Jumat, 18 Oktober 2013

What? Backstreet????


Tulisan ini diikutkan ke dalam lomba ‘Novel Always With Me by Hyun Go Wun'


What? Backstreet????

“Giant”, Ella sangat membenci sekali tokoh kartun doraemon itu. Sejak umurnya menginjak belasan, tubuhnya seolah tak berhenti tumbuh. Tidak ke samping melainkan ke atas dengan perawakan yang besar. Teman-temannya langsung saja mengganti nama Ella dengan sebutan itu.

Sekarang  Ella duduk di bangku kelas XI, teman-temannya mulai sibuk mempercantik diri, berusaha berpenampilan menarik demi mencari perhatian cowok-cowok kece di sekolah. Terutama pangeran sekolah itu,  Romeo. Romeo? Bagi cewek-cewek lain dia memang seperti romeo, tampan, jago basket, dan kaya. Tapi bagi Ella ia adalah orang paling menyebalkan yang pernah ia kenal. 

“Giant!” panggilan itu benar-benar menyebalkan di telinga Ella. Karena tak lain dan tak bukan suara itu berasal dari Romeo.

“Berisik!” Ella langsung melempar Romeo dengan bantalnya. Tanpa segan-segan Romeo masuk ke kamarnya. Mereka berdua sebenarnya sudah berteman sejak keduanya masih sama-sama ingusan. 

“Galak amat sih lo, lagi apa?” Romeo yang jelas-jelas melihat Ella sedang membaca komik masih bertanya.

“Lo nggak liat?”

“Nggak…” dengan polosnya ia mengambil komik Ella, sengaja membuatnya kesal, “temenin nyari sepatu yuk!”

“Males, ngajak aja cewek-cewek yang lo PHPin di sekolah...” Ella kembali merebut komiknya.

“Nggak seru La, mendingan sama elo. Cepetan, gue aduin Bunda loh, baru tahu rasa!” Ella hanya menurut saja saat Romeo membawa nama Bundanya. Keluarga Ella banyak berhutang budi pada keluarganya dan jika Romeo merengek di depan Bunda, Ella yang bakal kena getahnya.

“Lo dandan cewek dikit kenapa sih? Bisa-bisa gue dikira homo lagi jalan sama lo…” Romeo langsung protes saat melihat Ella keluar kamar dengan celana jins lusuh selutut, kaos oblong dan topi yang menutupi rambutnya yang pendek. 

“Uda bosen idup lo?”

“Ampun…” Romeo langsung bergeliat manja sambil memasang wajah memelasnya. Membuat hati Ella meleleh untuk beberapa detik. Ya, jauh dalam hatinya, Ella mempunyai perasaan khusus pada lelaki itu. Tapi kepercayaan diri Ella tidak cukup untuk mengakui perasaan itu. Lihatlah, saat berjalan berdampingan seperti ini pun Ella merasa tak pantas untuk memiliki perasaan itu. Tinggi Romeo 180 cm, hanya berbeda beberapa centi darinya. Besar tubuh mereka juga tidak jauh berbeda. Ella tidak manis dan cantik seperti cewek-cewek kebanyakan, ia justru telihat sangat “laki-laki” mengingat Ella juga lawan tanding basket Romeo di luar sekolah.

“Kita nonton film apa nih?” tanya Romeo.

“Eh…” Ella menoleh dan baru menyadari bahwa mereka berdua sudah ada di depan bioskop, “bukannya kita mau beli sepatu?”

“Ini dulu…” Romeo sudah menarik tangan Ella riang.

+++  

“Gue kemarin liat Romeo di mall. Ganteng banget dia kalau nggak pake seragam…” cewek-cewek di kelas Ella sibuk bergosip sambil berteriak-teriak tak percaya. 

“Sama siapa?”

“Cowok, tapi nggak tau.”

“Uhuk…” Ella tersedak ludahnya sendiri. Itu gue! Ella juga ingin berteriak kalau itu dirinya. Tapi lagi-lagi ia tak memiliki keberanian untuk mengatakannya.

“Brak!” Ella melihat teman sekelasnya membanting tas di atas meja.

“Apaan sih lo Key?” 

“Gue ditolak, Romeo”

“Lo jadi orang keberapa yang ia tolak?” Ella meletakkan komiknya putus asa. Key yang cantik itu pun ditolak oleh Romeo. Apa lagi dia?

+++

Dukungan tim sekolah Ella dipertandingan final basket tingkat provinsi semakin ramai. Tinggal beberapa detik lagi pertandingan usai saat bola berada di tangan Ella. Ia langsung saja menembak dari garis three point dan bola masuk bersamaan dengan bunyi peluit tanda pertandingan berakhir dengan kemenangan di pihak Ella. 

Teriakan histeris terdengar di lapangan. Kemenangan yang membanggakan walau tim putra hanya menjadi runner-up.  Ella duduk di tengah lapangan sambil memejamkan mata, bersyukur, kebiasaan Ella setelah bertanding.

“Lo hebat!” Romeo yang sempat terkilir, susah payah menghampiri Ella lalu menjatuhkan diri di samping Ella. Membuatnya terkejut.

“Lo nggak papa?”

“Gue langsung sembuh liat cewek gue tandingnya keren!”

“Cewek lo? Mana?” Ella melihat sekeliling mencoba menebak-nebak dengan hati cemas. 

“Mana MVP kita?” kapten tim putra menghampiri mereka berdua. “Cewek lo bener-bener keren Rom…”

“Apa gue bilang!”

“Cewek lo siapa sih?” Ella masih ngotot.

“Sampai kapan kalian mau backstreet?” Ella menatap Romeo tak percaya, “Satu tim tau kok, cowok lo ini sampai ngancem kita-kita kalau ada yang berani deketin lo, hahaha…”

“Cewek lo? Backstreet?”

“Tenang La, gue bisa jelasin semuanya” Romeo mengangkat kedua tangannya, menenangkan, “entah sejak kapan, gue ngerasa lo milik gue. Tanpa sadar gue bilang gitu sama temen-temen gue. Gue…akh…” Ella memukul kepala Romeo keras, membuat cewek-cewek di sana berteriak tidak terima.

“Kurang ajar!” tanpa bisa terbendung Ella menangis. Air matanya luruh seperti hatinya. Seolah beban berat baru saja terangkat darinya.

“Lo bisa nangis?” Romeo tersenyum sambil meraih kepala Ella.

“Kurang ajar!”

“Gue sayang lo, Giant…” bisik Romeo lirih di telinga Ella. “Lo bodoh atau memang nggak tau sih? Lo paling mempesona jika udah ketemu bola basket. Sejak kita sama-sama belajar basket, sejak gue iri sama kemampuan lo dan sejak lo jadi pendiem ketika masuk SMA. Sejak saat itu gue ngerasa lo memang milik gue…” Romeo tidak peduli teriakan protes disekelilingnya dan sibuk mengusap kepala Ella yang masih tidak ingin bangun dari mimpinya. Tapi ini bukan mimpi La, ini kenyataan. Perasaan lo terbalas…  


_________________________________END__________________________________      

5 komentar:

  1. Dika sudah menarik tangan Ella riang.
    Kok dika?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya,, maaf, pertama itu rencananya namanya Dika, tapi nggak jadi dan masih aja nama itu teringat...
      thanks, uda tak perbaiki

      Hapus
  2. ide cerita udah ok, mungkin karena terlalu pendek jadi ku pikir feelnya kurang ngena
    hehehe^^v

    ku tunggu karya selanjutnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu dibatesi 800 kata neng....jadi ya seperti itu.
      iya next time...

      Hapus