Kamis, 31 Maret 2016

Review Novel Terjemahan Korea; Moon in the Spring by Hyun Go Wun

“merubah orang lain itu tidaklah mudah, karena saat itu tanpa kita sadaripun, diri kita juga ikut berubah” AI 30 Maret 2016

Judul: Moon in the Spring

Penulis: Hyun Go Wun


Penerbit : Penerbit Haru

Jumlah Halaman: 405 halaman

Tahun Terbit: September, 2014 

ISBN : 9786027742390



Di malam bulan purnama, seorang dewi terjebak bersama seorang pria berhati dingin dan licik di permukaan bumi.

Dewi Langit, Pria Bumi, lalu Malaikat Kematian….
Apakah wanita itu benar-benar tunanganku?
Pria itu bernama Kang Min-Hyuk, pria berhati dingin dan licik. Ia tidak tampak terkejut ketika tunangannya bangkit dari kematian. Ia tidak memiliki perasaan apa pun kepada wanita itu. Akan tetapi sesudah kejadian itu, wanita itu terlihat seperti wanita lain. Dan wanita itu tidak pernah bisa hilang dari pikirannya.
Apakah pria itu akan berhasil mengetahui identitasku yang sebenarnya?
Ji-Wan melanggar peraturan langit dan turun ke bumi untuk menggantikan posisi seorang wanita yang meninggal. Di sana, ia bertemu dengan Min-Hyuk, tunangan wanita yang ia gantikan. Sejak bertemu dengannya, Ji-Wan tahu bahwa pria itu adalah orang yang tidak mudah untuk dihadapi. Walaupun begitu, Ji-Wan berniat untuk bisa terus bertahan di dunia manusia… meski ia merasa lelah.

Jumat, 25 Maret 2016

Kebuh Teh Gracia; Mencicipi (lagi) Luasnya Perkebunan Teh Sambil Leyeh-leyeh

Kebun Teh Kebun Teh Kebun Teeehhh !!!

Destinasi ke dua masih di Lembang yaitu di kebun Teh Gracia. Tak jauh dari Tangkuban Prahu, belok ke arah kiri di pertigaan pertama setelah TPR gunung (arah dari dalam taman nasional) dan kita kan menuju ke Kebun Teh Gracia, heem menurut literatur yang saya baca sih, ini masih satu kompleks dengan resort dan SPA. Tapi jangan berharap dulu, saya tidak sekaya itu untuk bersantai di resort dan menikmati kolam pemandian air panas. hiks...

Satu hal yang aneh adalah sepanjang perjalanan yang saya lihat adalah iklan sate kambing (biasa), sate kelinci (khas daerah pegunungan) dan sate biawak! Oh my God baru denger kali ini sate biawak saya. Rasanya kek apa coba? Banyangin biawaknya aja sudah membuat bulu kuduk meremang luar biasa apalagi makan dagingnya? Tapi yang menjadi pertanyaan ini biawak hasil budidaya atau biawak hasil buruan ya? Kalau buruan kok banyak sekali yang jual? Apa nggak punah tuh? Dan setelah terbengong-bengong mengagumi warung sate ini akhirnya kami sampai di kebun teh, uaah luas sekali.

Selasa, 22 Maret 2016

Tangkuban Prahu, Lembang; Mencicipi Rasa Puncak Gunung

"Langkahku terhenti dalam titian panjang kisah hidup sang ilahi. Merasakan rasa 'mampir ngombe' yang sebenarnya, mencicipi kenikmatan-Nya dalam bayang semesta. Alangkah indah susana gunung yang telah berlalu begitu saja dalam beberapa musim ini, dan aku hanya bisa terus merindu dalam rasa haru. Dan di sini, juluran jemariku seolah mampu menebus rasa itu." Tangkuban Perahu, 29 Februari 2016 @AI
Kawah Gunung Tangkuban Perahu

Hari ke dua di Bandung, sepertinya hari ini adalah hari yang panjang, banyak sekali nama tempat dalam agenda yang saya terima. Waktu masih subuh, matahari pun masih malu menampakkan sinarnya. Saya mengintip sejenak ke jendela di lantai tiga dan melihat awan mendung menggantung di sepanjang langit Bandung. Ah sepertinya hari ini matahari juga tidak akan menampakkan sinarnya, dalam hati hanya bisa berdoa setidaknya hari ini tidak hujan karena kami akan pergi ke Lembang. 

Kamis, 17 Maret 2016

Farmhouse Lembang; Tempat Menarik yang Membingungkan, Hmmm

"Dunia menjadi begitu sempit jika gedget ada di tangan, tak perlu ke belahan dunia lain untuk melihat dan merasakan, di kini karena semuanya ada di depan mata, mimpi lebih nyata dari pada kenyataan itu sendiri" 
(Farmhouse Susu Lembang, 29 Februari 2016)

Farm House dari Tempat Parkiran, hmmm...
Setelah dari kebun teh, kami mampir untuk menikmati makan siang dan juga istirahat sholad sebelum meneruskan perjalanan. Destinasi kami dikurangi satu yaitu memetik stroberi, karena pas kami tiba di kebun stroberi hujan tiba-tiba menguyur dan kami sudah malas dulu untuk turun. Memilih untuk ndepis di dalam bus dan akhirnya memilih untuk langsung ke Farmhouse.

Farmhouse adalah salah satu tempat wisata baru (dibuka Desember 2015) yang ada di Bandung Barat tepatnya di Jln. Raya Lembang Nomor 108, Cihideung. Tiket masuk ke sini adalah Rp 20.000 per orang belum termasuk parkir.

Museum Geologi Bandung; Kembali, Belajar, Mengenal dan Mengambil lebih banyak! (Ilmunya)

Kembali Museum memberikan kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan, selayaknya ia menjadi soko guru pendidikan karena dari peninggalan itulah sejarah kembali diteliti dan disajikan untuk menyongsong masa depan." (Bandung, 28 Februari 2016 @AI)



Salam Sahabat Museum!
Museum Di Hatiku!

Setelah menjadi salah satu museum worker, cieellah bahasa saya setelah pelatihan permuseuman, saya menambah satu label lagi di blog yaitu museum. Menjadi Edukator Museum DIY adalah perkerjaan yang saya sukai. Setidaknya saya punya tujuan wisata lagi yang menarik minat dan juga bermakna.

Kunjungan ke Museum Geologi Bandung ini adalah salah satu paket dari Pelatihan Permuseuman Tingkat Dasar yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY. So, tertanggal 28 Februari saya akhirnya KEMBALI ke Museum Geologi. Kenapa kembali? Karena saya pernah perkunjung ke sana pada tahun 2008 bersama-sama teman SMP. Kali ini tujuan kami lebih ke pendidikan permuseuman daripada kunjungan biasa. Setelah berjalan kaki dari tempat kami menetap sementara yaitu di Jl. Supratman, kami jalan ke arah Jl. Diponegoro dan 15 menit kemudian kami sudah sampai di depan museum yang bangunannya masih seperti dengan terakhir yang saya lihat. Jelaslah! Hal ini karena Museum Geologi adalah salah satu bangunan cagar budaya yang sudah berdiri dari tahun 1926. Awalnya museum adalah tempat penelitian dan juga laboratorium geologi lalu setelah melalui pergantian lembaga beberapa kali barulah menjadi Museum Geologi.

Selasa, 15 Maret 2016

Review novel terjemahan Korea; I’ll be Your Wife by Jho Hyo Eun

"Sepertinya Tuhan Maha Adil, entah kenapa, setidaknya, itu yang mereka berdua rasakan..."



Judul : I'll be Your Wife
Penulis : Jho Hyo Eun
Penerbit : Penerbit Haru
Jumlah Halaman : 410 Halaman
Terbit : Maret, 2016 
ISBN :9786027742482

Kim Mo Rae, 23 tahun, mahasiswa.

Suatu hari, ia mengalami kejadian yang sangat konyol. Tubuhnya tertukar dengan tubuh seorang nyonya keluarga konglomerat! Nyonya ini malah menawarkannya setengah harta miliknya supaya Mo Rae menjalani kehidupan nyonya itu.
“Tubuh kita tertukar. Kita harus menerima kenyataan ini. Satu hal lagi, aku sudah menikah. Itu berarti kau akan mempunyai suami. Dia tidak akan menyentuhmu. Dia memiliki segalanya. Tetapi, dia tidak mempunyai hati.”
Di rumah itu, seorang suami kaya, tampan, tetapi seperti robot sedang menunggu Mo Rae. Meski terdengar seperti suami berengsek, entah mengapa Mo Rae malah merasa hangat setiap kali ada di dekatnya.