Hehehe,,, kembali lagi kerjaanku hanya mengusik sebuah pernyataan entah dari mana mula dan asalnya, mempertanyakannya dan menjawabnya dengan pemahaman yang aku miliki. Memberikan sedikit pengertian bagi mereka yang terus saja menyebutkannya.
“Senyum adalah Ibadah”
Aku sudah mendengar itu dari banyak orang, tapi jujur saja aku tidak tau darimana asal mula dan juga asbabun nuzulnya, maklum pemahaman agamaku masih sangat “cetek.” Hehehe. Tapi yang aku tahu bahwa kalimat itu memang benar adanya.
Karena dari senyumanmu yang tulus akan membawa kebaikan, baik dari sisimu ataupun dari sisi orang lain. Menciptakan kehangatan dan juga pengaruh positif bagi orang lain serta menjalin kekeluargaan.
Tapi, apakah senyum itu akan tetap beribadah ketika kita membubuinya dengan dendam?
Contoh : kita memang tersenyum pada seseorang bahkan yang tidak kita kenal. Tapi yang kita dapatkan bukannya senyuman balasan justru tatapan yang tidak bersahabat dan bahkan yang kita senyumi itu memmalingkan wajahnya. Dalam diam yang panjang, tanpa sadar kita menyesal, kecewa, dan justru mendendam. Menjadikan hal ini seabagai pelajaran dan tidak akan mengulanginya karena kita merasa sakit hati.Pernahkah seperti itu?
Kembali lagi bahwa seyum kita adalah ibadah. Jika kita memahaminya, maka hal tersebut bukanlah menjadi ganjalan dan pikiran yang tidak berguna di dalam hati dan juga pikiran kita. Karena yang kita perlu pahami, bahwa
1. Senyum yang kita lakukan dan kita putuskan adalah ibadah kita. Respon dari orang yang kita senyumi bukan menjadi urusan kita kedepannya karena kita sedang beribadah.
2.Senyum adalah Ibadah, karena kita sedang ibadah maka yang harus kita tanamkan dalam-dalam dalam hati kita adalah keikhlasan. Ketika kita ikhlas, kita tak mengharapakan imbalan apapun dari orang lain, walau hanya sekedar senyuman balasan.
3.Ketika senyuman kita mendapatkan balasan, bersyukur dan berdoalah agar orang tersebut mendapatkan amalannya, dan jika tidak, tersenyumlah lupakan rasa sakit hatimu dan berdoa semoga kebaikan selalu menyertaimu dan dia yang mengacuhkanmu.
4.Ketika kita tersenyum untuk orang lain, setidaknya kita membuka jembatan persaudaraan. Jika bukan kita yang mendapatkan dampak positifnya mungkin akan berbuah pada keluarga atau saudara kita yang lain.
5.Selalu berfikir bahwa keputusan kita untuk tersenyum adalah usaha untuk lebih membuka hati dan diri agar menjadi orang yang tidak sombong dan tidak dibenci.
6.Mungkin yang terakhir ini sedikit berlebihan, tapi lebih sulit mendapatkan teman daripada musuh. Dan ketika kita mencoba tersenyum bahkan terhadap musuh kita, kita sedang berusaha untuk menciptakan teman dan juga keabadian.
7. Selalu berfikir postif. Mungkin orang yang kita senyumi sibuk, sedang ada masalah, atau dia tidak sadar bahwa kita tersenyum untuk dia.(salah satu upaya membesarkan hati) Mungkin itu sedikit dari yang bisa aku tuliskan. Semoga kita menjadi orang yang selalu ikhlas dengan apa yang kita pilih. Percaya saja, ketika kita sudah melakukan hal yang terbaik, pasti Allah selalu memberikan hal yang terbaik untuk kita, apapun bentuk dan caranya,,,,
Lantas jadikan senyum kita murni karena Ibadah...