Explore to Watu Kemloso |
Efek “nyasar” sindorom sepertinya masih mengalir deras di darah saya. Banyak sekali perjalanan yang belum terpetakan di blog ini. Hehe, sepertinya di luar sana, hobi jalan-jalan kemudian di share dalam blog sudah mengakar daging terlebih lagi banyaknya sosial media yang memfasilitasi. Duh, malah curhat tentang kemalasan saya. Haha
Akhirnya dengan bekal kamera hasil pinjaman (+yang pemiliknya, hihi) sabtu pagi, saya bersama tiga pendamping saya melakukan perjalanan ke hulu Kalikuning. Jaraknya dari rumah saya jaaaauuuuh sekali. Sekitar lima menit perjalanan di tempuh dengan kendaraan bermotor. Makannya judul di atas nggak salah dan nggak lebay, karena saya memang lagi dalam proses PDKT dengan lingkungan sekitar. Ya saya terlahir dan tinggal di lereng Gunung Merapi. Kalikuning merupakan salah satu sungai di Kabupaten Sleman yang berhulu di gunung yang mengguncang dunia tahun 2010 kemarin. Bagi saya Kalikuning adalah sego kucing, makanan murah sehari-hari saya karena tiap hari saya bersingunggan langsung dengan sungai ini. Tapi perjalanan ke Watu Kemloso ini adalah untuk pertama kalinya. Haha. Dulu waktu kecil saya nggak pernah main sampai tempat ini, tentu saja alasannya karena berbahaya.