Judul: Tambora; Letusan Raksasa Dari Indonesia
Penulis: Gillen D'Arcy Wood
Penerbit: Chance Imprint PT. Zaytuna Ufuk Abadi
Cetakan : I, Februari 2015
Jumlah Halaman : 350 halaman
ISBN: 978-602-1139-80-6
Ini adalah pertama kalinya saya mereview buku non-fiksi. Mencoba mengabadikan apa yang saya peroleh dari buku ini ke dalam catatan kecil saya ini.
Buku yang fantastis!
Jika kita adalah orang Indonesia maka kita akan melihat dari luar bagaimana dampak erupsi salah satu gunung di Indonesia ini bagi dunia. Buku ini menceritakan betapa Tambora memberikan dampak yang luar biasa terhadap dunia. Dampaknya tidak hanya dari segi fisik namun juga ke kejiwaan manusia pada tahun tanpa musim panas 1815.
Indonesia masih dijajah, budaya tulis menulis masih sangat rendah sehingga jejak tentang letusan besar di Indonesia ini sangat minim sekali. Raffles, yang kala itu berada di Hindia-Belanda pun meninggalkan sedikit sekali catatan tentang erupsi Tambora. Mengubur catatan tentang ribuan korban yang meninggal di tanah Sumbawa.
Maka dari itu, tulisan Wood ini berasal dari berbagi literatur dan catatan yang berasal dari luar Indonesia. Betapa Eropa meninggal akibat tahun tanpa musim panas antara 1815-1518, tentang endemi penyakit kolera yang menyebabkan ribuan orang meninggal dalam waktu semalam, tentang kelaparan, tentang gagal panen, tentang perdagangan manusia, dan tentang migrasi besar-besaran penduduk dunia. Semua musibah ini seolah-olah datang dari langit begitu saja, dan baru diketahui setelah puluhan dasawarsa bahwa bencana awal abad ke 19 itu tak lain dan tak bukan adalah karena campur tangan erupsi Gunung Tambora.
Bulu kuduk saya meremang membayangkan betapa besar dampak sebuah letusan gunung terhadap perubahan cuaca dan iklim di dunia. Pada waktu itu, penduduk dunia belum sebanyak sekarang, jika membayangkan erupsi skala katastropik Tambora atau Krakatau itu terulang sungguh mengerikan banyaknya koban yang akan berjatuhan. Buku ini bagaikan ini bagaikan literatur, catatan pengingat bahwa kita hidup berdampingan dengan bencana. Kita harus memahami benar bahwa kita tidak bisa melawan alam. Tanah Eropa saja mendapatkan dampak yang luar biasa, mimpi buruk yang mengerikan, apalagi dengan Indonesia? Informasi kondisi tentang Indonesia sendiri yang sangat sedikit membuat saya merasa ada yang kurang dari buku ini. Kesempurnaan buku menjadi kurang mengingat yang dibahas hanya dunia, namun nasib Indonesia sendiri tidak di jelaskan secara jelas pada waktu itu.
Begitu banyak kebangkitan pikiran, teknologi, teori dan karya-karya sastra akibat penderitaan ini menyadarkan saya bahwa selalu ada hikmah dari setiap kejadian yang bahkan mematikan sekalipun. Buku ini akan menjawab bagaimana sebuah karya besar lahir dari penderitaan banyak orang akibat bencana alam. Membuat kita optimis bahwa tidak ada salahnya berteman dengan bencana, mengingat Indonesia adalah negara yang rawan sekali akan bencana alam.
Selamat membaca,
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar