"Tidak ada yang mengalahkan ketulusan berbuat baik. Pertolongan akan selalu datang."Hal. 251
Bulan
(Bumi #2)
Tere Liye
Gramedia Pustaka Utama
400 halaman
Diterbitkan Agustus 2016
ISBN 9786020332949
SINOPSIS
Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh, dan dia salah satu teman baikku. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang sama, mendengarkan lagu-lagu yang sama, pergi ke gerai fast food, menonton serial drama, film, dan hal-hal yang disukai remaja.
Tetapi ada sebuah rahasia kecil Seli dan aku yang tidak pernah diketahui siapa pun. Sesuatu yang kami simpan sendiri sejak kecil. Aku bisa menghilang dan Seli bisa mengeluarkan petir.
Dengan kekuatan itu, kami bertualang menuju tempat-tempat yang menakjubkan.
Buku kedua dari serial “BUMI”
BOOK REVIEW
Raib, Seli dan Ali kembali ke Bumi. Perjalanan mereka dari Klan Bulan berakhir.
Raib adalah warga dari Klan Bulan
Seli berasal dari Klan Matahari
Dan Ali adalah Klan Bumi
Tapi bukannya menjawab pertanyaan Raib, sekembalinya dari Klan Bulan justru menambah pertanyaan Raib. Siapakah dia sebenarnya jika orang tua yang selama ini merawatnya bukanlah orang tua kandungnya? Raib menemukan tanah leluluhurnya, Klan Bulan adalah tempatnya berasal, tapi semua itu tidak membuat Raib bahagia. Siapa orang tuanya? Kenapa ia bisa ada di Klan Bumi? Perasaan Raib seolah tercabik-cabik sendiri mengingat kasih sayang orangtua yang merawatnya.
Keberanian Raib untuk bertanya pada kedua orangtuanya pun tidak ada. Ia takut jika pertanyaannya jutru membuat ibu dan ayahnya sedih. Ia takut, takut tapi dia juga tidak bisa terus berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa. Raib ingin bertanya, namun ia harus dihadapkan kembali dengan petualangan yang siap di depan matanya. Kali ini mereka harus pergi ke Klan Matahari. Kerjasama dan kepercayaan antara klan harus di satukan kembali mengingat ancaman Tamus sangat membahayakan dunia pararel, belum lagi ancaman dari si Tanpa Mahkota yang konon katanya merupakan makhluk yang paling kuat di dunia pararel.
Ketiga remaja yang kini menjadi sahabat itupun muncul di Klan Matahari dalam sebuah Festival Bunga Matahari. Mereka di sambut dengan ramah di sana. Namun, keramahan itu berujung pada petualangan yang mempertaruhkan nyawa. Mereka harus mengikuti festival tersebut untuk menemukan bunga matahari pertama yang mekar di Klan Matahari. Bersama Ily (Klan Bulan), mereka berempat memulai pertandingan itu dengan tekat sepenuh hati.
Perjuangan, persahabatan, dan pemahaman akan kehilangan mewarnai perjalanan kali ini. Besar sekali pengorbanan yang harus mereka berikan. Banyak sekali kejadian yang membuat mereka ditutut untuk belajar. Banyak sekali sosok mengagumkan yang mengiringi perjalanan.
Sebenarnya kekuatan apa yang dimiliki oleh bunga matahari itu? Kenapa semua orang menginkannya?
Bunga yang dapat memberikan segalanya namun juga menjadi kunci untuk membuka penjara Si Tanpa Mahkota!
Saya memutuskan untuk membeli buku kedua. Dan di buku ini petualangan sebenarnya dimulai. Ini adalah kisah tetang sebuah pertandingan dimana kita bisa merasakan eforianya. Sama seperti sebelumnya. Lets go wild! Imajinasimu dibutuhkan di sini. Banyak sekali makhluk, kejadian, dan fenomena aneh. Buku ini seru. kita masih berada di dalam diri Raib (sudut pandang orang pertama). Buku ini menekankan kita akan pentingnya sebuah keputusan. membuat kita ikut bermain dalam sebuah game berbahaya dimana intrik politik melatarbelakangi banyak kepentingan.
Sedihnya, saya harus merasakan banyak sekali kehilangan.
Susahnya, mengafalkan nama klan Matahari. Lidah saya blibet menyebut nama-nama orang di sana. Contohnya Mala-Tara-Tana, Mena-tara-nata, dll. Kelu lidah saya.
Saya jatuh cinta sama Ily dan juga hewan-hewan raksasa di sini. hehe
"Ketahuilah, mau seberapa maju teknologi dunia ini, mau bagaimanapun mereka mengubah peraturan kompetisi, maka sejatinya kompetisi ini tetap tentang alam liar. Kamu tidak membutuhkan kekuatan besar, atau senjata-senjata terbaik untuk menemukan bunga matahari pertam ayang mekar. Kamu cukup memiliki keberanian, kehormatan, ketulusan, dan yang paling penting, mendengarkan alam liar tersebut." hal 147
Ya, selalu optimisme yang ditanamkan di buku ini dan alam liar bagi saja adalah sebuah pejaran tentang hukum give and take.
The last one,
Buku ini recomended untuk semua usia terutama remaja-dewasa. Penuh sosok-sosok yang menginspirasi, membangkitkan petualangan dan imajinasi. Lebih menantang dari Bumi yang intinya pembuka dari segala cerita (jelas lah ya!).
Because I like the story I give 9 of 10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar