Kalau dipikir-pikir yang bisa aku lakukan hanya terimakasih, gomawo, kamsahamnida buat Penerbit Haru. Seperti judulnya, begitulah Penerbit Haru buatku. Why? Ini bukan sekedar bagus-bagusin Haru lo, tapi memang karena aku awalnya kesusahan dalam mencari referensi novel-novel terjemahan dari Korea. Cari sana kemari, bolak balik toko buku, dan juga internetan berjam-jam (sesi curhat). Baru pertama kali tau tentang Penerbit Haru aja habis baca novel My Boyfriend Wedding Dress-nya Kim Eun Jeong, dan setelah itulah seolah-olah aku menemukan “penerang” dan “petunjuk” tentang bebagai novel lainnya seperti So I Married the Anti-Fan, dsb. Dengan adanya novel-novel terjemahan ini tentunya akan semakin menambah pembendaharaan dari segi gaya bahasa. Kita bisa tahu bagaimana gaya bahasa yang dimiliki oleh negeri gingseng itu. So secara keseluruan, penerbit haru is the best-lah karena uda up to date dengan trend K-Pop hingga mau bersusah-susah ria ngurus izinnya hinggal novel ini bisa jadi koleksi pencinta novel di Indonesia. Terimakasih.... ^.^
Aku juga ingin mengomentari novel-novelnya Haru (yang uda aku baca). Kalau yang My Boyfriend’s Wedding Dress itu dah bagus. Dari segi cover aku suka sekali desain cover-covernya novel Haru. Sederhana tapi unik dan itu sangat menarik perhatian di antara toko buku loh. Kertasnya juga lumayan, tapi pas baca yang So, I Married the Anti-fan aku agak kecewa dengan kertasnya (aku nggak tahu jenis kertasnya apa, yang jelas... yang aku baca itu burem nggak putih atau rada kuning), beda sekali dengan novel yang sebelumnya, dengan catatan aku nggak tau itu asli atau bukan karena belinya juga tempatnya sama dengan yang lainnya. Kemarin sempet ngintip yang Cheeky Romance sih tapi mau beli, urung dulu deh tulisannya kecil-kecil terus ganti yang 4 Ways to Get a Wife. Maaf.... Nah, maka dari itu tolong deh supaya dalam penampilan isinya lebih oke dan enak dibaca. Iya, kalau boleh saran, itu di cover buku di kasih genre untuk remaja, dewasa atau semua umur. Walau aku udah cukup usia kemarin rada kaget baca yang 4 Ways to Get Wife, kasihan buat yang belum cukup umur. Footnote-nya benar-benar membantu orang yang awam dengan bahasa Korea. Moga kedepannya lebih banyak biar sekaligus nambah pengetahuan yang baca.
Oh iya, promosi. Aku baru tahu kalau Penerbit Haru ngeksisnya di facebook baru buka beberapa hari yang lalu. kalau twitter juga masih baru aku dapetnya. Entah apa yang yang salah aku nggak tahu, habis baca My Boyfriend’s Wedding Dress kan ngetik Penerbit Haru di google, tapi kok nggak ada hasil halaman web yang sekarang ya? Aku benar-benar baru tahu belum lama ini dan hasilnya adalah tulisan ini. Mungkin dari segi promosi yang perlu ditingkatkan hingga orang-orang yang tadi awam benar-benar dapet pencerahan.
Kebanyakan buku-buku dari Haru stoknya terbatas, di beberapa toko buku lokal sulit di cari bahkan nggak ada. Perlu bolak-balik dan ngeliat cabang yang lainnya, karena aku lebih suka nyari dari pada Pre-order masalahnya aku tinggal di desa mesti lama yang otomatis itu lama. Jadinya aku memilih pergi ke kota buat nyari buku. Adanya cuma di toko-toko skala nasional (seperti yang admin kemarin sebutin di twitter, nggak mau nyebut mana) yang notabene jarang ngasih diskonan. Maklum masih anak kuliahan yang kudu menuhin ayam dulu biar bisa beli. Jadi, nggak ada salahnya jika pihak Haru bisa masukkin novel-novelnya ke toko-toko lainnya yang banyak pengunjung dari berbagai golongan. Novel-novenya bener-bener menarik kok, berbeda dan mirip sekali alurnya dengan drama korea yang uda di tonton, jadi perluasan pasar itu perlu. Mengingat novel-novel yang aku sebutkan sebelumnya itu sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan jauh dari pemiliknya karena terus berpindah tangan. Nah, itu membuktikan bahwa peminatnya memang banyak.
Jika berbicara tentang harapan, semoga kedepannya semakin banyak novel dari Korea atau negara lainnya yang masuk ke Indonesia. Tapi, tidak berarti penulis dan pengarang dari Indonesia karyanya menjadi terabaikan dan tetap menjadi koleksi dari Penerbit Haru. Juga semakin gede aja pasarnya hingga sampai ke pelosok-pelosok nusantara. Karyanya memberikan inspirasi, hiburan dan juga semangat buat anak-anak muda untuk terus berkarya bersama Penerbit Haru. Amin...
Kebanyakan buku-buku dari Haru stoknya terbatas, di beberapa toko buku lokal sulit di cari bahkan nggak ada. Perlu bolak-balik dan ngeliat cabang yang lainnya, karena aku lebih suka nyari dari pada Pre-order masalahnya aku tinggal di desa mesti lama yang otomatis itu lama. Jadinya aku memilih pergi ke kota buat nyari buku. Adanya cuma di toko-toko skala nasional (seperti yang admin kemarin sebutin di twitter, nggak mau nyebut mana) yang notabene jarang ngasih diskonan. Maklum masih anak kuliahan yang kudu menuhin ayam dulu biar bisa beli. Jadi, nggak ada salahnya jika pihak Haru bisa masukkin novel-novelnya ke toko-toko lainnya yang banyak pengunjung dari berbagai golongan. Novel-novenya bener-bener menarik kok, berbeda dan mirip sekali alurnya dengan drama korea yang uda di tonton, jadi perluasan pasar itu perlu. Mengingat novel-novel yang aku sebutkan sebelumnya itu sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan jauh dari pemiliknya karena terus berpindah tangan. Nah, itu membuktikan bahwa peminatnya memang banyak.
Jika berbicara tentang harapan, semoga kedepannya semakin banyak novel dari Korea atau negara lainnya yang masuk ke Indonesia. Tapi, tidak berarti penulis dan pengarang dari Indonesia karyanya menjadi terabaikan dan tetap menjadi koleksi dari Penerbit Haru. Juga semakin gede aja pasarnya hingga sampai ke pelosok-pelosok nusantara. Karyanya memberikan inspirasi, hiburan dan juga semangat buat anak-anak muda untuk terus berkarya bersama Penerbit Haru. Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar