memakan korban. Bodynya
baik-baik saja tapi lensa mirrorless 16-55mm kami menjadi saksinya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Senja sore itu sangat indah. Harapan kami yang tadinya
sempat pupus saat mendung mengantung di langit terhapuskan. Tapi sebagai
gantinya, mendung di hati kami yang mengantung dengan tidak pasti. Kami
menikmati senja sore itu dengan perasaan 50;50 antara senang dan juga susah
mengingat nasip lensa kamera kami. Ya Allah... senja sore itu sangat indah. Seindah
kenangan yang sangat berkesan ini. Kami akhirnya memutuskan langsung mengopnam
lensa ini dan berangkatlah kami ke Bantul. Kami memacu kendaraan kami melalui
jalur selatan, mengarah ke Parangtritis barulah menuju utara. Yah, perjalan
140km yang sangat berharga.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ya, semua perjalanan ada harganya. Baik murah ataupun mahal
sama saja. Semuanya berkesan dan tidak membuat kita urung untuk melakukannya
lagi dan lain kali. Kami hanya tersenyum saja saat mengingat kejadian ini
sambil berdoa agar yang sakit tidak parah dan bisa kembali normal. Amin. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Oke, semangat selalu buat liburan dan...</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Always happy holiday! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimkTplEaALNDZWG6bCCRcy3zJ20TQjQCUQcRr19ccZIx12z-WCr-IdH-jVvxUDpolmou2ED3mPVI5M52_Z8ZvUp4iCdGaOhsgFZSyg3tp3SXobv-s5ZKxmvG_V4h6FMyBa4d4gjIffEd8/s1600/DSC06034.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimkTplEaALNDZWG6bCCRcy3zJ20TQjQCUQcRr19ccZIx12z-WCr-IdH-jVvxUDpolmou2ED3mPVI5M52_Z8ZvUp4iCdGaOhsgFZSyg3tp3SXobv-s5ZKxmvG_V4h6FMyBa4d4gjIffEd8/s640/DSC06034.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ini Foto Terakhir sebelum Tragedi Kamera</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL_bRXchJRq6JcLO0iORYyQvW9epyW1Bt2ibbT16XFlc-4cqYi1W9rwImXgm6er1mpFYAtRqOgJM9RUtPNMpfmSwPk7wAvsh18tVzYe6IQsYLAyU5S7nfvs05QxyaDx4huhv4pMZNEiTY/s640/DSC06017.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jangan Kapok Piknik!!</td></tr>
</tbody></table>
</div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-6662499063689623742017-07-13T12:02:00.000+07:002017-07-13T12:07:08.581+07:00Hi Dieng Season 4! Perjalanan Baperan!<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1pYpUoJk5DY_ttHzitV2UcNsaFdWz-wJfqeO9iar8JrxEQK1P8XOBlc5EA8DcoP_vaLKhZ9uleLr3tEz1ru7AbX4XOEeovH9m3GC929iRbgw1x9B4Rgb-hTC1xh1TP4QRQLJHToBT8pc/s1600/IMG_20170704_224358_662.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1pYpUoJk5DY_ttHzitV2UcNsaFdWz-wJfqeO9iar8JrxEQK1P8XOBlc5EA8DcoP_vaLKhZ9uleLr3tEz1ru7AbX4XOEeovH9m3GC929iRbgw1x9B4Rgb-hTC1xh1TP4QRQLJHToBT8pc/s640/IMG_20170704_224358_662.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>Sunrise </i>Sikunir</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><b>“Semua yang ada di dunia ini tidak ada yang tidak berubah, </b></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><b>kecuali kenangan dan masa lalu”</b></b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><u>AI_02-03 Juli 2017</u></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Widiihhhh, setelah <i>vacum </i>dan menghilang entah berapa
lamanya. Saya langsung bikin <i>quote</i> galau. Sok-sokan terbawa kisah cerita di
masa lalu ni yee. Tapi bener, perjalanan kali ini adalah perjalanan penuh dengan
rasa baper (bawa perasaan).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Hi Dieng Season 4 ini adalah perjalanan ke Dieng yang ke empat
kawan. Negeri yang penuh rahmat ini memang tidak bosan-bosannya untuk “minta”
dikunjungi. Bikin kangen. Perjalanan kali ini juga yang paling tidak mudah.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Setelah bekerja keras mencari <i>partner </i>yang
terus saja maju mundur kayak undur-undur (karena banyak keperluan di luar kuasa
saya) kami akhirnya lengkap dengan formasi tujuh orang. Ehhh, tujuan dan waktu
berangkat tinggal di depan mata, ada lagi tantangannya yaitu kejadian alam yang
sangat akrab dengan kehidupan saya di tepian gunung. Kawah Sileri mengalami letusan
<i>freatik </i>pada tanggal 2 Juli 2017 jam 12.00 WIB. Hello, nanti malam jam 20.00
kami berangkat ke sana, dan di tanggal yang sama sore itu juga kami mendengar
kabar adanya letusan ini. Duh, firasat saya jadi tidak enak, dan benar saja.
Semua teman yang sebelumnya sempat saya hubungi untuk saya ajak ke Dieng
memberi saya berita yang sudah saya tahu dengan jelas. Tentu saja mereka
khawatir, namun yang saya khawatirkan adalah restu dari orang tua saya dan
teman-teman saya yang sudah membulatkan tekad untuk ke Dieng. Akhirnya dengan
berbagai pengertian, ijin keluar kami bertujuh disetujui dan berangkatlah kami
ke Dieng dengan penuh ridho dan restu. </span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Oke sebagai catatan saja, pertama, di Dieng banyak kawah
aktif ya teman-teman. Baik Sileri, Sinila, Candradimuka, maupun Sikidang
sekalipun bisa meletus kapan saja. Hanya yang membedakannya adalah besarnya
letusan dan jenis letusan. Tidak semua yang bisa dilihat dengan mata berbahaya
dan tidak semua yang tidak bisa dilihat itu berarti aman. Ingat peristiwa di
Dieng tahun 1979? Waktu itu kawah Sinila meletus dan mengeluarkan gas beracun
yang notabene tidak berwarna dan tidak berbau. Peristiwa itu menyebabkan 149
orang tewas di tempat saat sedang berusaha mengungsi. Kedua, mitigasi bencana
yang harus diperhatikan. Saya sudah bolak-balik ke Dieng (ini bukan berarti
sombong lo ya), dan jelas sekali di setiap wilayah wisata ada tanda-tanda dan
peringatan yang harus kita patuhi. Ada banyak papan informasi di sana terkait
dengan jarak aman kunjungan di kawah, pagar pembatas, waspada gas beracun, dan
rambu-rambu arah evakuasi. Jika teman-teman mematuhi rambu-rambu ini maka
insyaallah, aman. Bencana itu teman kita sehari-hari kawan. Mereka bukan
penghalang kita untuk beraktivitas namun harus kita kenali sehingga kita bisa
bersahabat dengannya. Oke sampai di sini ngoceh saya!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kami berangkat malam itu juga dan sampai di Dieng pukul
00.00. Dini hari kawan. Tujuan pertama sekaligus <i>basecamp </i>kami adalah di
Sikunir. Kami berencana mengawali hari itu dengan <i>surise </i>di sana. Saat pintu
mobil kami buka langsung saja dinginnya dataran tinggi Dieng langsung
bernostalgia dengan saya. Owh... romantis sekali jika mengingat saat pertama
kalinya saya ke sini bulan Desember 2010. Waktu itu saya kuliah lapangan di
Dieng selama kurang lebih empat hari. Selain dinginnya yang menggigit kulit
kenangan lainnya adalah saya betah tidak mandi selama saya tinggal di sini. Hahaha
maafkan saya ya <i>guys</i>. Lanjut, kami langsung saja mengeluarkan berbagai
peralatan camping yang sudah kami siapkan dan mendirikan tenda secepatnya. Kami
