Rabu, 20 Juni 2018

Novel Bumi by Tere Liye : Ketika Keyakinanmu Membawamu Kepada Pertanyaan yang Bahkan Tak Terpikirkan Jawabannya

"Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat ynag hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban. Masa lalu, hari ini, juga masa depan " hal. 85​



Bumi 
(Bumi #1)
Tere Liye
Gramedia Pustaka Utama
440 halaman
Diterbitkan Januari 2014
ISBN 9786020301129


SINOPSIS

Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.

Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.

Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang


BOOK REVIEW


Prinsip awal yang harus di tanamkan dalam membaca buku ini cuma optimis. Kenapa? Karena cerita ini memiliki banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Bumi merupakan salah satu novel fantasi karya tere liye yang menghiasi dunia literasi masyarakat Indonesia. Bumi menghadirkan beberapa tokoh remaja dengan karakter yang unik dan kesan tersendiri di hati pembacanya. Bumi ini merupakan introduction, pembuka dimana dalam kisahnya mengenalkan Raib sebagai tokoh utama di novel ini.
Raib bisa menghilang, dia merahasiakan kemampuannya dari semua orang yang dikenalnya termasuk dari kedua orang tuanya. Dia tahu dia special tapi di sisi lain dia juga merasakan ketakutan berkaitan dengan kemampuannya ini. Pertanyaan-pertanyaan besar semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usianya.

Siapakah dia sebenarnya?

Kenapa ia begitu berbeda? 

Apa yang terjadi jika semua orang mengetahui kemampuannya itu?

Raib memutuskan untuk merahasiakan semuanya. Pilihan yang tepat , saya sendiripun pasti takut jika sampai orang-orang menganggap saya aneh atau lebih parahnya, menganggap saya monster. Tapi Raib melakukan kesalahan, temannya, Ali, tidak sengaja melihat saat Raib tiba-tiba menghilang. Raib panic mengingat si Ali adalah biang kerok disekolahnya. Cepat atau lambat dia pasti menceritakan kemampuan Raib ini pada semua orang.

Situasi masih aman sampai akhirnya terjadi bencana disekolahnya. Raib terpaksa menggunakan kekuatannya. Tapi yang membuatnya lebih terkejut adalah fakta dimana Seli, sahabatnya, memiliki kekuatan untuk bisa mengeluarkan petir. Sebenarnya apa yang terjadi di dunianya.

Belum genap pertanyaan itu terjawab, sesosok asing yang menyeramkan bernama Tamus mendatangi Raib malam-malam. Membuat Raib harus berkelahi dan membuatnya terjebak di Klan Bulan! Petulangan di Klan Bulan inilah yang menjadi awal dari kisah perjalanan Raib, Seli, dan Ali dalam dunia pararel.

Tapi apa kah kepergiannya ini menjawab semua pertanyaannya?

Tidak, justru pertanyaan itu semakin banyak tanpa seorangpun yang mampu menjawabnya.

Ya, membaca Bumi adalah bab pertama dalam kisah petualangan di dunia pararel. Sudut padang novel ini adalah sudut pandang orang pertama dimana pembaca seolah-oleh menjadi sosok Raib yang penuh kegaluan akan dirinya sendiri. Pembaca akan ikut merasakan krisis identitas dan tuntutan untuk mengambil keputusan yang sebenarnya sangat berbahaya dan beresiko. Dunia tiba-tiba terasa asing dari sudut pandang Raib. Membuat kita terbiasa dengan pertanyaan siapa, apa, bagaimana. Jadi membaca Bumi membutuhkan lebih banyak perasaan sabar.

Saya awalnya ragu mau beli buku ini, pasalnya saya tidak tahu kapan edisi terakhirnya akan keluar. Pengalaman dulu waktu beli seri yang anak-anak mamak, seri terakhir keluar dengan cover yang berbeda dan bikin saya kecewa bukan kepalang. Tapi akhirnya karena sudah tidak kuat ahirnya terbeli juga.

Terlepas dari kegalauan saya, 
Buku ini cocok untuk semua umur. Solusi yang tepat untuk pembaca remaja-dewasa. Bahasnya ringan, renyah, mudah dipahami dan kekinian. Walau kita membutuhkan dunia imajinasi extra tapi hal tersebut tidaklah menjadi kelemahan dari buku ini. Good book to lead your wildest imagination. 

My rate is 7 from 10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar