Review Novel The Jacatra Secret by Rizki Ridyasmara; Sejarah dalam Sejarah

Cover Depan Cetakan Juli 2013

The Jacatra Secret Detail
Penulis :Rizki Ridyasmara
Penerbit :Bentang Pustaka
Halaman :448
Ukuran :135 x 200 mm
ISBN : 978-602-7888-46-3
Terbit : Juli 2013
Harga : Rp69,000

Doktor John Grant, simbolog terkemuka dari Amerika, tak menyangka kunjungannya ke Indonesia akan serumit ini. Datang sebagai pembicara di sebuah pertemuan komunitas penggemar teori konspirasi, Doktor Grant justru terseret ke dalam labirin kasus pembunuhan seorang pejabat pemerintahan. Misi pengejaran yang semula satu arah ternyata berbalik menyerang dirinya. Dibayangi teror, Doktor Grant harus segera menghentikan gerak sang pembunuh sebelum korban lain berjatuhan. Pengejaran itu tanpa disangka membawanya menelusuri lorong rahasia di Jakarta, menguak simbol-simbol terpendam yang tak banyak diketahui orang. Rahasia besar Jakarta yang sengaja dikubur dalam-dalam oleh para pembangunnya selama berabad-abad terkuak satu per satu. Bukti tak terbantahkan berserakan; ada sejarah yang sengaja tak disampaikan.

Lets see the review!

“Sebuah novel kadangkala sering lebih jujur bertutur sejarah
ketimbang buku-buku teks di sekolah-sekolah resmi.’
hal 42”

Karena rekomendasi dari teman akhirnya aku membeli novel ini. The Jacatra Secret adalah novel konspirasi Indonesia yang aku beli. Selain membahas sejarah pelik Indonesia, novel ini juga memfokuskan tema pada simbol-simbol satanic yang tersembunyi di dunia, Indonesia, dan khususnya di Jakarta.

Cerita dimulai dari seminar konspirasi yang dihadiri oleh Doktor John Grant, seorang simbolog dari Amerika. Ia tak menyangka seminarnya itu berubah menjadi petualangan yang penuh misteri dan nyawa sebagai taruhannya. Kematian anggota seminar yang juga seorang Profesor sekaligus ahli ekonomi di Indonesia itu meninggalkan keganjilan. Menurut Angelina (seorang moderator dan anggota perkumpulan konspirasi) hanya Doktor Grant yang bisa mengungkap maksud dan semua simbol yang ditinggalkannya. Hal ini membuat Angelina yang saat itu baru melakukan penilitian di kepolisian menghubungi Doktor John Grant untuk membantu kepolisian.

Sementara Angelina dan John (panggilan Doktor John Grant) mencoba menebak dan memecahkan khasus tersebut, Darco, pembunuh itu sedang berkeliaran diluar sana dan mengincar hal sama. Mereka saling mengejar sesuatu yang sama, sesuatu yang akan sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia, dan Darco tak akan segan-segan untuk membunuh siapapun yang menghalangi tugasnya.

Dalam perjalanan Angelina dan John untuk mengungkap kasus ini, dikuaklah berbagai simbol-simbol satanic yang tersebar di seluruh Batavia (saat ini Jakarta), berbagai perkumpulan persaudaraan yang masih hidup dan menggeliat di dunia, sejarah, agama, konspirasi berbagai elit politik dan cerita mencekam yang sebenarnya terjadi di dunia ini. Banyak sejarah yang seolah disembunyikan bahkan di manipulasi untuk kepentingan berbagai pihak. Baik untuk kekuasaan, kekayaan, ataupun kejayaan golongan-golongan tertentu.

The Jacatra Secret mengungkapkan secara berani masalah-masalah elit politik yang ada di Indonesia, mulai menceritakan awal mula, mengkritisi, dan juga berani mengungkapkan berbagai fakta yang tidak tercetak dalam buku-buku sekolah saat ini. Selain itu pembahasan tentang berbagai sejarah persaudaraan Mason di Indonesia juga di ceritakan dalam novel ini, baik orang, tempat, maupun asal mulanya. Banyak fakta yang diangkat dalam novel ini, apa saja? Semuanya sudah di jabarkan dalam halaman pertama agar pembaca tidak terjebak antara sejarah dan fakta serta cerita novel itu sendiri.

Nah, apakah yang menjadi ganjalan? Jika kalian membaca sinopsis novel-novel sejenis ini, hal yang paling kalian ingat adalah Dan Brown, ya novel ini gaya penuturannya sangat mirip dengan novel milik Dan Brown. Hanya saja setting dan sejarah yang diambil berlatar belakang negara Indonesia. Sebenarnya jika ingin menciptakan novel yang menjadikan fakta-fakta di Indonesia sebagai latar dan permasalah yang diangkat di cerita, Indonesia adalah negara yang tak akan pernah selesai pembahasannya. Mulai dari jaman sebelum penjajahan, jaman penjajahan, kemerdekaan, pasca kemerdekaan bahkan sampai sejarah reformasi dan kepemimpinan masa kini . Jadi bagiku isitlah mirip ini tak masalah, mungkin ini adalah awal untuk membuka dunia tulis menulis Indonesia yang isinya tak hanya cerita pengantar tidur namun juga “memaksa” kita untuk menerima, mengingat, dan membuka kembali sejarah Indonesia, right?

Ah ya, yang rada mengganjal lagi novel ini isinya 40:60. 40% adalah alur kasus dan cerita novel ini, sementara 60% “sisa”nya adalah paparan sejarah, dan cerita-cerita berbagai simbol, gedung, kisah yang bermakna namun juga kadang OOT (out of the topic), bahkan penulis sendiri sampai mengulang-ulangi kata, “pembahasannya cukup sampai sini biar tidak keluar dari fokus masalah, penjelasan lengkapnya akan saya ceritakan di lain kesempatan” . hahaha istilahnya mengingatkan diri sendiri kali ya?

Bacaan ini cocok untuk dewasa , kalau remaja sepertinya rada berbobot bahasannya.
Oke, review ini saya cukupkan sekian. Saya akan tutup sama dengan epilog novel ini.

“Kita telah bersumpah membaktikan seluruh hidup kita demi kebesaran bangsa dan negeri ini. Kita tidak akan pernah mengenal kata pensiun sebelum maut menjemput. Bangsa ini berabad lalu penah maju, lalu dihancurkan penjajah, besar lagi pada 1945 dan dihancurkan lagi 25 tahun kemudian, dan untuk tak beberapa lama lagi, kita harus yakin bahwa bangsa ini akan bangkit kembali dengan segala kebesarannya. Modal kebangkitan itu ada di dalam dada setiap putra Indonesia yang masih menyimpan kemerdekaan di dalam jiwanya. Di dalam ingatan kita semua, di sini, modal kebangkitan negeri ini harus tersimpan dengan baik. Kita berjanji. Kita selalu tepati!”
hal 423-424.