mulai bebenah tempat kami akan tidur sambil memasak air untuk membuat cokelat
panas. Dini hari itu menjadi obrolan singkat yang hangat di tengah dingin yang
selalu saya rindukan. Tak lama setelah itu kami memutuskan untuk istirahat
sebelum pendakian besok pagi. Kami berlima (cewek semua) tidur di tenda dan dua
jagoan kami tidur di mobil. Akhirnya malam itu walau menggigil kedinginan saya
masih bisa tidur sambil bergulat dengan teman saya biar hangat.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhETr5QktxrnxeZxuWrsqKxyaHJXqwbTfz5X6CRnM2MHzbbPFTU3rRUQ3WQbbavJ18pvsYXZiTcZQEKVH2m4HrZ24kcHZInmFd-x_hveKgE8D7V-gTEfdVsFLSIm0YjVr-qlRjDf0zpmJo/s1600/DSC05683.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1070" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhETr5QktxrnxeZxuWrsqKxyaHJXqwbTfz5X6CRnM2MHzbbPFTU3rRUQ3WQbbavJ18pvsYXZiTcZQEKVH2m4HrZ24kcHZInmFd-x_hveKgE8D7V-gTEfdVsFLSIm0YjVr-qlRjDf0zpmJo/s640/DSC05683.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sampai Puncak,<i> Blacklight mode on</i></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Adzan subuh membangunkan kami. Suara pagi itu seperti halnya
pasar. Banyak sekali suara yang kami dengar namun tidak begitu jelas. Tenda di
samping kanan kiri kami sudah kosong dan beberapa sudah berjalan naik ke atas
puncak. Setelah sholat subuh saya sepenuhnya terbangun. Bagaimana tidak, muka
dan tubuh saya tertampar saat mengambil air wudhu. Dingin sekali! Persiapan
kami lengkap dan kami memutuskan untuk melakukan pendakian mini ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Wiiih saya kembali baperan! Kali ini saya
terbengong-bengong. Dulu jalan yang saya lalui adalah jalan yang digunakan oleh
petani naik turun membawa hasil bumi, sekarang adalah jalan selebar kurang
lebih 3 meter yang bisa di lalui mobil. Dulu yang kanan kirinya berhiaskan
tanaman dan sayuran khas Dieng sekarang berganti warung dan tempat
beristirahat. Dulu yang puncaknya penuh dengan pepohonan dan ilalang sekarang
penuh dengan orang! Eh salah maksud saya lapang sehingga banyak orang yang
berlalu lalang. Bahkan di puncak tertinggi ada toiletnya teman. Sungguh luar
biasa. Saya ternganga melihatnya. Mata saya bahkan merem melek saat berusaha
mempercayai apa yang saya lihat. Dunia begitu cepat sekali berubah. Atau saya
yang kudet? Entahlah. Formasi kami yang bertujuh sudah berpencaran. Hanya empat
dari kami yang sampai puncak. Jagoan saya yang satu sudah turun duluan karena
urusan <i>urgent</i>. Dua adik saya sudah senewen dan memutuskan untuk turun juga. Tiga
temen saya sudah muncak dan tinggallah saya yang melancong sendirian. Jalannya yang jelas pun masih membuat saya ke sasar teman. Salah puncak, emang nasib saya kali
ya nyasaran! Namun saya berhasil menemukan ketiga teman saya yang sudah muncak.
Komentar saya untuk <i>sunrise</i> Sikunir adalah luar biasa. Nggak nyesel deh walau
naiknya cukup ngos-ngosan dan membuat mabuk gunung saya kumat. <i>Amazing</i>,<i> daebak,</i>
dan <i>thumb up</i>!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Setelah pendakian Sikunir ini selesai, kami kembali ke
<i>basecamp </i>dan membuat sarapan sebelum kembali berwisata. Dengan kompor dan bekal
seadanya, kami menganjal perut kami sebelum pergi ke destinasi selanjutnya
sambil memandangi telaga Cebong di depan kami mendirikan tenda. Batu ratapan
angin!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Batu ratapan angin, ini tujuan yang baru pertama kali saya
datangi. Dulu tidak ada. Kenapa di sebut sebagai batu ratapan angin? Ini karena
di bukit tempat kita bisa memandangi Telaga warna dan Telaga Pengilon ini
berdiri bongkahan batu besar yang menjulang secara vertikal, dari celah-celah
batu ini, jika tertiup oleh angin, terdapat suara-suara unik di sekitarnya. Nah
pemandangan dari sini juga luar biasa sebanding dengan perjuangannya. Lokasinya
tidak jauh dari Dieng Plateau Theater teman. Jejer malah! Nah dari puncak sini
kita bisa mengambil banyak foto yang sangat indah dan juga wahana-wahana
yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa kita nikmati seperti halnya
jembatan merah putih, tempat selfie, sampai <i>flying fox</i>. Kami menghabiskan
waktu kami di sini dengan berfoto-foto. Jujur ini tempat kami paling banyak
berfoto karena pemandangannya. Di Sikunir, seindah apapun pemandangnnya, foto
kami tetap aja <i>blacklight</i> karena membelakangi cahaya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Destinasi kami selanjutnya adalah Telaga Warna dan Telaga
Pengilon. Kami mampir dan kembali berfoto-foto di sana. Tidak ada yang berubah.
Masih saja sama seperti saya ke sini terakhir kali (Tahun 2012) hanya saja yang
bertambah adalah wahana dan pedagangnya yang tambah. Kami tidak lama di sini
karena sudah siang dan kami juga sudah mulai lelah mengingat tadi pagi
bangunnya kepagian dan juga melakukan pendakian. Kami memutuskan untuk makan
siang dan sampailah kami ditempat orang berjualan mie ayam (mie lagi! Setelah tadi
pagi sarapan mie). Judulnya kami menganjal perut, belum makan nasi sehingga
belum bisa dikatakan makan, namanya aja orang Indonesia ya. Hehe.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirtQEMpGfE1VyIlI4Wkd4bGmDpBsfddkSp90o-Lmrrzd9iQnX4cs9kj6mX10IGDnUMQ_hIfCFFAPEEepp3RED276gsoyr3jKHpIKMshIbe_xJKuEPzsQ0v32ub9E4FWez-_cUYPR2Kspk/s1600/DSC05798.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirtQEMpGfE1VyIlI4Wkd4bGmDpBsfddkSp90o-Lmrrzd9iQnX4cs9kj6mX10IGDnUMQ_hIfCFFAPEEepp3RED276gsoyr3jKHpIKMshIbe_xJKuEPzsQ0v32ub9E4FWez-_cUYPR2Kspk/s640/DSC05798.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Narsis saya ditempat yang sama, at Telaga Warna</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Setelah makan siang, bukannya kami tambah semangat. Kami malah
mulai lelah dan mengantuk. Kami mencapai puncak kelelahan namun teman-teman
saya tidak bilang dengan jujur. Akhirnya, saya sedikit dongkol saat
mengeluarkan uang banyak untuk membeli tiket namun justru ke empat pasukan
memilih tidur di dalam mobil. Hello, tau gitu tadi kami jalan aja ke sana. Sialan.
Saya akhirnya keluar dari mobil demi meredakan <i>mood</i> saya. Janganlah sampai <i>down</i>
di sini. Pasukan yang hanya tinggal tiga orang ini menghibur diri di kawah
Sikidang. Ingat menghibur diri ya bukan menceburkan diri! Saya kembali shyok
teman-teman. Wilayah di sekitaran kawah sekarang jadi tempat ajang selfie. Banyak
sekali spot untuk berfoto di sini. Bahkan ada yang jualan telur yang di rebus
di kawah! Duh, saya tepok jidat. Ya tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang wisata
ini menjadi mata pencaharian mereka namun keselamatan tetap nomor satu kan ya? Dan
sisi negatifnya, semua tempat selfie ini bayar, saya hanya tersenyum saja saat
ditawari untuk berfoto. Maaf ya pak, saya lelah dan menganut paham naturalisme.
Hehe. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVfcWxWBH19v_0BBKfRYnOBTQJS_qYA4TCarpPUKSYOBEmIzmYjxFJiIpXPluAkw4B-p98worQCEhAFPp2G9ygxiPEZNsRaFZiczOgaT5krsB_1doYJrdFhyphenhyphenzIzACbtQQue4aaQYHLqmU/s1600/IMG-20170713-WA0002.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="780" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVfcWxWBH19v_0BBKfRYnOBTQJS_qYA4TCarpPUKSYOBEmIzmYjxFJiIpXPluAkw4B-p98worQCEhAFPp2G9ygxiPEZNsRaFZiczOgaT5krsB_1doYJrdFhyphenhyphenzIzACbtQQue4aaQYHLqmU/s400/IMG-20170713-WA0002.jpg" width="300" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kawah Sikidang, banyak tulisannya! Top selfie!</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Di kawah Sikidang ini kami hanya berkeliling sambil saya
cerita apa yang saya peroleh waktu kuliah lapangan di sini. Teman saya juga
sudah sama lelahnya, bau belerang yang sama masih membuat saya cepat-cepat
ingin pergi, dan galeri kami sudah di rasa cukup sehingga kami memutuskan untuk
angkat kaki dari tanah hangat yang kami pijak. Duh hati saya deg-degan juga
kalau sewaktu-waktu tanah yang saya pijak ini berubah menjadi kawah. Selepas kami
ke toilet dan membersihkan diri kami kembali ke mobil dan memutuskan untuk
pulang. Jam menunjukkan pukul 13,30 dan kami memilih untuk pulang. Kami
menyia-nyiakan tiket kami ke Candi Arjuna, oh jangan ingatkan lagi! Tidaakkk!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sepanjang perjalanan pulang saya tewas. Lelah menghampiri
saya dan membuat saya tidak kuat menahan kantuk. Hanya dua jagoan sopir kami
dan temen saya yang terus ngoceh sepanjang perjalanan pulang. Dalam perjalanan wisata kami ini, kami iseng-iseng meliput. Kebetulan dua jagoan kami ini suka
sekali dengan fotografi dan videografi lalu didukung oleh teman saya pula yang
suka ngomong. Akhirnya mereka membuat liputan yang membuat orang bertanya-tanya
kami dari stasiun TV mana. Haha. Cukup unik mengingat <i>angel </i>dan juga <i>spot-spot
</i>yang sempat <i>missing</i>. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Nah kisah baperan ini selesai. Banyak sekali yang berubah
kan? Yang tidak adalah kenangan di benak saya. Saya ke sini juga dengan formasi
yang berubah namun tetap saja kenangan yang saya buat kali ini tetaplah luar
bisa. Dieng memang menawarkan keunikannya. Tidak hanya sebagai negeri di atas
awan, negeri di atas bara api, namun juga menampilkan dua sisi yang berbeda
dalam satu wadah yang sama. Di sini sumber panas bumi dan juga dinginnya pegunungan
berjalinan membentuk cuaca yang cenderung berbeda<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari wilayah Indonesia lainnya. Banyak sekali
cerita yang ingin dibagikan, banyak sejarah yang perlu diungkapkan, banyak
cerita alam yang ingin dibisikkan dan cerita lain yang harus diwariskan demi
kelangsungan tanah para dewa ini. Selamat mengeksplorasi Dieng, selamat berwisata
dan selalu patuhi aturan alam yang ada!</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>Happy Holiday!</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Tiket:</b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Masuk Dieng : @ Rp 10.000</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sikunir : @Rp 10.000</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Batu Ratapan Angin : @Rp 10.000</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Telaga Warna : @Rp 6000</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">SiKidang dan Candi Arjuna: @Rp 15.000</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>People in Frame</i> : Angga, Rendy, Ana, Ayu, Tiwi, Devi, Intan</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Foto Credit : Angga dan Rendy</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Selfie : Siapa aja boleh asal kita bahagia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>HEHEHE, SEE YOU AGAIN!! <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6PWIJiGQzJ_Hutm_QxpZGZGywaHiHJmh4j0o7Ir0cI3wq0y6vi8L46sQgP0Oo9R4EEMxSMfYYNs_ouhxLWFaP-Fa-ADruoxZ4_P5c3NdjIYF0sgcTngEYAqVYBpT_nceNEikuWnF3gSw/s1600/DSC05820.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1070" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6PWIJiGQzJ_Hutm_QxpZGZGywaHiHJmh4j0o7Ir0cI3wq0y6vi8L46sQgP0Oo9R4EEMxSMfYYNs_ouhxLWFaP-Fa-ADruoxZ4_P5c3NdjIYF0sgcTngEYAqVYBpT_nceNEikuWnF3gSw/s640/DSC05820.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pasukan di Telaga Warna</span></td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgThF8tcFMfNjwla7EUljME1rIOUl0UYhoQVLAiK4cIoh8OFUonHoRXSpZV88xAt8yyGnI1X4ZJI4P__qIAS2h7FIpENczv7TQnxirDf9sbTTwZ7-PeVMoF9UUQLKqCWutppLmYFyfR9Tc/s1600/DSC05773.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1070" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgThF8tcFMfNjwla7EUljME1rIOUl0UYhoQVLAiK4cIoh8OFUonHoRXSpZV88xAt8yyGnI1X4ZJI4P__qIAS2h7FIpENczv7TQnxirDf9sbTTwZ7-PeVMoF9UUQLKqCWutppLmYFyfR9Tc/s640/DSC05773.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pemandangan dari Batu Ratapan Angin, Keceeehhh!!!</span></td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaEruMYyaCFoOBC8aoZvmuSQBFS70Pv9aavWkzfZ-0Tea7Mz-UsHrFMgWNnOSsvMSz2GvK9aJWQxrqg-Blt9wUGOAIU3rKIMMk7M63JRHh2igryUdTYrXYd6HyWAYaivqjyba1NUN0Qsg/s1600/DSC05720.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1070" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaEruMYyaCFoOBC8aoZvmuSQBFS70Pv9aavWkzfZ-0Tea7Mz-UsHrFMgWNnOSsvMSz2GvK9aJWQxrqg-Blt9wUGOAIU3rKIMMk7M63JRHh2igryUdTYrXYd6HyWAYaivqjyba1NUN0Qsg/s640/DSC05720.JPG" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>Basecamp</i> Sikunir</span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-22931532490710344232017-06-08T12:30:00.002+07:002017-06-08T12:40:15.278+07:00Museum Mini Sisa Hartaku; Belajar Percaya Dengan Kenyataan<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">"Manusia sering sombong berdiri di atas bumi yang bukan milikinya,maka jangan salahkan bumi jika mereka berdiri diatas apa yang memang menjadi miliknya"</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- AI -</span></b></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8m6PACSh0u76x1OqJnLdh-4OAtJewo9Q1vxPaDIKu60Wd42759kzsdyvF7WA_ACzLlqpYtB5VXJMw5k4IHxQH7jid1tIkrDWSfGrv6OrZUBvXFUVN8hTuI1GA4-uxMS2G8yso4CdGSIk/s1600/IMG_8186.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="912" data-original-width="1368" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8m6PACSh0u76x1OqJnLdh-4OAtJewo9Q1vxPaDIKu60Wd42759kzsdyvF7WA_ACzLlqpYtB5VXJMw5k4IHxQH7jid1tIkrDWSfGrv6OrZUBvXFUVN8hTuI1GA4-uxMS2G8yso4CdGSIk/s640/IMG_8186.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Koleksi Museum Mini Sisa Hartaku</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Saya selalu menghela nafas panjang jika melewati jalur menuju museum ini. Ingatan saya kembali ke tahun sebelum letusan merapi tahun 2010. Saya sudah cukup besar waktu itu untuk meningat setiap detail wilayah yang kini rata. Tidak ada yang tersisa di sana kecuali kengerian akan hari-hari tanpa kehidupan itu. Hanya pengingat untuk membuat kita <i>eling lan waspada</i>.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Museum ini berada dibekas Dusun Petung, Kepuharjo,
Cangkirngan. Sebuah desa yang dulunya merupakan desa wisata itu kini
hanya tinggal nama. Saya menelusuri kembali jalan yang sama dengan pemandangan yang berbeda, mengingat dulu gumregah kehidupan yang ada di sana. Tapi jika melihatnya sekarang, hanya tinggal puing-puning yang penuh dengan cerita banyak orang. Museum Mini Sisa Hartaku (MMSH), museum ini adalah sebuah rumah milik Bapak Riyan, Om Riyan panggilan akrab saya mengingat saya kenal dengan kemenakannya yang hampir semumuran saya. Rumah ini adalah rumah beliau dan harta benda yang tersisa tersebut tak lain adalah bagian dari rumah beliau yang terkena semburan awan panas atau wedus gembel yang berasal dari letusan Merapi. Tidak banyak yang tersisa, namun hal itu cukup untuk mengingatkan bahwa apa saja yang ada di bumi ini bukan menjadi milik kita seutuhnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"> </span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwooV7xHRRrHqRC73ma2PHYLed8ZqMIi7SHQO2JyQL85csTbFGjdpazo3omlg3HxnUlMdmVYyDFXUDLzercYTd_7SO7pMw75A5m092lm8dACHUrVePFY_MSz3NvUrt89NpWkyLbNR7weE/s1600/IMG_8187.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="912" data-original-width="1368" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwooV7xHRRrHqRC73ma2PHYLed8ZqMIi7SHQO2JyQL85csTbFGjdpazo3omlg3HxnUlMdmVYyDFXUDLzercYTd_7SO7pMw75A5m092lm8dACHUrVePFY_MSz3NvUrt89NpWkyLbNR7weE/s400/IMG_8187.JPG" width="400" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Koleksi peralatan dapur milik Pak Riyan yang menjadi koleksi museum </span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sebenarnya berkunjung ke tempat-tempat di jalur <i>lava tour</i> bagi saya sendiri adalah jalur perenungan. Tempat ini dulunya sebagai area bermain saya, namun perubahannya begitu drastis karena bumi baru saja "tandang gawe" yang cukup besar. Membuat siapa saja berlari kocar-kacir, membuat hati berdesir ketika mengingat geramannya dan tentu saja meningat pedihnya kehilangan. Dulu, seolah hari-hari menyedihkan itu tidak akan pernah berakhir, namun kini jika kita mengingatnya kembali, semua itu hanya seperti mimpi buruk semata.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Akses ke museum ini bisa dikatakan terjangkau. Walau susah sekali menggunakan kendaraan pribadi, namun masih bisa dijangkau dengan kendaran roda dua. Lebih enaknya sih dengan menggunakan mobil dengan <i>double gardan</i> (4x4) atau dengan jasa <i>lava tour</i>. Bisanya sudah satu paket kunjungan ke museum ini.</span><br />
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNMKQ5NhoUGKB-tLXKbvrhxt3lxoIR1pAkCVp2skthodaz1IOo4bVHNz6PX8l4N1_Kn-zNQqis1UBOT7aaFTpR0WakNcQMrIiLdYSqGQvBb0zpZbky7K3nWYuAZLvQBVbJ0cwH1wlOY-A/s1600/IMG_8199.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="912" data-original-width="1368" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNMKQ5NhoUGKB-tLXKbvrhxt3lxoIR1pAkCVp2skthodaz1IOo4bVHNz6PX8l4N1_Kn-zNQqis1UBOT7aaFTpR0WakNcQMrIiLdYSqGQvBb0zpZbky7K3nWYuAZLvQBVbJ0cwH1wlOY-A/s640/IMG_8199.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Banyak sekali pesan-pesan yang ditulis direruntuhan dan puing rumah Museum Mini Sisa Hartaku </span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Bagai menagih janjinya, alam berkuasa akan semua yang ada diatasnya. Sudah selayaknya kita sebagai manusia yang hanya mampir ngombe ini untuk selalu menjaga apa yang titipan generasi berikutnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ah untuk galeri, saya sering sekali kesini jadi foto yang saya ambil dari berbagai waktu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Enjoy your trip and make it valueable and memorable! </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></i></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZoK9Qz84M8dCzgrlbEeN8sVUTJEENZl_LTE9lYO857ZiGqM67XtkYp81o0vf2-p2TKRuC4rFExvy-oJWG1N71gNgNVBNEWD-bbt_8ErTbhZu4FX6vMkhmMQne4xhRCiEleehHTfaQgw/s1600/IMG_8181.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="875" data-original-width="1313" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZoK9Qz84M8dCzgrlbEeN8sVUTJEENZl_LTE9lYO857ZiGqM67XtkYp81o0vf2-p2TKRuC4rFExvy-oJWG1N71gNgNVBNEWD-bbt_8ErTbhZu4FX6vMkhmMQne4xhRCiEleehHTfaQgw/s640/IMG_8181.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Team in action!</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI2eJkdpsB4VbxUo4b5oJ3Y0tWPor_xCBR28qBhjK0aQAwlsuz0HsIFC7jT8I_X0eBtn5qwp3CuWSVkFP_vo2FaZMIgiA2YdbS9uI5Fa6e1Y-7ECBgPvMLdlMNnWb7uBjr6rdMxm5V1D4/s1600/IMG_8204.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="912" data-original-width="1368" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI2eJkdpsB4VbxUo4b5oJ3Y0tWPor_xCBR28qBhjK0aQAwlsuz0HsIFC7jT8I_X0eBtn5qwp3CuWSVkFP_vo2FaZMIgiA2YdbS9uI5Fa6e1Y-7ECBgPvMLdlMNnWb7uBjr6rdMxm5V1D4/s640/IMG_8204.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">"Merapi Tak Pernah Ingkar Janji" Bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-26792139575741675642017-05-15T12:02:00.000+07:002017-05-27T12:04:15.552+07:00Lava Tour Merapi; Tidak Hanya Sebatas Wacana<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtS0SMURAmUexWMmttTCrTLFBEwx_xWjWLuXf3qZ3GNtbAnPhnkHC-bEJlVrlTgeqDwjHHTZBW_akff1AcvzP5zYy9sIFLQUg4G3Ws7ME1ch5dHspuWfXdUDuUp2d6IW5GHIzeN-YZ53U/s1600/DSC04064.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtS0SMURAmUexWMmttTCrTLFBEwx_xWjWLuXf3qZ3GNtbAnPhnkHC-bEJlVrlTgeqDwjHHTZBW_akff1AcvzP5zYy9sIFLQUg4G3Ws7ME1ch5dHspuWfXdUDuUp2d6IW5GHIzeN-YZ53U/s640/DSC04064.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Bungker Kaliadem</span></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">"Teman adalah sebuah mimpi. Datang dan perginya tidak dapat kita tolak maupun kita harapakan, mereka ada saat kita benar-benar membutuhkan. Tapi kita juga tidak bisa mengatakan bahwa mereka tidak pernah ada."</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">AI_1 Mei 2017</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sudah lama sekali sepertinya tidak berjumpa dengan teman-teman saya yang satu ini para (keluarga) edukator museum. Berawal dari suatu malam ketika kami menyesap secangkir kopi bersama, kami mencetuskan untuk trip bersama. Trip yang tidak terlalu jauh, namun sangat berkesan. Saat itulah kami memutuskan untuk melakukan Lava Tour di kaki bukit Gunung Merapi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tim yang rapuh, banyak yang meragukan apakah kita benar-benar akan melakukannya. Sebuah guyonan yang sangat garing karena kebanyakan acara yang kita buat berujung menjadi wacana. Menyedihkan mengingat aktivitas kami yang berbeda. Akhirnya setelah memberi tahu melalui japrinan. Berangkatlah 12 orang yang lagi-lagi dipertemukan oleh keinginan yang sama. Menikmati hidup, bersenang-senang, sekaligus bersilaturahmi.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Bagi saya sendiri, perjalanan ini bagai sebuah lelucon. Setiap harinya, saya melihat banyak orang yang memanfaatkan wisata Lava Tour ini mengingat lokasi tinggal saya ada di wilayah tersebut. Seperti orang yang menanam buah, banyak menjualnya pada orang, tapi saya sendiri justru belum pernah merasakannya secara pasti bagaimana rasanya. Akhirnya saya merasakannya dan saya hanya tertawa. Bukan wisata yang membuat segalanya menyenangkan tapi bersama siapa kita melakoninya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pukul 08.00, janjian yang seperti biasanya molor. Teman-teman mulai berdatangan ke rumah. Titik start dan finish perjalanan ini dipilih rumah saya mengingat jaraknya tidak begitu jauh dari basecamp tempat kami menyewa armada jip lava tour. Dengan pilihan jalur medium kami menelusuri tempat-tempat seperti museum mini sisa hartaku, The lost World Castle, Bungker Kaliadem, dan terakhir manuver di Kali Kuning. Satu paket yang menurut saya sudah cukup panjang dan tentunya melelahkan. hehe. Oke bukan melelahkan dalam artian negatif. dengan tiga armada kamipun memulai perjalanan ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Disepanjang perjalanan ada yang mengajal di hati saya. Saya sudah menduga bahwa perjalanan ini akan mempertemukan saya dengan banyak orang yang mengenal dan akhirnya mengejek saya. Ngapain kamu? Lucu juga sih karena biasanya saya yang ngeguide orang kini saya ikut wisata di tempat sendiri. Akhirnya dengan lagak tour leader saya bilang nganter tamu, supaya masalah selesai dan tidak semakin panjang dan lebar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Dititik pertama, museum mini sisa hartaku, kami sempat ilang. Jip saya terpisah dengan kedua armada lainnya. Saya ke museum yang bawah dan teman-teman ke museum yang atas. Jadi di merapi ada dua museum yang sama-sama menampilkan sisa-sisa harta yang terkena letusan merapi tahun 2010. Akhirnya setelah mengecek lokasi di bawah saya pindah ke tempat teman-teman di museum yang atas. Tentu saja, agenda kami hari ini adalah menikmati wisata, berfoto, dan menguji adrenalin jadi banyak yang saya skip saja infowisata terkait dengan lokasi (kalau sempat nanti saya buat artikel sendiri). Setelah ini mulailah kami berpindah ke The Lost World Castle yang belum jelas statusnya. Entahlah itu jadinya, banyak sekali rumor yang beredarkan ? Tapi tetap saja wisata ini menjadi daya tarik mengingat pembangunannya yang cukup bermodal dan menarik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Timing yang kami sedikit meleset dari harapan. Setelah dari TLWC, kami melakukan pejalanan ke Bungker Kaliadem. Ramai sekali mengingat hari ini adalah hari libur. Saya juga heran saat melihat jip yang memanjang dengan jarak menempel satu sama lain, saling berbagi jalan untuk menuju satu tujuan. Hmmm, benar-benar pemandangan yang menkjubkan mengingat dulunya tempat ini penuh dengan duka namun kini menjadi jalur dengan banyak teriakan dan canda tawa. Hidup itu hanya benar-benar berlalu ternyata. Saat kami tiba di Bunker lagi-lagi merapi malu-malu dan membungkus ririnya dengan kabut tebal seolah menggoda pengunjung yang datang. Raksasa itu bersembunyi dengan sempurna di balik awan tebal. Terik matahari begitu membakar kulit, panas sekali, dan akhirnya kami hanya memutuskan berjalan-jalan sebentar, berfoto, dan kembali melakukan perjalanan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kalikuning, sungai yang setiap hari saya lewati. Teriakan yang selalu saya dengar setiap melewati jembatan saat melihat banyak yang sedang bermain di sana. Kini tidak lagi menjadi penonton, saya siap menceburkan diri di dalamnya.,Hati saya ikut berdebar, ini pertama kalinya saya nyemplung di sana dengan jip. Sebelum-sebelumnya saya belum pernah melewati medan seperti ini ada saya was-was bagaimana rasanya. Dalam hitungan tiga, saya sudah merubah mode saya untuk basah. Hmm, sepertinya tingkat kegosongan ditubuh saya akan 100% meningat sebelumnya sudah terpanggang dan kini harus dicelupkan di sana, dan...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">pertama kali saat masuk ke dalam air,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">kedua saat memasuki daerah terdalam dari sungai ini,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">ketiga karena berhasil mentas dan kembali gas diijak dalam untuk manuver yang ke dua. Hmm, saya sudah mulai basah dan exited.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Aaaaaaaahahhahaha,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">teriakan saya sudah mulai campur dengan tawa karena berhasil memandikan teman di mobil sebelah,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Aaahahahahha,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">saya mulai merasakan efek domino karena armanda saya mulai banjir sendiri</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Aaaaaaaaaaaaaaa,,,,,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">sepertinya teriakan ini tidak ada habisnya,sampai saya lupa efek yang lain yang akan rasakan nantinya. Kesadaran saya hilang, hanya fokus dengan kecepatan, cipratan air dan pegangan di tangan saya. BEnar-benar seru dan menyenangkan mengingat ini baru pertama kalinya. Teman-teman saya seperti kucing yang dipaksa bermandikan air. Saya tertawa melihat mereka kuyup oleh air yang sudah berapa kali terinjak ban mobil dan bercampur dengan bahan bakar dari mobil itu. Hmm, kalian membayar lebih dari 400rb hanya untuk dimandikan. Rasakan! haha.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kami mengakhiri perjalanan kami dan berinstirahat sambil menunggu antrian ganti baju. Banyak teman-teman yang kelelahan dan tertidur dikursi depan rumah. Fokusnya sudah mulai berkurang dan lapar sudah mulai menyerang. Sudah saya duga, puncaknya adalah esok harinya, itu pasti mengingat kami yang terlalu semangat berpegangan dan tubuh yang terlempar kesana kemari menyesuaikan dengan jalan offroad yang luar biasa menguncang oragan. Siap-siap kaku dan pegal-pegal deh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Jika saya simpulkan, sepertinya kali ini saja saya lava tour. Benar-benar paket yang sempurna dan totalitas. Rasanya masih terasa hingga beberapa hari setelahnya. Biasanya saya kesana dengan mode aman, tapi kalau lava tour wisata memang full paket goyang. Desain yang bekesan untuk yang belum penah merasakannya. Tapi jauh dari semua rasa lelah itu, berkumpul dengan banyak teman di usia seperti ini adalah sesuatu sekali. Rasa itu terbayar dengan tawa dan senyum teman-teman. Semoga lain kali, kami masih terus bisa melewatkan waktu bersama dengan kegembiraan yang lebih sempurna. Amin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx6-NcemZxAicbr2iVhyphenhyphenbu1ON431Fwbzh-fl7hQehHfc9UG746B31DEor3Do4NsKDfZtfDGEeKsRkogSYjyFhPYgBDaY8sDXstTe8lM_vxeciQlOi8yYtkZDLKB42ixTg_cs3UwxffUoI/s1600/20170501_091638.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="479" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx6-NcemZxAicbr2iVhyphenhyphenbu1ON431Fwbzh-fl7hQehHfc9UG746B31DEor3Do4NsKDfZtfDGEeKsRkogSYjyFhPYgBDaY8sDXstTe8lM_vxeciQlOi8yYtkZDLKB42ixTg_cs3UwxffUoI/s640/20170501_091638.jpg" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">The Lost World Castle </span></td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibBv7zJnsAgGg7eaYnyrF1r2uSdQsNZz0PgQxRBQF34EfNSQR2vGuC1E3HYZiGFdRFZRkwd8z0KtMxMcM26TAtBaUjTOD688Ypy2TodQQTjqA4KzvNAZwWa1rG8jQQc5g1EEvzWz5k17g/s1600/DSC04067.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibBv7zJnsAgGg7eaYnyrF1r2uSdQsNZz0PgQxRBQF34EfNSQR2vGuC1E3HYZiGFdRFZRkwd8z0KtMxMcM26TAtBaUjTOD688Ypy2TodQQTjqA4KzvNAZwWa1rG8jQQc5g1EEvzWz5k17g/s640/DSC04067.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Bungker Kaliadem</span></td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0kW8C00f3rbuXpU77eA3DMhUhz73PIeiXrw5t-F3hsQvsYmEVIkbvfe7FocIxzPY8QrXzhHKpwHHge5zJ66L02lo2VHqygFm35usiyr5EhScdAhtcxTUC0gNxHu0m2DCIzuSCLH1ztAc/s1600/IMG_8175.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0kW8C00f3rbuXpU77eA3DMhUhz73PIeiXrw5t-F3hsQvsYmEVIkbvfe7FocIxzPY8QrXzhHKpwHHge5zJ66L02lo2VHqygFm35usiyr5EhScdAhtcxTUC0gNxHu0m2DCIzuSCLH1ztAc/s640/IMG_8175.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Museum Mini Sisa Hartaku</span></td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioFEfjMBnSxFiDHMpngLpbhxZZFk482E0Xq8KGg7FMw-IrnLlOxjx5GcIiyWjZMSNhMXL3tLaEp5X6VEpzo5KNFrJVqbPqjIONJYeDek359iDbBPdxfeSfKoyYPRlr0uzjHmpJVjUsJxs/s1600/IMG_8182.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioFEfjMBnSxFiDHMpngLpbhxZZFk482E0Xq8KGg7FMw-IrnLlOxjx5GcIiyWjZMSNhMXL3tLaEp5X6VEpzo5KNFrJVqbPqjIONJYeDek359iDbBPdxfeSfKoyYPRlr0uzjHmpJVjUsJxs/s640/IMG_8182.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Museum Mini Sisa Hartaku</span></td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrIbOFmuPjoo_iySDgff0zsB6KCHhBvEPhWuGFBY5k346B98wkT91OlC0UE8L_Vmu3ngA-uA0D49RbJlkcpSyCYZWQbT0oP84SADTpqofFtE__qFV4wKo3sljFxXxemz7Pldck-AeTcEg/s1600/IMG_8211.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrIbOFmuPjoo_iySDgff0zsB6KCHhBvEPhWuGFBY5k346B98wkT91OlC0UE8L_Vmu3ngA-uA0D49RbJlkcpSyCYZWQbT0oP84SADTpqofFtE__qFV4wKo3sljFxXxemz7Pldck-AeTcEg/s640/IMG_8211.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Masih di The Lost World Castle</span></td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw-zf3F7BUSZN3SybNJ6oy950qzf23y39isWMNzlyqJ5gxoXEK4T6PU1YvUH1rGfQn_jwIo6jwKnzsYnZM5lkjo3N-GVzqO574L7Et8LM0rmD-Sx1Mho8TBWABPiCWkIBtIIeomuNUY14/s1600/IMG_8272.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw-zf3F7BUSZN3SybNJ6oy950qzf23y39isWMNzlyqJ5gxoXEK4T6PU1YvUH1rGfQn_jwIo6jwKnzsYnZM5lkjo3N-GVzqO574L7Et8LM0rmD-Sx1Mho8TBWABPiCWkIBtIIeomuNUY14/s640/IMG_8272.JPG" width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Manuver Kaliadem</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-36605484707823993302017-04-26T09:01:00.001+07:002017-04-26T09:04:20.431+07:00Tentang Kamu novel by Tere Liye; Iklaslah, maka Kehiklasan itu akan Merengkuhmu dalam Kedamaian<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: start;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>"Keikhlasan itu memang hal yang sulit, tapi sulit tidak berarti tidak mungkin... Namun, benar adanya, bahwa selama kita ikhlas, maka yang kita punya adalah kebahagiaan pernah mengalaminya."</i></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: start;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>AI 21 April</b></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: start;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="clear: left; float: left; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-KW55uAWerGYGND1jfLB5NIVK_Gd_LMJPmiZErIp3DI511zMawxaS4cCl16Q8ZkygF6hBC_Q_uSBLVELbzLuIMby8E-T5OSGt0ZW4niGias8Ayos8rc1T6ihs5mzz4yPXkUIUT6GZjaQ/s320/tentangkamutereliye.jpg" width="209" /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="background-color: white; text-align: justify;">Judul</span><span style="background-color: white; text-align: justify;"> : Tentang Kamu</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Penulis : Tere Liye</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Penerbit : Republika </span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tebal Buku : 524 hal</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kota Terbit : Jakarta</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tahun Terbit : 2016</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Sinopsis</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i style="background-color: white; color: #4c4c4c; text-align: justify;"><span id="freeText6474411992749715263">Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita. </span></i><br style="background-color: white; color: #4c4c4c; text-align: justify;" /><i style="background-color: white; color: #4c4c4c; text-align: justify;"><span id="freeText6474411992749715263">Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi. </span></i><br style="background-color: white; color: #4c4c4c; text-align: justify;" /><i style="background-color: white; color: #4c4c4c; text-align: justify;"><span id="freeText6474411992749715263">Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.</span></i></span></div>
<br />
<span style="background-color: white; color: #4c4c4c; font-size: 13.65px; text-align: justify;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Saya berkali-kali jatuh cinta. Entah apa <i>genre</i> saya
sebenarnya, tapi Tere-Liye tidak pernah atau setidaknya belum pernah
mengecewakan saya. “Tentang Kamu” ini menjadi salah satu cerita yang sangat
menyentuh hati.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tentang kamu, tentang banyak hal. Cinta, sabar, keikhlasan,
hati yang jernih dan tentang Kamu. Semua cermin kebaikan itu terkemas dalam
diri Sri Ningsing, tokoh utama dalam cerita ini. Kehidupannya yang penuh dengan
cobaan membuatnya menjadi manusia seutuhnya. Novel ini bagaikan sebuah ungkapan
dimana “semakin Tuhan mencintaimu, semakin sering pula ia menguji kecintaanmu”.
Sri menjadi tokoh yang menurut saya sangat menyedihkan di novel ini karena
ujian yang diberikan padanya begitu sulit. Saya sampai meraih tisu di samping
tempat tidur saya, benar-benar deh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Seperti cermin yang refleksinya pada sosok kita sendiri,.
Novel ini membuat saya terus bercermin. Apakah saya sudah bisa menerima semua ketetapan-Nya dengan
ikhlas? Apa saya sudah banyak bersyukur? Apakah saya kuat jika kaki saya ada di
posisi Sri? Ah, begitu banyak pertanyaan yang saya ajukan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Seperti biasanya saya selalu memberikan <i>note</i> pada setiap
novel yang saya baca. Novel ini memiliki banyak hal, banyak yang bisa kita
petik manfaatnya. Saya menggaris bawahi makna sebuah kesabaran dan usaha yang
begitu besar dalam novel ini. Sisi kehidupan yang kadang membuat kita putus
asa. Namun, Sri selalu mendapatkan jawaban dari semua makna kehilangan. Jawaban
yang cukup untuk membuat hidupnya menjadi sangat sederhana. 524 halaman, tidak ada yang kurang. Hanya
saja dari awal saya seolah bisa melihat hantu yang bergentayangan dalam novel
ini. Walau terlihat tapi itu menurut saya tidaklah penting. Cukuplah satu tokoh
protagonis untuk mengantarkan banyak pelajaran hidup. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>“Karena pada akhirnya, semua hal memang akan selesai,
memiliki ujung kisah. Maka saat itu berakhir, aku tidak akan menangis sedih,
aku akan tersenyum bahagia karena semua hal itu pernah terjadi” </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>halaman 409</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>Quote </i>yang sangat sederhana, mudah dimengerti, gampang
dipahami, tapi begitu sulit untuk dilakukan. Kita tidak dibiasakan untuk
melihat suatu hal dari sisi orang lain, itulah yang membuat hidup terasa sulit.
Namun jika kita benar-benar mengerti dimana inti kalimat itu, maka semuanya
akan baik-baik saja. Sabar dan ikhlas adalah kunci yang harus selalu kita cari
dalam hidup ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Suatu bacaan yang luar biasa!</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Happy reading!</span></div>
</div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-72542074309531304742017-04-05T21:57:00.000+07:002017-04-07T22:48:37.248+07:00Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita; Sebuah Makna di Balik Hari Ibu<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqnyeh8hi5CacBYMEEMy6-Df0dSCEk2OQKExLT_VqdAEk8b64kZb5wtK8-22BvHqdrr_U5sFIaQyk_vsPrpOFIbpZ6UKPebBj2TGl0nM6XEHlADNiaOGPk_CjKp4vjHwGr0Drxq8JNM4s/s1600/DSC03567.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqnyeh8hi5CacBYMEEMy6-Df0dSCEk2OQKExLT_VqdAEk8b64kZb5wtK8-22BvHqdrr_U5sFIaQyk_vsPrpOFIbpZ6UKPebBj2TGl0nM6XEHlADNiaOGPk_CjKp4vjHwGr0Drxq8JNM4s/s640/DSC03567.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>“Terlahir sebagai seorang wanita, bersamaan dengan itu
pulalah terlahir juga bersamanya kewajiban untuk menjaga...”</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="font-family: Verdana, sans-serif;">~AI~</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kalimat saya terhenti, menjaga apa? </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dan saya membiarkan pertanyaan itu menggantung di benak
masing-masing manusia yang terlahir sebagai wanita. Sebanyak apapun tulisan
saya, kalimat itu tidak akan pernah terselesaikan seperti layaknya kasih sayang
ibu. Seperti layaknya air yang mengalir, roda yang berputar, tidak akan pernah
berhenti sampai kewajibannya terpenuhi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Senin yang sepi, hari liburan saya yang berharga saya
habiskan dengan berjalan-jalan di museum. Setelah dua tahun, saya baru bisa ke
Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita sekarang (2017). Museum ini lokasinya ada di JL. Adisucipto
No. 88, kompleks Gedung Mandala Bakti Wanitatama tepatnya di Gedung Srikandi. </span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pembangunan
monumen ini ditugaskan kepada Yayasan Hari Ibu. Peletakan batu pertama
bersamaan dengan peringatan seperempat abad kesatuan pergerakan wanita Indonesia
tanggal 22 Desember 1953. Pembangunan dilakukan secara bertahap dan diresmikan
pada tanggal 22 Desember 1983. Hampir tiga puluh tahun dan selama itu pulalah
gedung ini menjadi saksi bisu perjuangan para wanita Indonesia untuk menegakkan
hak-haknya sebagai manusia. Gedung Srikandi merupakan gedung pertama yang
dibangun dan juga merupakan gedung yang memiliki sejarah panjang terkait dengan
pergerakan wanita </span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtDK6GdRRprduYhDcmOqtOTNh4Q6-mDs13VKfPrGt80YbmCjSz-E3AFWfyajpojt7AuZ5n0oCkJTlvUoFajZNCU2tDT6vt6EA002vCSjXJy9bSV9PzXGkxtFc4hmd4D7he9sTZB06xMRc/s1600/DSC03569.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtDK6GdRRprduYhDcmOqtOTNh4Q6-mDs13VKfPrGt80YbmCjSz-E3AFWfyajpojt7AuZ5n0oCkJTlvUoFajZNCU2tDT6vt6EA002vCSjXJy9bSV9PzXGkxtFc4hmd4D7he9sTZB06xMRc/s400/DSC03569.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Halaman Depan Museum </span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Masuk ke dalam museum, saya langsung berhadapan dengan
wanita yang selalu menjadi figur perjuangan wanita dalam memperoleh haknya. Benar,
wanita itu adalah Ibu Kita Kartini. Tiba-tiba saja saya sudah menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini, tentunya dalam hati saya, hehe. Lukisan yang di lukis dengan
aura yang memancarkan kehangatan. Saya merinding berhenti di tengah museum ini
sambil mendengarkan cerita teman saya terkait dengan sejarah wanita. Dia fasih
sekali, membuat saya mengeluarkan kertas untuk mencatat, telinga untuk
mendengar lebih ekstra, mata untuk menangkap setiap momennya, dan hati untuk
memahami maknanya. Ecieyeh, saya menjadi melow ketika masuk ke museum . BTW,
saya tidak akan menceritakan semuanya loh sini. Hal ini karena satu, saya
banyak yang lupa. Dua, karena banyak sekali, bayangkan dari sejarah awal
terbentuk organisasi di Indonesia jamannya Budi Oetomo (kalau wanita namanya
Wanita Oetomo, nah loh baru tahu kan? Atau saya saja yang kuper?) sampai dengan
sekarang. Itu kalau saya tulisakan semuanya bisa lulus S3 jurusan ilmu sejarah
kali ya. Jadi, jangan berharap banyak, kalau ingin banyak datang sendiri saja
untuk meminta penjelasan dari edukatornya. Hoho</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU-o63-aJ8I7ALbTBQ5BLMi0roeYmViAhVma_gpUxkTbSOlZVqiNm_QO4uupOdOc5TmE1ltWLSlGekV0VFmZtCgqZXN9SxImbxEhJyiqmn5JvD_PPf_nrzqlJETo_5wR2JEoKXufF767g/s1600/DSC03553.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU-o63-aJ8I7ALbTBQ5BLMi0roeYmViAhVma_gpUxkTbSOlZVqiNm_QO4uupOdOc5TmE1ltWLSlGekV0VFmZtCgqZXN9SxImbxEhJyiqmn5JvD_PPf_nrzqlJETo_5wR2JEoKXufF767g/s400/DSC03553.JPG" width="400" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Foto Ki Hajar dan Nyi Hajar Dewantara</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya baru tahu setelah datang ke museum ini terkait dengan
Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember. Hai sobat pencinta s<i>treaming</i> dan <i>browsing</i>, silahkan <i>googling </i>terkait dengan hari Ibu ini. Saya dari awal tidak
terlalu peduli dengan hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember. Saya bukan tipe
anak yang menyiapkan kado spesial buat ibu kita di hari itu, karena hari kasih
sayang buat ibu kita sepanjang masa, tak terhingga, jadi nggak harus hari itu.
Jadi 22 Desember ini secara umum adalah hari atau tanggal dimana wanita mulai
bergerak untuk menyuarakan haknya di berbagai bidang terutama pendidikan
mengingat Ibu adalah tempat pendidikan pertama bagi anak-anaknya. Banyak
kegiatan dan kongres (Kongres pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta) yang
dilakukan pada tanggal 22 Desember sebagai wujud eksistensi wanita dalam
upaya memperjuangkan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Jadi tanggal 22
Desember diperingati sebagai hari Ibu tidak hanya sebatas hari kasih sayang
terhadap ibu kita tapi memiliki makna yang mendalam terutama bagi sejarah
perjuangan wanita. <i>But so far so good</i>, saya tidak menyalahkan loh ya kalau
temen-temen merayakannya, itu kebebasan dan wujud rasa hormat kita pada Ibu.
Hanya saja cukup saya saja yang minim pengetahuan. Jadi jangan jadi orang bodoh
seperti saya. Saya jadi membenarkan manfaat lebih baik terlambat daripada tidak
sama sekali. Hehe...</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tokoh yang diangkat di museum ini tidak banyak. Hanya ada 12 Srikandi yang diakui di Indonesia dari sekian ratus pahlawan di Indonesia.
Semuanya keren-keren, jangan tanya kenapa, tapi mereka adalah sumber inspirasi
untuk para wanita dan bahkan pria. Selain sejarah wanita –wanita keren ini, ada
banyak koleksi lain yang disajikan di museum ini terutama terkait dengan
organisasi-organisasi wanita yang ada di Indonesia, mulai dari panji-panji
hingga seragamnya semua lengkap. Jadi jangan ragu-ragu untuk mencari inspirasi
sehingga terinspirasi dan akhirnya menjadi inspirator seperti beliau-beliau ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tiket masuk museum Rp 2000,- sangat murah mengingat ilmu
yang kita dapatkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Terimakasih!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mari berkunjung ke Museum!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salam sahabat Museum!</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Museum di Hatiku!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwMS2tZjjUcprA7D4uYKgppa31GP1m1TaE1JGkwop70COJXibt7S2ow18g_mLlrzRCmlzlM0Ra3p18Wdd-O7E5eOc5tySPQhwxeXieMO4qJjivsh44gq5HFFGn3uS0ZH6FJGfuv8eeZ4o/s1600/DSC03563.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwMS2tZjjUcprA7D4uYKgppa31GP1m1TaE1JGkwop70COJXibt7S2ow18g_mLlrzRCmlzlM0Ra3p18Wdd-O7E5eOc5tySPQhwxeXieMO4qJjivsh44gq5HFFGn3uS0ZH6FJGfuv8eeZ4o/s640/DSC03563.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Special thank to : Edukator Museum Indri Prastyawati (Baju Putih)</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2620752134707553001.post-66502058012964290802017-03-06T15:12:00.000+07:002017-03-19T15:19:59.657+07:00Curug Banyunibo; Seri Perjalanan Menembus Hujan Part 1<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: medium;"><b>“Saya sepertinya banyak sekali melihat dunia. Tapi saya tak peduli seberapa banyaknya itu ketika ada orang yang ada di samping saya. Tempat yang sama tapi selalu berbeda rasa tergantung dengan siapa kita bersama.”</b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: medium;"><b>AI _21 Februari 2017</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcdsoMPVQX3XgsDZJ_pL2T3f5A4X62NdSUuAlc2O33k_Z8gG0hATLsCbsNNMvuQECrtpI8qQIl-4DZ6Z2KcBxlTyVaI9ybjWGBR3S5nfe2Yg5lZSFEBGgnKyEOz0VhpDaINDmsGcgoEzI/s640/DSC04540.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Curug Banyunibo, dingin-dingin sejuk</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tempat yang jarang dikunjungi, tempat yang sulit dijangkau,
jalan yang belum pantas di sebut sebagai jalan. Sepertinya kalimat-kalimat itu
bukanlah hal yang asing bagi saya. Tapi
hari ini saya nekat. Saya yang biasa blusukan dengan roda dua kali ini
mengambil keputusan dengan jalan menggunakan roda empat. Bukan saya nyombong,
tapi karena beberapa faktor yaitu hujan dan juga penumpang. Kali ini saya tidak
berdua melainkan bersama keluarga. Ecieee....</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Hari Senin, eh bukan berarti saya bolos kerja loh ini.
Semenjak saya dipindahkan tempat, saya mendapat jatah libur hari senin. Di mana
semua orang mulai bermalas-malasan menghadapi hari Senin, saya justru
sebaliknya. Bersemangat sekali ketemu hari Senin. Nah loh! Gimana rutinitas
saya tuh nantinya. Saya kali ini bertamasya memanfaatkan hari Senin. Semoga
sepi! Haha</span></div>
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tapi sepertinya cuaca pagi ini kurang well. Sudah dari
Minggu malam sampai Senin pagi hujan tak kunjung reda. Satu-satunya jalan hanya
bisa menunggu karena tujuan kami tidak akan lengkap tanpa adanya sinar
matahari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Waktu terus berlalu, jam demi jam terlewati. Sudah pukul
11.00 dan belum ada tanda-tanda akan terang. Padahal kami sudah bersiap, si
kemenakan sudah saya suruh bolos dari pagi (ups), dan kebutuhan sudah ada di
kantong dan tangan. Tidak ada pilihan lagi, terobos atau tidak sama sekali.
Nah, jadilah perjalanan kami dihantarkan oleh hujan. Ah, Allah menurunkan
rejeki bersama dengan turunnya hujan, jadi nggak apa-apa kalau rejekinya pasti
nggak kemana. Pikiran saya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Berangkatlah kami berdua, Ibu dan Bapak tercinta, kakak dan
juga kemenakan saya untuk jalan-jalan. Arahnya tentu saja tak jelas. Setelah
bermain googling sana-sini sambil jalan kami memutuskan untuk pergi ke Curug Banyunibo yang ada di dusun<span class="_xdb" style="background-color: white; color: #222222; font-weight: bolder;"> </span><span class="_Xbe" style="background-color: white; color: #222222;">Sanggrahan 2, Muntuk, Dlingo, Muntuk, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta </span> Masih satu kompleks d</span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">engan wisata hutan
pinus yang ada di wilayah Bantul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kami mengambil rute lewat Pleret dan lurus saja mengikuti
jalan tersebut. Jalan alternatif yang untuk ukuran mobil termasuk sempit dan
berbukit-bukit dilengkapi dengan tanjakan dan tikungan tajam. Lengkap! Belum
lagi ada colt di depan kami yang sempat tidak kuat dan membuat kami yang ada
dibelakangnya dig dug deg serr melihatnya. Kami pikir semuanya sudah selesai,
tapi tidak sampai di situ saja. Tantangan kami berlanjut ketika sudah memasuki desa Muntuk. Jalan yang hanya bisa di lalui satu mobil membuat kami
kesusahan untuk putar arah (oke nyasar itu rumus wajib), membuat kami harus
saling mengalah (dengan mobil lain, sabar dan murah senyum nih orang sekitar
sini pas saling gantian jalan), dan juga menahan nafas ketika jalannya mepet
sekali dengan tebing. Ini kali pertamanya kami memutuskan blusukan dengan roda
empat. Tidak recomended banget rasanya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0d9AJc7F50crPAXxwMAPZeC570x7H-yiIdTei054eb72VAXeWYdNlrpMpxJljPxwGct5rx_QI12GuCECczWo4GADkDqbcw8U_gJ2SOZWg7eJ2O2CEM8zlteigQWx0CXIM879sH7MFyso/s1600/DSC04530.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0d9AJc7F50crPAXxwMAPZeC570x7H-yiIdTei054eb72VAXeWYdNlrpMpxJljPxwGct5rx_QI12GuCECczWo4GADkDqbcw8U_gJ2SOZWg7eJ2O2CEM8zlteigQWx0CXIM879sH7MFyso/s640/DSC04530.JPG" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Curug Banyunibo Beda Angle</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sampai di tempat parkir yang ada di rumah warga terdekat
dengan lokasi wisata tiba-tiba aja hujan. Oh God! Untung kami membawa banyak
payung yang akhirnya termanfaatkan. Seperti ciri khas setiap air terjun, kami
harus jalan menurun terlebih dahulu untuk bisa sampai ke bawah. Ibu dan
kemenakan saya tertinggal. Keduanya takut melihat lokasi yang cukup licin.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu. Kami berempat akhirnya memutuskan
untuk melihat situasi terlebih dahulu dan ternyata jalannya termasuk yang tidak
berat menurut saya. Hanya perlu jalan sedikit dan sudah sampai. Padahal
biasanya untuk menuju lokasi air terjun membutuhkan waktu yang cukup lama.
Setelah fixing kamera, saya kembali untuk menjemput Ibu dan kemenakan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Air terjun Banyunibo tidak terlalu tinggi, banyak terdapat
batu terjal yang menurut pengamatan saya sangat berbahaya untuk di naiki. Air
terjun ini tidak memiliki spot yang cocok untuk mandi. Dari segi lingkungannya,
terdapat satu gubuk kecil (begitu saya menyebutnya) yang dibangun di atas
sebuah batu dan untuk mengaksesnya
terdapat sebuah jembatan bambu. Selain itu, di sekitar lokasi juga ada rumah
untuk berteduh jikala hujan. Cukup cozy dan asri ditengah lebatnya hutan.
Tempat yang cocok untuk melamun dan membuang kepenatan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Seperti biasa, ritual saya adalah mengambil foto. Jadi lebih
dari 50% kegiatan kami adalah mengambil foto lantas cabut begitu saja. Kondisi
cuaca yang masih gerimis romantis tidak membuat kami berlama-lama di tempat ini
dan langsung saja kami meneruskan perjalanan kami yang masih panjang. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Waktu saya datang ke sini, saya tidak ditarik tarif masuk
wisata. Saya tidak tahu, apa karena itu
hari Senin yang notabene sepi (cuma ada kami di sana) jadi tidak ada yang jaga
atau memang belum ada. Jadi saya hanya mengeluarkan uang untuk parkir dan itu
saja sukarela. Di tempat ini sudah ada tanda/sign jalan, walau kurang jelas
tapi cukup membantu. Mungkin kedepannya akses ke sana lebih dipermudah dengan
petunjuk yang jelas dan pengelolaan yang pas. Kalau masalah jalan yang diperlu
diperlebar saya tidak terlalu
mempermasalahkan mengingat lebarnya jalan ya cuma segitu.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Puncak
Becici. Hujan sudah reda, matahari berlum terlihat, tapi tanda-tanda akan cerah
sudah mulai muncul. Pertanda baik!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMGu7nK-gr4HRy5GScH93LFqs1eEJQwAwRDhgf83Zkbyrzc27JO701bvRDPJAPwjKtY6ORsvAh22WwaXMzRYngRhchnutPO452o3_IACy0YgMob4EeeU8f1GsPHsbnniPWCjfeTf0QSjc/s640/DSC04582.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Narsis itu Rumus Wajib</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_2FCT4-1ZPlTLvABU-W_tZ6VQrYoptAOilazdeKWp4iVKmZMbBuYnsBr2JU1LY13rVnM7OajHGIBa4KPC9V-mbQTAmNQ1Iv9pf20bevAQlno7mygt9oPHnhR91gwjorui1U982R0Tyzg/s640/DSC04573.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Biar eksis foto lagi,</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Ana Indriyanihttp://www.blogger.com/profile/03563322465106477473noreply@blogger.com0