Kamis, 08 Juni 2017

Museum Mini Sisa Hartaku; Belajar Percaya Dengan Kenyataan

"Manusia sering sombong berdiri di atas bumi yang bukan milikinya,maka jangan salahkan bumi jika mereka berdiri diatas apa yang memang menjadi miliknya"
- AI -
Koleksi Museum Mini Sisa Hartaku
Saya selalu menghela nafas panjang jika melewati jalur menuju museum ini. Ingatan saya kembali ke tahun sebelum letusan merapi tahun 2010. Saya sudah cukup besar waktu itu untuk meningat setiap detail wilayah yang kini rata. Tidak ada yang tersisa di sana kecuali kengerian akan hari-hari tanpa kehidupan itu. Hanya pengingat untuk membuat kita eling lan waspada.

Museum ini berada dibekas Dusun Petung, Kepuharjo, Cangkirngan. Sebuah desa yang dulunya merupakan desa wisata itu kini hanya tinggal nama. Saya menelusuri kembali jalan yang sama dengan pemandangan yang berbeda, mengingat dulu gumregah kehidupan yang ada di sana. Tapi jika melihatnya sekarang, hanya tinggal puing-puning yang penuh dengan cerita banyak orang. Museum Mini Sisa Hartaku (MMSH), museum ini adalah sebuah rumah milik Bapak Riyan, Om Riyan panggilan akrab saya mengingat saya kenal dengan kemenakannya yang hampir semumuran saya. Rumah ini adalah rumah beliau dan harta benda yang tersisa tersebut tak lain adalah bagian dari rumah beliau yang terkena semburan awan panas atau wedus gembel yang berasal dari letusan Merapi. Tidak banyak yang tersisa, namun hal itu cukup untuk mengingatkan bahwa apa saja yang ada di bumi ini bukan menjadi milik kita seutuhnya.
 
Koleksi peralatan dapur milik Pak Riyan yang menjadi koleksi museum
Sebenarnya berkunjung ke tempat-tempat di jalur lava tour bagi saya sendiri adalah jalur perenungan. Tempat ini dulunya sebagai area bermain saya, namun perubahannya begitu drastis karena bumi baru saja "tandang gawe" yang cukup besar. Membuat siapa saja berlari kocar-kacir, membuat hati berdesir ketika mengingat geramannya dan tentu saja meningat pedihnya kehilangan. Dulu, seolah hari-hari menyedihkan itu tidak akan pernah berakhir, namun kini jika kita mengingatnya kembali, semua itu hanya seperti mimpi buruk semata.

Akses ke museum ini bisa dikatakan terjangkau. Walau susah sekali menggunakan kendaraan pribadi, namun masih bisa dijangkau dengan kendaran roda dua. Lebih enaknya sih dengan menggunakan mobil dengan double gardan (4x4) atau dengan jasa lava tour. Bisanya sudah satu paket kunjungan ke museum ini.
Banyak sekali pesan-pesan yang ditulis direruntuhan dan puing rumah Museum Mini Sisa Hartaku
Bagai menagih janjinya, alam berkuasa akan semua yang ada diatasnya. Sudah selayaknya kita sebagai manusia yang hanya mampir ngombe ini untuk selalu menjaga apa yang titipan generasi berikutnya.

Ah untuk galeri, saya sering sekali kesini jadi foto yang saya ambil dari berbagai waktu.

Enjoy your trip and make it valueable and memorable!   

Team in action!

"Merapi Tak Pernah Ingkar Janji" Bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar