"Satu tugas museum yang tidak boleh dilupakan adalah ‘Melawan Lupa’"
-AI-
Museum Gunung Api Merapi dengan background yang sangat eksotis. Ini kreditnya adalah jepetran saya sendiri. cieleh, nyombong. |
Halo...
Waa.... tulisan ini adalah tulisan yang mangkrak cukup lama selain Museum Geoteknologi Mineral yang lebih lama sekali. Saya bekerja dua tahun (2017-2018) ada di sana, bekerja ke dalam seluk beluk edukasinya. Bertemu banyak sekali wajah dan teman. Itu mungkin salah satu alasan kenapa saya malah melewatkan menulis cerita museum ini karena saya sibuk menyampaikan isinya di dunia nyata. ini alasan ngeles saya aja hehehe. So, seperti quote saya untuk melawan lupa, tulisan ini juga salah satu prodak saya untuk melawan lupa sekaligus mengenang kembali ilmu dari sana.
Museum Gunungapi Merapi (MGM), berdiri tegak di Dusun Banteng, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY. Hanya 9 Km dari puncak Gunung Merapi dan hanya sekitar 5 Km sebelum permukiman terakhir. Sangat dekat sekali lokasinya dengan Merapi dan tentu saja, masuk ke Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunungapi Merapi. Teman-teman bisa mengambil rute arah Kaliurang atau Lava Tour Merapi dan nanti dengan mudahnya bisa menemukan museum ini. MGM termasuk salah satu destinasi wisata edukatif yang sering di kunjungi sehingga akses ke lokasi sangatlah mudah dengan jalan yang dapat mendukung kendaraan besar.
Salah satu sarana Edukasi, replika Gunung Merapi dan gambaran letusan tahun 1969, 1994, dan 2006 nb: perlu update yang 2010 |
Teori Tektonik Lempeng, jadi lokasi Indonesia ada dipertemuan antara lempeng samudra dan benua jadi wajar kalau banyak gunung dan gempa, apalagi tsunami ya. sumber gambar: google banyak. hehe |
Saya sebenarnya apesiatif sekali dengan keberadaan MGM sebagai tempat studi penting terkait kesadaran kebencanaan ini. Koleksi dan tampilannya juga edukatif, namun yang menurut saya menjadi salah satu aspek penting, dan yang lagi-lagi dilupakan adalah masalah update informasi. Koleksinya tidak berkembang namun justru nilainya malah semakin berkurang. Banyak hal yang harus diperbaiki dan di sadari, bahwa museum merupakan tempat penghubung antara lapisan sejarah, masa kini, dan masa depan. Kalau hanya masa kini yang menjadi perhatian museum, maka lapisan sejarah akan menghilang dan lapisan masa depan hanya tinggalah sejarah yang pernah dicitakan. Perlu adanya peningkatan baik dari segi perawatan koleksi, admistrasi, dan pergedungan demi menjaga keselamatan koleksi, pengunjung, serta urgensi awalanya yaitu 'pendidikan mitigasi bencana'. Itu mungkin sebagai masukan saya.
Ini Open Theater yang lokasinya di belakang gedung. Bisa di sewa untuk umum. |
Museum buka dari hari Selasa-Minggu pukul 08.00-15.30 kecuali Jumat 08.00-14.30. Tiket masuk dan theater masing-masing Rp 5.000 untuk wisatawan nusantara dan Rp 10.000 untuk wisatawan mancanegara. Museum Senin tutup ya teman-teman, jadi jangan datang hari Senin.
Ayo mau belajar tentang gunung atau bencana geologi biar nggak panik kalau ada isu gempa bumi dan tsunami? Datanglah ke Museum Gunung Api Merapi!
Salam Sahabat Museum !
Museum di Hatiku!
PS. Pertama, Foto dalam tulisan ini diambil tidak dalam satu kali waktu ya teman-teman. Jadi faktor cuaca sangat mempengaruhi. Dua, Tulisan saya kali ini memang agak membosankan karena harus ada 'pelajarannya'. Saya buka identitas bawah saya dari jurusan yang relevan, jadi ketika nulis ngelanturnya kebanyakan. Boleh komen di bawah atau email untuk menanyakan berbagai informasi tentang gunung dan bencana geologinya.
Thank you!
Ruangan Erupsi 2010, favorit saya ini, semacam ruang untuk merenungkan segala hal. hehe |
Ini foto bonus, waktu ada Merapi Jazz Festival. Jadi bisa juga untuk acara seperti ini. |
Lorong Magma, tempat favorit untuk foto pengunjung. BTW Itu saya, bukan pengunjung. |
Ini merapi dan museumnya, kece kan kalau pas cuacanya. |
Ehem, ini juga saya, itu jeep dua-duanya milik (kakak) saya, bisa pesen ke saya kalau mau lava tour. Maaf saya kadang memang sering kayak gitu, pethakilan. hehe |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar