"dan kita tidak pernah tahu keindahan serta ketentraman hati dan hari jika kita tidak merendahkan ego kita dan melihat ke atas sambil terus bersyukur atas kenikmatanNya. Kadang semuanya hanya sangat sederhana, hanya kita tidak menyadarinya" ( Kulonprogo, 7 Februari 2016 @AI)
Air Terjun Setawin dari Jalan Setapak di bawah, deket warung. |
Nah, sepertinya Ekspedisi Serayu saya masih terus bersambung. Catatan perjalanan sebelumnya di Air Terjun Gerojokan Sewu tidak berhenti di sana, tapi terus terus dan akan terus berlanjut.
Saya melakukan ekspedisi kedua dengan tiga part. Ini part yang pertama, Air Terjun Setawin. Lokasinya adalah di Dusun Jonggrangan, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Air terjun ini masih satu kompleks dengan Air tejun Gerojokan Sewu, bahkan kalau dari segi aksesibilitasnya justru air terjun ini lebih mudah dijangkau daripada Air Terjun Gerojokan Sewu. Hanya beberapa ratus meter dari jalan Utama Jogja-Goa Kiskendo dan hanya perlu jalan sekitar 300 meter untuk ke air terjun. Jalannya pun lebih mudah dan juga nyaman, tidak harus naik turun seperti peciri air terjun kebanyakan.
Air Terjun nampak dari atas |
Apa pendapat saya tentang air terjun ini?
Amazing!!
Why?
- Aksesibilitasnya mudah, tentu saja!
- Tiketnya masih murah Rp 3000 perorang.
- Air terjunnya cukup tinggi, duh untuk tingginya saya tidak tahu pasti
- Debit airnya deras. Saya hampir tak percaya waktu lihat debit airnya yang begitu deras. Terakhir saya mau ke sini yang saya lihat adalah “maaf air mati total”dan sekarang begitu derasnya hingga membentuk embun yang membuat udara begitu lembab dan dingin.
- Air terjunnya cantik, membuat kami terdiam beberapa lama seolah nggak rugi kalau hanya untuk ke sini saja. Maksudnya kami rela untuk menempuh perjalanan dari Kaliurang hanya untuk satu tempat.
Tidak ada istilah nyasar untuk kali ini karena saking mudahnya kami menemukan tempatnya. Tak ada proses tanya jawab seperti biasanya. Haha. Saya nggak mengira bakal pergi ke suatu tempat baru tanpa bertanya. Petunjuk yang di buat menuju lokasi wisata dan juga di tempat wisatanya singkat dan jelas. Banyak fasilitas pendukung seperti warung, kamar kecil, tempat berteduh dan juga mushola (walau waktu itu kerannya nggak nyala, saya sempet heran kenapa airnya mati padahal di sampingnya banyak air yang mengalir. haha).
Tempat Berteduh jika sewaktu-waktu hujan |
Tidak hanya itu, kita juga masih mendapat bonus ekstra Guys, selain keindahan air terjun (jika timing-nya tepat) kalian bisa menikmati suasana persawahan dan perkebunan di sekelilinya. Selain itu sebelum sampai ke air terjun utama terdapat beberapa air terjun mini alias pancuran-pancuran kecil. Pada musim hujan seperti ini, terdapat aliran air yang membentuk air terjun-air terjun kecil di sekeliling tebing.
Istilah Kulon Progo Jawel of Java ini tidaklah sembarangan kok, Guys. Dulunya banyak sekali wisata yang belum digarap seperti berbagai curug dan air terjun di sini. Tahun 2011 saya ke Kiskendo belum ada lo masyarakat yang mengelola air terjun ini. Ini menunjukkan bahwa kesadaran wisata alam meningkat kan ya? Dengan meningkatnya wisata inilah nantinya membuat wilayah Kulon Progo berkembang tanpa meninggalkan identitas lokalnya kan? Amin. Dan tentunya air terjun ini hanya salah satu diantara banyak jawel lagi yang belum terungkap. Ayo siapa yang akan mengeksplor lebih jauh, lebih tinggi, dan lebih dalam lagi?
Come on!
Nggak nyasar nggak asik ! *LOL
Lets go on the trip!
Bonusssss ! Yey ! |
Menu Utama 1 (Foto Narsis) |
Menu Utama 2 (Foto Narsis (lagi)) |
PS: All photo belong to @anggaadytya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar