Rabu, 22 Agustus 2012

IMPLIKASI DARI BENTUK NEGARA TERHADAP IKLIM, GEOPOLITIK, PENGELOLAAN NEGARA, DAN BATAS WILAYAH POLITIK


MEMBULAT (CIRCULAR)
Polandia,
Bentuknya hampir membulat (circular)
Merupakan negara yang memiliki  wilayah  berbentuk hampir membulat. Contoh negaranya meliputi Prancis dan Polandia.Bentuk negara yang seperti ini akan memiliki pengaruh yaitu:
a. Iklim
Ikilim yang dimiliki suatu negara bisa homogen tapi juga bisa variatif bila terdapat pada perbatasan iklim menurut garis lintang. Namun, secara keseluruhan iklim negara tersebut hampir homogen.
b. Geopolitik
Kondisi wilayah yang membulat tentunya akan memberikan keunggulan dalam hal aksesibilitas suatu negara. Ketika pusat kegiatan baik pemerintahan maupun industri dll berada di satu titik yang mudah diakses maka kekuatan interaksi dan koordinasinya kan lebih tinggi. Ketika hal itu terjadi maka negara memiliki kesatuan yang rekat dan tinggi.

Ayahku (Bukan) Pembohong


     Ah, resensi kali ini kembali masih mengangkat karya Tere Liye. Mungkin aku memang penggemar karyanya. Kini kembali Tere Liye membawa suasana kanak-kanak dalam fiksi kehidupan. Cerita tentang Ayah sekaligus Kakek yang mendidik anak-anaknya melalui dongeng-dongeng kesederhanaan dan juga penuh pelajaran.
     Dam, tokoh dalam cerita ini adalah sorang anak yang dibesarkan dengan kesederhanaan seorang Ayah dan Ibu. Ia tumbuh besar diiringi oleh dongeng-dongeng dari Ayahnya dan  menjadi seorang anak yang tau bagaimana memahami hidup ini. Namun sampai suatu ketika ia mulai tidak mempercayai dongeng Ayahnya. Kenyataan yang keluarga ini hadapi membuat Dam menganggap Ayahnya pembual besar yang menyembunyikan ketakutannya dalam dongeng yang dikarangnya.

Selasa, 21 Agustus 2012

MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA


Oke, kembali share tugas kawan. Silahkan baca, cermati dan jadikan inspirasi. Jangan hanya Copas karena ini adalah pendapat saya (pendapat=belum tentu kebenarannya), maka dari itu, silahkan tinggalkan komentar untuk perbaikan dari kekurangan tulisan ini. Terimakasih.

MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:
A. Demografis
1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)
Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.
Dari data di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah kependudukan, ada baiknya kitad mengetahui dampak positifnya lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb.
sumber: bps.go.id
Akan tetapi permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah penduduk yang besar menjadi sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi terjadinya konfik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting terkait dengan permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi masalah yang sangat rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang gerak sangatlah penting namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkaitan dengan permasalah lingkungan seperti halnya sebagai daerah aliran sungai, daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya alam, dll. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang sama demi keseimbangan alam. 
Selain itu, masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.
Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah bertambah.  Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia.
2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalat tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat.

Kajian Regional Negara : Korea Selatan Kondisi Fisik dan Manusia


KONDISI FISIK Korea Selatan
Peta Korea Selatan
Korea Selatan adalah negara yang terletak di Asia Timur, tepatnya mencakup bagian selatan Semenanjung Korea pada koordinat 37 00 N, 127 30 E. Satu-satunya negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan adalah Negara Korea Utara dengan panjang perbatasan 238 km yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayah Korea Selatan sebagian besar dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km. Sebelah barat dibatasi oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur berbatasan dengan perairan Laut Jepang. Luas wilayah daratan keseluruhan adalah 99.678 km².
Terkait dengan kondisi geomorfologinya, Korea Selatan memiliki bentuk topografi yang relatif kasar dengan gunung, rangkaian pegunungan dan dataran yang sempit di bagian timur. Gunung tertinggi di Korea Selatan adalah Hallasan (1.950 m) yang berada di Pulau Jeju. Terdapat 3 rangkaian pegunungan utama di Korea Selatan, yakni Taebaek, Sobaek dan Jiri. Hanya 30 % daratan Korea Selatan yang merupakan dataran rendah, karena sebagian besar wilayahnya adalah dataran tinggi dan pegunungan. Dataran rendah sebagian besar terletak di pesisir barat dan di lembah-lembah sungai utama. Dataran rendah yang terpenting adalah dataran rendah Sungai Han yang mencakup DKI Seoul, dataran rendah Pyeongtaek di pesisir barat, Lembah Sungai Geum, Lembah Sungai Nakdong, dataran Yeongsan dan Honam di barat daya. Dataran rendah di pesisir timur lebih sempit.
Sungai Han di malam hari
Dilihat dari kondisi perairan darat atau kondisi air permukaan, dari luas total Korea Selatan yang berupa perairan yaitu sekitar 2,800 km². Perairan tersebut meliputi Sungai Nakdong yang merupakan sungai terpanjang, yakni 521 km. Kemudian disusul oleh Sungai Han yang mengalir melewati Seoul panjangnya adalah 514 km. Sungai penting lainnya adalah Sungai Geum, panjangnya 401 km, Sungai Imjin dan Bukhan yang berhulu dari Korea Utara, serta Sungai Seomjin. Sungai-sungai utama di Korea Selatan mengalir dari utara ke arah selatan atau dari timur ke barat.
Korea Selatan memiliki banyak pulau-pulau kecil di lepas pantai perairannya. Pulau terbesar adalah Jeju-do, yang terletak pada bagian selatan semenanjung dengan luas 1.825 km². Pulau penting lainnya adalah Ulleung di Laut Jepang dan Ganghwa di perairan sebelah barat. Walau sebagian besar pesisirnya memiliki garis yang rata, pantai selatan dan baratnya berteluk-teluk dan mempunyai dataran berlumpur yang luas.
Korea Selatan beriklim sedang karena negara ini berada dalam kawasan curah hujan Asia Timur. Pengaruh masa udara dari dataran Asia lebih besar terhadap cuaca di Korea Selatan dibanding pengaruh dari Samudera Pasifik.
Korea Selatan memiliki empat musim yang berbeda; musim semi, panas, musim gugur dan musim dingin. Musim semi biasanya berlangsung dari akhir Maret sampai awal Mei, musim panas dari pertengahan Mei hingga awal September, musim gugur dari pertengahan September sampai awal November, dan musim dingin dari pertengahan November sampai pertengahan Maret.
Musim dingin rata-rata berlangsung 3 bulan dengan kondisi cuaca kering. Sementara musim panas singkat, namun sangat panas, basah dan lembap. Cuaca terbaik muncul pada musim semi dan musim gugur. Di DKI Seoul suhu rata-rata bulan Januari adalah −5 °C sampai −2,5 °C; di bulan Juli berkisar dari 22.5 °C sampai 25 °C. Pulau Jeju yang terletak pada bagian paling selatan, menerima iklim yang lebih hangat daripada daratan utama, berkisar dari 2,5 °C di bulan Januari dan 25 °C pada bulan Juli.
Hujan terjadi pada bulan-bulan musim panas Juni hingga September. Pantai selatan tunduk pada akhir musim panas topan yang membawa angin kencang dan hujan lebat. Curah hujan tahunan rata-rata bervariasi dari 1.370 milimeter (54 inci) di Seoul untuk 1.470 milimeter (58 inci) di Busan.

KAJIAN MANUSIA
a. Kependudukan 
Dari World Population Data Sheet tahun 2012, diketahui jumlah penduduk Korea Selatan sebanyak 48.9 juta dengan rata-rata pertumbuhan alaminya sebesar 0.4% pertahunnya. Rata-rata kelahiran di Korea Selatan mencapai 1.2 dengan persentase penduduk dibawah 15 tahun sebesar 16% dan diatas 65 tahun sebesar 11%. Dari komposisi penduduk tersebut dapat dilihat bahwa angka ketergantungan masyarakat Korea sangat sedikit mengingat negara Korea Selatan termasuk negara maju.

Senin, 13 Agustus 2012

POLA PENDUDUK SAUDI ARABIA


Perhatian:
Tulisan ini hanya sebatas share tugas mata kuliah Geografi Penduduk. Semua data yang diperoleh merupakan hasil dari statistik yang sumbernya tertera di bawah keterangan gambar. Adapun analisis yang ada merupakan hasil karya sendiri dengan acuan sumber yang saya dapatkan. Jika menggunakan data ini untuk kepentingan anda silahkan cek kembali sebelum Copy Paste. Kesalahan yang saya buat adalah kekurangan saya, dan mohon berikan pendapat, kritik, atau komentar bila terjadi kesalahan dalam tulisan ini. Terimakasih.

POLA PENDUDUK SAUDI ARABIA
a. Pola Fertilitas Penduduk Saudi Arabia
Sumber : World Fertility Pattrens 2009, United Nation New York 
www.unpopulation.org
     Data di atas merupakan pola kelairan bayi berasarkan usia produktif wanita. Kelahiran dihitung dari setiap 1.000 wanita yang masih berusia produktif sehingga menghasilkan data seperti yang tertera pada grafik. Dari grafik tersebut terdapat terlihat pola kelahiran berdasarkan umur wanita usia produktif tahun 1980 (biru) dan juga tahun 2006 (merah). Tahun 1986, menujukkan angka kelahiran yang tinggi mulai dari 55 bayi pada usia 15-19 kemudian naik hingga mencapai angkai 236 bayi. Titik puncaknya mencapai angka kelairan sebesar 328 bayi pada 1.000 wanita di usia antara 25-29 tahun, kemudian beransur ansur menurun hingga pada usia antara 45-49 tahun kelahiran hanya 37 bayi. Jumlah penduduk tahun 1985 sebanyak 13.220.000 jiwa, pada tahun 1986 tersebut rata-rata kelahiran bayi  setiap wanita mencapai angka 6.5
     Grafik selanjutnya adalah grafik pola kelahiran penduduk tahun 2006 (Merah). Dari grafik tersebut dapat dilihat pola kelahiran masih cenderung memuncak pada usia 25-29 tahun yaitu dengan kelairan 267 bayi namun secara keseluruhan jumlah kelahiran bayi jauh berkurang jumlahnya dari pada tahun 1986. Pada tahun tersebut, rata-rata kelahiran bayi juga menurun hingga 50% sehigga rata-ratanya menjadi  3.3 bayi setiap wanita.
b. Pola Mortalitas Penduduk
Sumber : World Mortality 2009, United Nation New York
www.unpopulation.org
     Dari data World Mortality 2009 diperoleh data kematian penduduk Saudi Arabia pada setiap 1.000. Data tersebut dirata-rata pada kurun waktu antara tahun 2005-2010. Grafik di atas menujukkan bahwa jumlah kematian penduduk semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia penduduk. Kemungkinan kematiannya akan semakin tinggi. Data di atas menunjukkan pada usia 0-15 tahun penduduk yang meninggal mencapai 25 jiwa dan semakin meningkat sehingga pada usia mencapai 60 tahun mencapai 142 kematian. Pada kurun waktu tersebut rata-rata usia harapan hidup penduduk sekitar 73 tahun.

FERTILITAS DAN POLA FERTILITAS

Pengertian Fertilitas
     Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seseorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
     Istilah fertilitias sering disebut dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang wanita dengan adanya tanda-tanda kehidupan, seperti bernapas, berteriak, bergerak, jantung berdenyut dan lain sebagainya.
     Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi masuk. Kelahiran bayi membawa konsekuensi pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang bayi tersebut, termasuk pemenuhan gizi dan kecukupan kalori, perawatan kesehatan. Pada gilirannya, bayi ini akan tumbuh menjadi anak usia sekolah yang menuntut pendidikan, lalu masuk angkatan kerja dan menuntut pekerjaan. Bayi perempuan akan tumbuh

Jumat, 10 Agustus 2012

Super Junior – Haru Lyrics


Super Junior – Haru Lyrics
Album Repackage Versi C


Romanized:
Ireon gibun cheoeumiya baby ireon sarang cheoeumiya baby
Nareul seollege haneun saram malya narang talmeun sarang neo malya

Bogo bwahdo tto bogo shipeo nae yeopeman isseojul saram
Nuga bwahdo nae ippeun yeojachingu narang talmeun sarang neo malya

Nun gamado chajeul su isseo sesang dan hanappunin neol naega neol jikyeojulke baby

Super Junior – Only U Lyrics


Super Junior – Only U Lyrics
Album Repackage Versi C


Romanized:
Nae mal deureo jullae amu maldo haji malgo na sashireun neomuna buranhae
Niga eomneun haru eotteohke kyeondilji cheongmal molla
Uri kkeuchi aniraneunkeorara
Naega eomneun binjarie honja apa uljineun ma

Nae mamsoge ojing neo ne mamsoge ojing na
Seoro talmaganeun moseubi sarange ppajyeo itdaneun geot
Gateun haneul dareun gos urin jamshi tteoreojyeo
Chigeum i sunkan yeongwonhi ijji malgo giyeokhae

Super Junior – Outsider Lyrics


Super Junior – Outsider Lyrics
Album Repackage Versi C

Romanized:
Oneul haru dongan naneun aussaideo
Bokjabhan il deonjyeobeorin aussaideo
Keu nuguye nunchi ttawii boji anhko
Nae kal gireul ttubeokttubeogaussaideo, aussaideo, aussaideo

Bokjabhan jihacheol kkubeokkkubeok jolda heogeobjikeob naeryeo
9 to 5 jugeora irhago namyeon haega jeomulko, neokdauni dwehko
Nae oraen chinguwah bab hanbeon meokgi mwoga himdeunji

Super Junior – SPY Lyrics


Super Junior – SPY Lyrics
Album Repackage Versi C


Romanized:
Naega saranghan s. P. Y. Keunyeoreul chocha day and night
Jabhildeut jabhiji anha keurimjacheoreom butjiman
Naega saranghan s. P. Y. Keunyeoreul chocha day and night
Sumi teok kkeutkkaji cha wah keunyeoreul kyeonun geu sunkan
I got you little runaway (x4)