Jumat, 02 Agustus 2013

Jejak KKN PPL 2013 : Kemah Ceria at Pantai Glagah

Bulan Purnama (Perhatikan awan dibawahnya, membentuk gugusan pulau Jawa dan Nusa Tenggara,, beautiful!!)

21 Juni 2013....
Ye... ujian telah usai, ujian telah usai, tinggal liburan...
Liburan? Hahaha itu hanya ada dalam mimpi karena kini saya menghadapi jenjang kehidupan yang bernama KKN-PPL. Wow ternyata saya sudah masuk sebagai mahasiswa angkatan “tua”. Sudah banyak yang harus di intropeksi. Cieelah....

Nah hari Jumat ini, selepas ujian terakhir semester 6 saya bersama Ragil (teman seperjuangan seperjurusan geografi) sudah bersiap untuk kemah. Kemah loo.. bukan camping karena acara ini dalam rangka kemah tutup tahun kegiatan Pramuka mereka. Nah kami nih ceritanya mengdampingi anak-anak kelas X SMA N 1 Cangkringan sampai tanggal 23 Juni 2013
Sore itu setelah saling tunggu menunggu, berangkatlah saya, Ragil, Arif, Vian, Eko, Zikri, dan Yunan ke bumi perkemahan Glagah, pantai Glagah Kulonprogo. Perjalanan yang puanjaaaanng sekali karena harus ke-ban-an alias bannya bocor dua kali, motor yunan dan motorku, bertemu dengan kecelakaan yang mengerikan, bertemu dengan ular, dll. Pokonya perjalanan ini wow banget, apalaigi dengan hiruk pikuk pom bensin yang siap menaikkan harganya. Ruame jjang!

Nah sampai di sana sekitar jam 19.30 WIB, padahal kami berangkat dari kampus jam 15.30. luama bener.... langsung saja kami mendirikan benteng kami masing masing. Dua dom tua yang berdampingan dengan dom-dom berskala internasional. Kemah apaan ini? Tendanya mewah gini? Hahaha.. pokoknya kemahnya lucu dah. Malam itu langsung berakhir dengan acara jurit malam. Ni acara banyak yang pinsan. Akhirnya saya berakhir menjadi penjeput siswa-siswa yang terkapar. Kasihan mereka, mentalnya droop. Belum lagi setelah acara itu akhirnya dibubarkan dengan paksa, malah ada yang kesurupan. Kali ini justru Dewan Ambalannya. Ckckck,,, nah cowok-cowok KKNnya pada sibuk bercerita dan bercengkerama dengan hantu di sana, saya dan ragil memilih untuk tidur saja didom kami berdua. Eh uda nyaman-nyamannya tiba-tiba ...
Outbounders Cow lagi dikerjain
“Mbak KKN?”
“Iya...” nah kita berdua keluar. Ternyata Pak Naryo ada diluar dan akhirnya kami bercerita panjang lebar luas keliling persegi tentang kejadian kesurupan yang pernah terjadi tahun lalu. Cerita itu puanjang sekali sampai beliau pamit. Saya dan Ragil lagi-lagi masuk ke dalam dom tiduur.

Outbounders cew...
Sesi gombal menggombali (intermezo)
Paginya, kami mengikuti rangkaian acara outbound, ini anak-anak KKN justru sibuk menghibur diri dengan mengerjai siswa. Ckckck... eh giliran saya yang mengerjai justru dapat ancaman. Nasip nasip jadi cewek manis. Hahaha...apaan sih. Selesai acara itu, saya dan Ragil jusrtu berpanen ria dengan petani cabai disana. Merasakan kembali semasa masih punya sawah boy... panas-panas panen lombok, yang ujung-ujungnya membuat kami berdua terkapar (lagi-lagi) tidur kecapean. Eh bangun-bangun dapet semangka dari anak-anak cowok. Pada perhatian banget sih, siang-siang panas gini dapet semangka yang walau nggak manis tetep seger (walau ujungny saya terkapar sakit kepala...)

Nah malemnya kita yang tak tahu apa-apa itu di minta untuk menampilkan kesenian. Astagfirullah... kesenian apa coba. Kami bertujuh saling padang karena dari kami semua tidak ada yang punya bakat seni apapun. Lalu apa yang kami lakukan? Kami membuat puisi berantai yang berakhir garing. Padahal awalnya kita ngebacanya aja udah ngakak. Puisi antara dukun beranak, tukang laundry, master cheft, sopir, mahasiswa, dan tokoh lainnya yang beneran (terpaksa) disambung-sambungkan. Aneh, jika mengingatnya yang teriangat hanya rasa malu. Hahaha. Tapi kita pedenya nggak ketulungan jadi malunya tadi cuma jadi malu boongan. Ckckck...

Master cheft KKN PPL 2013 (Merah: Arif, abu-abu: Vian)
Setelah itu kita di undang ke pendopo tempat para DA dan bapak ibu guru berada. Mukegile,,, makannanya buanyak banget, pengen.. tapi kepalaku terlalu sakit dan perutku terlalu kembung untuk bisa menikmati semuanya. Jadi saya dan Ragil pamit undur diri. Eh di dom akhirnya  aku bilang kalau pengen apel dan tiba-tiba apel dan jeruk jatuh dari langit bersama dengan bakpia patok. Nih Arif ma Eko baik hati amat mengabulkan permohonannku bersama dengan bonusnya. Sial kok dua orang ini mang pandai banget bikin orang malu. Nguping pembicaraan orang! Dasar! 

Nah setelah pada kecapean paginya, subuh-subuh aku terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Masih kriyip-kriyip saya hendak menyalakan kompor dan menghangatkan air. Tiba-tiba dari toa mushola bapaknya bilang “Rif...arif... sholat Rif...” dan dua dom yang sepi itu akhirnya ramai. Ternyata Arif yang satu ini juga belum sholat. Kebetulan banget atau dia bener-bener sial. 

Setelah sarapan seadanya kami pun pamit pulang, eh di pendopo masih juga dicegat buat sarapan. Tak apalah kitapun makan pagi dulu. Hehehe...

Lagi-lagi nampang dengan bulan
Nah, kemah ini walaupun nggak sepenuhnya kerja dari pagi sampai malam, tapi tiga hari dua malam yang nggak full itu terisi oleh banyak kenangan. Why.. why.. why,,,? Kata seseorang dulu di mapala, kita akan tahu aslinya seseorang itu jika kita bersama dengan mereka di lapangan di alam. Kita bakal tahu kepribadian mereka, makan dari api sama, dan minum dari sumber yang sama. Nah ini belum di alam, baru di bumi perkemahanan tapi banyak hal yang membuat kami bisa saling “melihat” satu sama lainnya. Pengalaman bersama, tawa yang sama, waktu yang sama, makan bersama, roti bakar yang sama walau sempet pada berjatuhan, mie yang sama satu nasting, tidur di atas dan di bawah langit sama, dari sanalah kami seolah disulap mendadak menjadi satu keluarga bersama. 

Saya benar-benar menikmati TIM KKN-PPL 2013, ada sisi baiknya disela semua kesibukan tugas ini. Sampai jumpa di cerita selanjutnya!!!
Fighting!

Bulan Purnama menyinari malam kami.ciela....
Menikmati Bulan Purnama (Kiri: Eko, Kanan: Zikri)
Menu andalan makan pagi kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar