Selasa, 27 November 2012

BERBURU SUNSET PANGANDARAN (YANG GAGAL)

Pemandangan senja di Pantai Pangandaran

Ah,,,(Menghela nafas dahulu)
    Judulnya aja udah nggak enak, tapi bukan berati ini berakhir sama begitu saja dengan judulnya. Masih tetap ada yang di perjuangkan di sini. Hahaha...
    Sore itu semua kegiatan penelitian kami dengan “terpaksa” kami bebas tugaskan. Loh? Hahaha tapi ya memang seperti itu. Tugas-tugas kami kebut dan sekaliguss kami tunda demi meluangkan waktu untuk sedikit ber-rekreasi setelah kepenatan penelitian. Mumpung kami semua ada di kawasan pantai Pangandaran kan sia-sia kalau di lewatkan begitu saja. Hahaha....
Pemandangan di sebelah selatan 
hutan wisata cagar alam
     Nah sore itu saya dan rombongan berniat untuk melakukan perjalanan menuju ujung pantai Pangandaran yang dijadikan sebagai cagar alam. Setelah bernegosiasi dan berdebat pula satu sama lain yang diikuti oleh mang-mang yang jualan jasa. Akhirnya penjual jasa itu yang menang, kami melakukan perjalanan ini dengan kapal. Ups,,, perahu nelayan.

     Dengan was-was pun saya naik perahu itu. Aduh.. cobaan ini namanya. Hahaha.... Kami di ajak bermotor (karena perahu ini nggak ada layarnya makanya saya tidak menggunakan kata berlayar) untuk mendekati hutan berpasir putih. Nah, sebelum sampai di sana, kami di goda lagi oleh abang ini yang akhirnya tetep abangnya yang menang. Kami semua di ajak menuju selatan dari hutan itu yang notabene langsung berhadapan dengan lautan lepas.
     Alamak!!!!!!!! Saya tak henti-hentinya berdoa. Naik kapal beneran aja serasa ingin pingsan apalagi ini. Cuma naik perahu kecil menuju ke arah lautan lepas yang langsung bebatasan dengan karang dan bebatuan. Boro-boro mau ngambil foto sunset. Yang ada hanya berpegangan erat pada badan perahu, berdoa, dan justru membayangkan hal yang bukan-bukan. Haduh, nyawa yang mahal ini hanya dipertaruhkan di perahu kecil yang terombang ambing ombak dengan jasa deharga Rp 25.000. Ya Allah.....!
Setelah matahari terbenam

     Nah setelah menguras hati dan pikiran saya itu, akhirnya si abang dengan terpaksa kami seret ke daratan. Hahaha dan di atas pasir putih inilah kami menggembalikan senyuman setelah pucat terhantam ombak. Uh, kalau tidak dalam kondisi seperti tadi sebenarnya sunset di pantai ini sangatlah indah. Apalagi di barengi dengan gugusan karang yang melingkupi pantai ini. kembali bersyukur atas kuasa Ilahi(apalagi setelah menginjak pasir lagi, haha....)
     Ah teman, ini kisahku, apa yang kalian rasakan waktu itu? 






Geografi Familly     
Masih Narsis

Tetep narsis

1 komentar:

  1. pangandaran oh pangandaran.. kapan yah saya kesana.. haduuhhhh... jadi pengen kesana..

    BalasHapus