Telaga Warna |
Udara dingin yang masih sama terhirup di udara saat pertama kali menginjakkan kaki di Dieng. Dingin, lembab, dan sedikit “rasa” belerang terhirup. Masyarakat yang masih dengan segala keramahannya menyapa dibalik pakaian tebal mereka. Suasana yang membuat orang merasa perlu kembali suatu saat nanti ke tempat ini.
Ini untuk kedua kalinya aku singgah di daerah khayangan-nya Pulau Jawa. Pertama karena KKL di daerah dataran tinggi ini dan yang kali ini murni untuk menghilangkan penat sehabis ujian. Uah... rindu itu terasa terobati.
Kompleks Candi Arjuna |
Salah satu patung di Telaga Warna |
Nama Dieng berasal dari bahasa Sansekerta yaitu "Di" yang berarti "tempat yang tinggi" atau "gunung" dan "Hyang" dari kata khayangan yang berarti tempat para dewa dewi.m masyarakat percaya bahwa dulunya Dieng adalah daerah pegunungan dimana para dewa dan dewi bersemayam, ini yang menjadikan alasan kenapa banyak ditemukan candi-candi sebagai tempat penghormatan pada dewa dewi. Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa nama Dieng berasal dari kata-kata dalam bahasa Jawa "adi" yang berarti indah dan "aeng" yang berarti aneh. Dieng merupakan suatu daerah yang indah tapi memiiki banyak keanehan.
Secara astronomis Dieng terletak pada 7,20º LS dan 109,92º B T dan mencakup 6 wilayah administrasi yaitu Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, dan Kabupaten Wonosobo. Akan tetapi, objek wisata yang ada di Dieng hanya dikelola oleh dua kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara.
Dieng Teater |
Tempat-tempat yang dapat dikunjungi adalah
1. Gardu Pandang
2. Tuk Bimo Lungkar
3. Telaga Warna dan Telaga Pengilon
4. Telaga Merdada
5. Telaga Menjer
6. Telaga Cebong
7. Dieng Plateau Teater
8. Kompleks Candi Arjuna
9. Candi Bima
10. Sumur Jalatunda
11. Kawah Sikidang
12. Kawah Sileri
13. Kawah Candradimuka
Sedikit tentang Dieng
Kawah Si Kidang |
Dari tulisan Dr. Ir.Adjat Sudradjat M.Sc dapat dikatakan bahwa kawasan Dieng merupakan surga yang menjanjikan berbagai potensi terutama kesuburan tanah dan keindahan alamnya. Namun hal ini juga menjadi masalah yang kompleks mengingat bahwa surga yang mereka tempati sekarang juga berada di atas “bara” yang bisa mengancam kapan saja. Di atas segala janji itu, Dieng masih berada di atas lapisan magma yang belum jinak sepenuhnya. Lumpur yang bergejolak, uap yang menghembus dan gas-gas yang merembes seperti CO2. Kejadian 1979 yang menewaskan 149 orang merupakan salah satu pengingat bahwa kewaspadaan harus tetap dimiliki guna menghindari kejadian serupa.
Dataran tinggi Dieang dapat dicapai baik melalui jalur Wonosobo maupun Banjarnegara. Untuk masuk ke kawasan Dieng kita perlu membayar tiket Rp 2.000 perorang (Februari 2012). Untuk masuk ke Telaga Warna dan Telaga Pengilon cukup dengan Tiket seharga Rp 6.000,- per orang sedangkan untuk ke Kawah Si Kidang serta Kompleks Candi Arjuna tiket seharga Rp 10.000,- satu tiket untuk kedua tempat tersebut.
Ya hari ini hujan, sama seperti hari-hari biasanya. Dieng di musim penghujan selalu tak luput dari sapaan air hujan. Ini menambah suasana pegunungan menjadi lebih kental. Suasana yang akan selau aku rindukan... :D
Sampai berjumpa lagi....
Februari 4, 2012
AI
Telaga Warna |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar