Sabtu, 09 Maret 2013

Review Novel : Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela



Dari mana tulisan ini aku kumulai?

     Ah, akhirnya aku membacanya setelah bertahun-tahun buku itu hanya kulirik di antara rak-rak buku di toko buku. Walau buku ini tak menjadi penghuni lokerku dirumah, tapi biarlah ia mengisi loker buku di“rumahku” ini.
     Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela adalah cerita yang di tulis berdasarkan cerita nyata. Buku ini  merupakan karya asli yang ditulis oleh Totto-chan sendiri, ia bernama asli Tetsuko Kuroyanagi. Diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia oleh PT Gramedia Pustaka Utama tahun 2008 dengan tebal halaman 272 halaman. Buku ini termasuk salah satu buku yang memiliki nilai jual tinggi dan sudah di terjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
      Buku ini menceritakan masa kecil Totto-chan yang menurut guru di sekolahnya sebelumnya sangatlah nakal. Karena rasa ingin tahunya yang tinggi, Totto-chan selalu melakukan hal-hal yang dianggap aneh seperti berdiri di jendela saat pelajaran di mulai. Guru itu akhirnya tak sanggup lagi menghadapi Totto-chan hingga akhirnya ia dikeluarkan dari sekolahnya.

      Mama benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, oleh karena itu ia memasukkan Totto-chan ke Tomoe Gakuen tanpa memberiitahukanya bahwa sebenarnya gadis cilik itu di keluarkan dari sekolah. Awalnya Totto-chan tidak mengerti kenapa harus pindah, tapi saat melihat sekolah barunya Totto-chan melupakan segalanya dan merasa Tomoe lebih menyenangkan dari sekolah manapun.
      Tidak hanya ruang kelas yang terbuat dari gerbong kereta, tapi pelajaran di sana pun berbeda. Anak-anak bebas mengambil urutan pelajaran sesuka mereka. Sekolah ini begitu unik, hingga anak-anak merasa sangat betah dan kerasan di Tomoe Gakuen. Tidak ada anak yang ingin pulang cepat-cepat, tapi justru sebaliknya dan paginya tidak sabar untuk datang cepat-cepat ke sekolah itu.
Saat itu Totto-chan masih sangat kecil untuk menyadarinya, tapi ketika ia tumbuh dewasa ia benar-benar menyadari bahwa menjadi salah satu bagian dari Tomoe Gakuen adalah suatu hadiah dari Tuhan untuknya.
      Banyak pelajaran yang bisa diambil dari berbagai kisah Totto-chan. Buku ini seolah menyadarkan kita bahwa belajar bukanlah suatu paksaan. Kesadaran untuk belajar dari berbagai masalah yang harus di hadapi bahkan saat usia masih sangat belia pun merupakan suatu pelajaran yang bahkan lebih berharga dari pada hanya duduk di kelas. Kebabasan untuk menjadi diri sendiri yang dipadukan dengan pendidikan yang benar akan membentuk anak-anak sesuai dengan takdir alam untuk mereka.
      Buku yang benar-benar menarik, dari catatan yang ku baca mengatakan bahwa buku ini menjadi  bacaan wajib bagi pengajar dan ibu-ibu muda tentang bagaimana mendidik seorang anak seperti Totto-chan atau anak-anak lainnya agar mereka berkembang menjadi mandiri-mandiri yang luar biasa.

Selamat berkenalan dengan Totto-chan...  

4 komentar:

  1. kyaaaa.. aku suka banget ama buku ini An, apalagi pas settingnya di sekolahan (kalo nggak salah, sekolahnya di bekas gerbong kereta bkn ya). guru dan kepala sekolahnya kreatif banget :3
    apalagi sudut pandangnya dari totto chan, jadi polos dan curios banget :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kemarin pinjem tempatnya Sapta, baru sempet baca TT.TT g tau kalau bagus,,, iya itu di gerbong kereta. emang kok aku sampe ikut salut sama kepala sekolahnya,,, sayang sekolahnya musnah abis perang dunia II itu, kalau masih ada mesti jadi inspirasi pendidikan saat ini.

      Hapus
  2. Membaca buku ini seolah-olah kita menjadi teman tokoh utamanya! Apakah anda juga merasa begitu?heee..

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali, membayangkan bagaimana masa kanak-kanak toto-chan benar-benar menjadi bagian dari diri kita, menyenangkan sekaligus banyak pelajaran yang bisa kita ambil darinya

      Hapus