Kamis, 28 Maret 2013

Review Novel terjemahan Korea; My Princess by Hyun-Kyung Sohn


Cover Novel My Princess
Kau dan Aku telah menghabiskan semenit bersama. Aku takkan melupakan satu menit yang berharga ini. Takkan bisa terhapus. Karena satu menit itu telah menjadi masa lalu. (My Princess;275)

Demam bukuku kumat bulan ini. Akhirnya aku membeli banyak buku (walaupun banyak novelnya juga) dan berujung belum terbaca di rumah TT.TT. Tapi tak apa, buat deposit kerjaan nanti.

Nah kali ini aku mengangkat novelnya Hyun-Kyung Sohn berjudul My Princess. Bagi pengemar drama Korea apa kalian merasa femiliar dengan judul ini? Ehm.... tepat sekali. Novel ini sudah di angkat ke layar kaca, menjadi drama yang populer tahun 2011 dengan judul yang sama. My Princess. 

Jika berbicara antara novel atau drama mana yang lebih bagus, aku kesulitan mejelaskannya. Why? Because keduanya memiliki karakteristik sendiri yang membuat keduanya menarik. Secara garis besar cerita di dalam keduanya sama (jelas lah! !) hanya di dramanya lebih banyak masalahnya karena nggak mungkin kan novel setebal 348 ini jadi skuel drama 16 episode? Tapi, tulisan ini kita fokuskan ke novelnya ya. Ok?

Novel My princess bercerita tentang Goong (kerajaan), namun bukan berarti novel jadul zaman Joseon ya (walau masih ada kaitannya). Nah, ceritanya di sini Lee Seol, seorang yatim piatu yang di besarkan oleh keluarga angkatnya, pekerja paruh waktu di berbagai tempat, dan  juga mahasiswa yang menyukai profesornya di kampusnya, tiba-tiba kejatohan duren. Sebelumnya ia bekerja paruh waktu sebagai Putri kerajaan Korea yang duduk berjam-jam untuk di foto bersama wisatawan, tapi sekarang tiba-tiba ia menjadi Putri sesungguhnya. Dengan ditemuaknnya Seol, seorang kakek pengusaha ternama Grup Daehan yang memiliki hubungan dengan keluarga kerajaan di masa lalu berusaha menghidupkan kembali Sistem kerajaan Korea dan berniat memberikan seluruh aset perusahaan ke keluarga kerajaan. Seol pun diboyong ke istana dan mulai belajar menjalankan tugasnya.

Aku sudah bertekad. Aku takkan membiarkan semuanya berjalan sesuai kemauan Kakek.

Benar, di sana ada Hae Young, cucu satu-satunya Grup Daehan. Ia sudah menetapkan hatinya untuk mengagalkan rencana kakeknya tersebut. 20 tahun penderitaannya tanpa ayah dan ibu yang mendampinginya, 20 tahun berlalu dengan perjuangan hingga ia lulus menjadi lulusan diplomat termuda, 20 tahun berlalu tapi usahanya tidak diakui kakeknya, dan sekarang seluruh warisan yang harusnya miliknya akan diberikan kerajaan? Hae Young tak bisa menerimanya.

Lee Seol dan Hae Yong lebih tak menyangka lagi ketika kini Hae Yong berdiri dihadapan Lee Seol sebagai guru yang mengajari Seol tentang kewajibannya sebagai Putri. Dulu saat Seol masih menjadi rakyat biasa, Hae Yong adalah laki-laki yang berkali-kali terlibat masalah dengannya. Kini kehidupan Seol menjadi lebih sulit ketika ia harus berhadapan lagi dengan Hae Yong yang berniat tidak akan membiarkan  Seol menjadi Putri Korea.

Seperti pepatah, bahwa benci dan cinta itu seperti titik nol derajat dan 360 derajat. Perbedaanya sangat besar tapi pemisahnya bahkan tak dapat terlihat. Begitu pula Seol dan Hae Young. Perlahan-lahan semakin mereka berdua bertengkar, semakin mereka berdua terlibat masalah, semakin mereka saling membenci dan mencela, semakin bersadar satu sama lain, semakin besar cinta di antara mereka. Tapi, kembali titik 0 untuk ke 360 derajat memiliki jarak yang tak mudah. Posisi keduanya seolah tidak mengizinkan rasa itu muncul di antara mereka berdua. Politik, kekuasaan, ketamakan, juga keberadaan seseorang di antara mereka berdua. Apa Hae Young akan tatap tidak membiarkan Seol menjadi putri atau menyerahkan hatinya pada Seol serta membuat dirinya sendiri kehilangan segalanya?

Novel ini membicarakan tentang cinta, cinta seorang Kakek pada sejarah  negaranya yang diwujudkan dengan memberikan segala yang ia miliki sebagai wujud penyesalannya pada raja terdahulu. Cinta di antara keluarga angkat Seol yang tulus tanpa pamrih. Kecintaan Hae Young pada keluarganya yang  tak berbalas hingga ia menjadi haus cinta dan kehangatan sebuah keluarga. Cinta antara Seol dan Hae Young yang tak bisa di hindari, serta ketulusan cinta yang bisa saling memaafkan. Memberikan kita banyak pengertian tentang cinta. Hehehe...

Novel My Princess ini termasuk ke kategori komedi romantis. Banyak sekali kejadian yang bikin kita tertawa. Hehehe... lumayanlah, bacaan yang bisa direkomendasikan untuk remaja atau juga dewasa. Ah iya, novel ini diterbitkan oleh Penerbit Qanita PT Mizan Pustaka dan pertama kali diterbitkan  Februari 2012. Oke dah, begitu saja, selamat membaca!     

Sabtu, 09 Maret 2013

Review Novel : Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela



Dari mana tulisan ini aku kumulai?

     Ah, akhirnya aku membacanya setelah bertahun-tahun buku itu hanya kulirik di antara rak-rak buku di toko buku. Walau buku ini tak menjadi penghuni lokerku dirumah, tapi biarlah ia mengisi loker buku di“rumahku” ini.
     Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela adalah cerita yang di tulis berdasarkan cerita nyata. Buku ini  merupakan karya asli yang ditulis oleh Totto-chan sendiri, ia bernama asli Tetsuko Kuroyanagi. Diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia oleh PT Gramedia Pustaka Utama tahun 2008 dengan tebal halaman 272 halaman. Buku ini termasuk salah satu buku yang memiliki nilai jual tinggi dan sudah di terjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
      Buku ini menceritakan masa kecil Totto-chan yang menurut guru di sekolahnya sebelumnya sangatlah nakal. Karena rasa ingin tahunya yang tinggi, Totto-chan selalu melakukan hal-hal yang dianggap aneh seperti berdiri di jendela saat pelajaran di mulai. Guru itu akhirnya tak sanggup lagi menghadapi Totto-chan hingga akhirnya ia dikeluarkan dari sekolahnya.

Rabu, 06 Maret 2013

4 Ways to Get a Wife Novel by Hyun Go Wun

Lagi, lagi, dan lagi ada novel Korea yang kini menjadi penghuni loker bukuku lagi, selamat datang menjadi keluarga baru kami (teriak yang lain). 4 Ways to Get a Wife! Nah Novel ini ditulis oleh seorang penulis K-Drama terkenal Korea dengan judul Creating Destiny, Hyun Go Wun. Novel yang diterbitkan oleh Penerbit Haru ini memiliki tebal 356 halaman dan baru diterbitkan bulan Desember tahun 2012.

Seperti apa sih ceritanya? Check this out yuk!
Jung Won merasa dunia ini sudah benar-benar gila ketika ia melihat sebuah iklan di koran itu. bagaimana bisa ada aorang yang mencari seorang istri kontrak. Ia benar-benar tak mengerti mengapa orang ini mencari seorang pendamping dengan cara seperti ini, menggunakan pernikahan yang suci dan sakral itu menjadi sebuah permainan. Tapi, yang lebih membuatnya tidak percaya bahwa kandidat yang lolos dari seleksi itu tak lain dan tak bukan adalah adiknya sendiri. Jung Won memutuskan untuk menghalangi adiknya itu dari orang berbahaya dan tidak berperasaan itu. apapun caranya!

Tapi tunggu dulu,  ada yang salah sejak awal! Kenapa laki-laki itu kini justru sedang ada di hadapannya saat ini dan memintanya untuk menjadi istri kontraknya? Lalu siapa wanita yang kabur dari pernikahannya hanya karena lelaki ini? Kalau mereka saling mencintai kenapa mereka sampai harus berpisah seperti ini? Jung Won benar-benar tak mengerti dengan semua ini, yang ia tau kini ia diam-diam mulai menganggap lelaki yang memasang iklan di koran itu sebagi “keluarga” yang tak mungkin ia “telantarkan” begitu saja. Tapi apa lagi ini? Katanya aku adalah adiknya? Salah satu anggota keluarga konglomerat menyebalkan itu? Jantungku berdegup kencang, aku tak sanggup untuk menganggapnya sebagai kakakku!

Benar-benar novel yang menarik, sosok Jung Won benar-benar menginspirasi. Aku nggak tau antara ia itu bodoh, baik hati, polos atau terlalu tulus. Tapi yang membuatku salut, ia adalah orang yang begitu menghargai dan menyayangi keluarganya serta selalu berfikiran positif.

Novel ini bagus, tapi untuk golongan dewasa! Hehehe.... ^^
Itu dia caraku bikin kalian pada penasaran. Hehehehe....

Happy Reading!

Sabtu, 02 Maret 2013

CERPEN : SEHARI UNTUK SELAMNYA

Oke… hari yang sungguh sangat melelahkan setelah seharian ini aku memulai hari-hari yang panjang dengan kembali ke bangku sekolah baruku. SMA, tidak bisa dipercaya bahwa kini aku sudah berada di jenjang yang begitu sangat diimpikan bagi semua anak SMP. Sudah tiga bulan berlalu semenjak hari MOS yang membuat siapa saja seangkatan denganku bergidik mengingatnya.

Terlentang dengan sempurna sudah tubuhku di atas kasur berukuran 100×200 cm itu. Sempat pula kupandang jam dinding yang menunjukkan jam 3 sore dan HP yang membisu terdiam seribu bahasa. Kuhirup nafas dalam-dalam lalu kuhembuskan kembali dengan penuh penghayatan pula. Kembali kutengok HP itu sebelum aku beranjak untuk menganti baju seragam yang kini sudah tak lagi rapi seperti tadi pagi, tapi begitu kusut dan terlihat acak-acakan. Tapi, keadaannya tak begitu berbeda jauh dari semula hanya saja sedikit perubahan pada batrai yang semakin lama kian berwarna merah.

Dengan malas aku berjalan ke kamar mandi sambil menenteng celana jins dan kaos hitam kesayanganku. Sungguh nyaman air dingin yang melimpah ruah di kamar mandi. Sejuk, segar, dan menentramkan hati. Oh… ingin rasanya aku mandi dan benar juga. Keinginanku mengalahkan rasa malasku dan tara… aku tersenyum sambil menghembuskan nafas dari mulutku untuk menghangatkan tubuhku.

CERITA MINI : UNDER THE SAME SKY



Cerita mini yang kemarin sempet dilombakan... tapi nggak lolos... kadi share di sini saja dah buat isi blog. cerita ini disebut mini karena memang sangat singkat.... check this out!

“Yee!” teriakan dari pinggir lapangan terdengar riuh saat bola basket yang kulemparkan masuk ke dalam ring dengan nilai tembak tiga poin. Menutup pertandingan classmeeting sore itu dengan kemenangan untuk kelasku, IXC.

Aku masih tersenyum menatap ring basket sambil mengusap keringatku saat seseorang berlari memelukku. “Kau hebat, Ri! Tak salah aku mengajarimu!” ia lantas melonjak-lonjak menumpahkan kegembiraanya. Aku hanya menatapnya sambil tersenyum malu. Wajah tampannya terlihat bahagia karena aku.

“Minum ini!” ia menyerahkan sebotol air mineral dingin.

“Thanks, Frans...” ia hanya tersenyum lalu mengacak rambutku sebelum pergi. Aku hanya menatapnya diam-diam sampai ia menghilang.

“Heh kau! Reri!” belum sempat aku menoleh, air mineral yang aku minum tumpah membasahi baju basketku saat orang itu menyambar tanganku kasar.

“Apa-apaan sih?”

“Heh,  ngaca lo! Jangan kege-eran jadi orang!” Lulu mendorong kepalaku dengan telunjuknya, “Frans itu milik gue! Jangan deket-deket!” aku memilih diam menghadapinya, menghindari masalah.

“Ri...!” suara Frans sontak membubarkan Lulu dan teman-temannya. Aku tersenyum menatapnya, kau seperti pangeran yang selalu datang tepat waktu.

“Apa lagi sih?”

“Nih...” Frans kembali mengulurkan air mineral lalu duduk di bawah ring, “sini...” aku tak berkata apapun dan duduk di sampingnya. Kami hanya terdiam bersama sambil menatap langit senja. Indah, sama indahnya seperti perasaanku saat ini jika bersamamu...

HARU dan AKU : Layaknya Sebuah Penerang dalam Kegelapan, Petunjuk dari Ketidaktahuan

Kalau dipikir-pikir yang bisa aku lakukan hanya terimakasih, gomawo, kamsahamnida buat Penerbit Haru. Seperti judulnya, begitulah Penerbit Haru buatku. Why? Ini bukan sekedar bagus-bagusin Haru lo, tapi memang karena aku awalnya kesusahan dalam mencari referensi novel-novel terjemahan dari Korea. Cari sana kemari, bolak balik toko buku, dan juga internetan berjam-jam (sesi curhat). Baru pertama kali tau tentang Penerbit Haru aja habis baca novel My Boyfriend Wedding Dress-nya Kim Eun Jeong, dan setelah itulah seolah-olah aku menemukan “penerang” dan “petunjuk” tentang bebagai novel lainnya seperti So I Married the Anti-Fan, dsb. Dengan adanya novel-novel terjemahan ini tentunya akan semakin menambah pembendaharaan dari segi gaya bahasa. Kita bisa tahu bagaimana gaya bahasa yang dimiliki oleh negeri gingseng itu. So secara keseluruan, penerbit haru is the best-lah karena uda up to date dengan trend K-Pop hingga mau bersusah-susah ria ngurus izinnya hinggal novel ini bisa jadi koleksi pencinta novel di Indonesia. Terimakasih.... ^.^

Aku juga ingin mengomentari novel-novelnya Haru (yang uda aku baca). Kalau yang My Boyfriend’s Wedding Dress itu dah bagus. Dari segi cover aku suka sekali desain cover-covernya novel Haru. Sederhana tapi unik dan itu sangat menarik perhatian di antara toko buku loh. Kertasnya juga lumayan, tapi pas baca yang So, I Married the Anti-fan aku agak kecewa dengan kertasnya (aku nggak tahu jenis kertasnya apa, yang jelas... yang aku baca itu burem nggak putih atau rada kuning), beda sekali dengan novel yang sebelumnya, dengan catatan aku nggak tau itu asli atau bukan karena belinya juga tempatnya sama dengan yang lainnya. Kemarin sempet ngintip yang Cheeky Romance sih tapi mau beli, urung dulu deh tulisannya kecil-kecil terus ganti yang 4 Ways to Get a Wife. Maaf.... Nah, maka dari itu tolong deh supaya dalam penampilan isinya lebih oke dan enak dibaca. Iya, kalau boleh saran, itu di cover buku di kasih genre untuk remaja, dewasa atau semua umur. Walau aku udah cukup usia kemarin rada kaget baca yang 4 Ways to Get Wife, kasihan buat yang belum cukup umur. Footnote-nya benar-benar membantu orang yang awam dengan bahasa Korea. Moga kedepannya lebih banyak biar sekaligus nambah pengetahuan yang baca.

Oh iya, promosi. Aku baru tahu kalau Penerbit Haru ngeksisnya di facebook baru buka beberapa hari yang lalu. kalau twitter juga masih baru aku dapetnya. Entah apa yang yang salah aku nggak tahu, habis baca My Boyfriend’s Wedding Dress kan ngetik Penerbit Haru di google, tapi kok nggak ada hasil halaman web yang sekarang ya? Aku benar-benar baru tahu belum lama ini dan hasilnya adalah tulisan ini. Mungkin dari segi promosi yang perlu ditingkatkan hingga orang-orang yang tadi awam benar-benar dapet pencerahan.

Kebanyakan buku-buku dari Haru stoknya terbatas, di beberapa toko buku lokal sulit di cari bahkan nggak ada. Perlu bolak-balik dan ngeliat cabang yang lainnya, karena aku lebih suka nyari dari pada Pre-order masalahnya aku tinggal di desa mesti lama yang otomatis itu lama. Jadinya  aku memilih pergi ke kota buat nyari buku. Adanya cuma di toko-toko skala nasional (seperti yang admin kemarin sebutin di twitter, nggak mau nyebut mana) yang notabene jarang ngasih diskonan. Maklum masih anak kuliahan yang kudu menuhin ayam dulu biar bisa beli. Jadi, nggak ada salahnya jika pihak Haru bisa masukkin novel-novelnya ke toko-toko lainnya yang banyak pengunjung dari berbagai golongan. Novel-novenya bener-bener menarik kok, berbeda dan mirip sekali alurnya dengan drama korea yang uda di tonton, jadi perluasan pasar itu perlu. Mengingat novel-novel yang aku sebutkan sebelumnya itu sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan jauh dari pemiliknya karena terus berpindah tangan. Nah, itu membuktikan bahwa peminatnya memang banyak.

Jika berbicara tentang harapan, semoga kedepannya semakin banyak novel dari Korea atau negara lainnya yang masuk ke Indonesia.  Tapi, tidak berarti penulis dan pengarang dari Indonesia karyanya menjadi terabaikan dan tetap menjadi koleksi dari Penerbit Haru. Juga semakin gede aja pasarnya hingga sampai ke pelosok-pelosok nusantara. Karyanya memberikan inspirasi, hiburan dan juga semangat buat anak-anak muda untuk terus berkarya bersama Penerbit Haru. Amin...